Share

Chapter 2

Penulis: Asayake
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-27 11:28:59

“Syaratnya akan dibicarakan besok, sekaligus membawa uang yang kau butuhkan. Dimana kau sekarang berada?” tanya Salma semakin memperbesar harapan Audrey.

“Saya ada di rumah rumah sakit kota Lapolez.”

“Tunggu saja besok, sampai jumpa.”

Sambungan telepon terputus begitu saja tanpa ada pembicaraan apapun lagi padahal masih ada waktu yang tersisa satu menit untuk bisa Audrey gunakan berbicara dengan ibunya.

Audrey sempat berpikir, ibunya akan berbicara sesuatu untuk menguatkannya dan saling menanyakan kabar lebih lanjut, tapi ternyata sikap Salma cukup dingin.

Apa karena Audrey menelponnya ditengah malam dan mengganggu waktu tidurnya?

Audrey keluar dari ruang telepon umum, kembali masuk ke rumah sakit dengan segenggam harapan bahwa besok dia menemukan jalan keluar dari segala masalah yang tengah dihadapinya.

***

Sebuah pertemuan yang dijanjikan akhirnya terjadi.

Sepanjang malam Audrey menanti dengan cemas, berpikir bahwa ibunya akan datang ke kota Lapolez untuk menemuinya, Audrey ingin sekali berjumpa dan melihat seperti apa wajah ibunya yang tidak pernah sekalipun dilihat setelah hari dimana kedua orang tuanya bercerai.

Sayangnya, orang yang datang menemui Audrey bukanlah ibunya, melainkan utusannya.

Audrey tidak kecewa, dia harus memahami situasi Salma yang tidak memiliki hubungan baik dengan Arman setelah mereka bercerai. Audrey sendiri sudah berencana untuk merahasiakan pertemuan ini dari ayahnya, Arman akan sangat marah jika dia tahu Audrey meminta bantuan pada Salma.

“Saya Angela, utusan nyonya Salma.”

Audrey tersenyum tidak nyaman, secara terang-terangan ditatap dengan penuh penilaian seakan ada kesalahan besar yang terjadi dengan penampilannya saat ini.

Lusuh tidak terawat, lebih tepatnya seperti gelandangan.

Memang, sejak lulus sekolah, Audrey tidak seperti gadis-gadis lainnya yang memiliki kesempatan untuk merawat wajahnya dan membeli make up untuk merias diri, membeli baju baru dan pergi bermain, memakan makanan enak dan bergizi.

Setelah lulus sekolah Audrey bekerja diberbagai tempat, semua uang yang dia dapat hanya mampu untuk makan dan biaya pengobatan Arman.

Angela mengeluarkan uang dari dalam tas hitam bersama sebuah document dan bolpoin.

“Uang ini berjumlah seratus lima puluh ribu dollar, lebih besar dari apa yang Anda minta. Jika Anda ingin mengambilnya, Anda harus menyetujui syarat yang diminta Nyonya Salma.”

Ragu-ragu Audrey menarik document dihadapannya dan membaca syarat apa yang sebenarnya diinginkan oleh ibunya.

Tubuh Audrey membeku dengan wajahnya berubah pucat pasi. Berulang kali gadis itu membaca apa yang tertera di dalam document, memastikan jika tidak terjadi kesalahan penulisan.

Ini tidak mungkin!

“Ini tidak salah kan?” bisik Audrey nyaris tidak terdengar, dia tidak dapat mengendalikan tubuhnya yang terguncang hebat. Sangat sulit untuk dipercaya, ibunya akan setega ini pada Audrey yang sedang mengalami kesulitan.

“Sama sekali tidak ada kesalahan,” jawab Angela, membenarkan semua tuntutan yang tertera didalam kertas.

Audrey menelan kekecewaan, hatinya meringis sakit menerima kenyataan bahwa, Salma sedikitpun tidak peduli dengannya. Jika Salma peduli pada Audrey, wanita itu tidak mungkin menukar harga diri dan masa dengan Audrey dengan uang seratus lima puluh ribu dollar.

Di dalam dokumen itu, tertera begitu jelas jika Audrey akan mendapatkan uang sejumlah 150,000 dollar dengan syarat, dia harus melahirkan seorang anak untuk lelaki bernama Dante Arnaud dan berpura-pura menjadi Aurelie, kembarannya!

“Bagaimana Nona Audrey?” tanya Angela tidak berkenan menunggu.

Jemari Audrey saling bertautan dibawah meja, gadis itu diam dalam kebimbangan. Audrey tidak memiliki banyak pilihan karena kondisi ayahnya yang semakin memburuk dan mendesak, tapi apakah Audrey mampu menerima syarat tidak masuk akal yang diminta ibunya?

Audrey masih berusia sembilan belas tahun, dia masih muda dan kuat, andai saja dia bisa mengganti uang bantuan dari Salma dengan mencicilnya, Audrey bersedia untuk bekerja lebih keras lagi setiap harinya.

Tapi, jika Audrey menolak tawaran ibunya, bagaimana dengan nasib ayahnya? Kemana lagi dia harus meminta pertolongan? Audrey hanya ingin ayahnya sembuh.

“Saya rasa, siapapun tidak mungkin berkenan memberikan pinjaman uang dalam jumlah yang sangat besar pada anak muda yang tidak memiliki jaminan apapun. Ini sebuah kesempatan yang tidak akan datang dua kali,” ucap Angela mulai mempengaruhi.

“Saya butuh waktu untuk berpikir,” ucap Audrey meragu.

“Saya tidak memiliki waktu untuk menunggu Anda berpikir, saya butuh jawaban sekarang,” jawab Angela, mendesak Audrey untuk segera memberi jawaban. Wanita itu sedang memanfaatkan keadaan Audrey yang tengah kebingungan untuk segera memberikan jawaban.

“Mengapa saya harus berpura-pura menjadi Aurelie?” tanya Audrey, setidaknya dia butuh penjelasan mengapa harus melakukan pekerjaan yang tercela ini.

“Anda tidak diperbolehkan bertanya apapun tentang Aurelie, tugas Anda hanya memberi anak kepada Dante dengan berpura-pura menjadi Aurelie,” jawab angela.

“Apa Aurelie dan Dante menikah?”

“Tidak, karena itu Anda ditugaskan untuk menggantikan posisi Aurelie. Anda bebas tugas setelah memberi Dante anak,” jelas Angela begitu ringan dibibir seolah melahirkan adalah suatu perkara yang sangat mudah.

“Jika saya menyetujuinya, kapan saya harus pergi?”

“Hari ini juga, setelah Anda menerima uangnya,” jawab Angela dengan cepat.

Mata Audrey terpejam, berusaha untuk membulatkan tekadnya agar tidak ada sesal yang muncul di kemudian hari.

Audrey harus siap dengan setiap konsekuensi yang diterima atas keputusannya.

Beberapa menit dalam perenungan, Audrey akhirnya mengambil bolpoin dan menandatangani kertas yang diajukan.

Meski berat, demi pengobatan ayahnya, Audrey menyetujui keinginan Salma: memberi anak pada Dante Arnaud dan berpura-pura menjadi Aurelie....

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 187

    “Kenapa aku harus menunggu disaat aku bisa meraihnya?” tanya Dante.“Karena aku tidak percaya dengan perasaanmu Dante!” jawab Jach meremehkan, “pernahkah sekali saja kau bertanya pada Audrey tentang mimpinya, hal yang dia suka hingga hal yang paling dia benci didunia ini? Pernahkan kau bertanya apa yang bisa membuatnya bahagia? Kau hanya memikirkan kebahagiaanmu sendiri, tapi lupa bagaimana cara membahagiakannya.”Dante menarik napasnya dalam-dalam, dadanya tergores sakit mendengar pertanyaan Jach yang telah menampar dirinya dengan hal-hal sederhana.“Enam bulan kau meninggalkannya saat dia mengandung, aku mengerti kau mengurus isterimu karena saat itu kau masih belum tahu kebenarannya. Demi Tuhan, Dante! Sebenci apapun kau pada Aurelie Harper saat itu, kau sangat tercela karena menyiksa darah dagingmu dalam kandungan hingga dia mengalami kelaparan karena pengabaian! Aku saksi hidupnya, Audrey berjuang untuk mempertahankan Matthias dan berjuang untuk mempertahankan nyawanya sendiri de

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 186

    Jach menghela napasnya dengan berat, memandangi rumah Audrey yang kosong sejak empat hari lalu. Setiap hari Jach datang untuk memeriksa, namun Audrey tidak kunjung terlihat, Audrey tidak bisa dihubungi, terakhir kali Audrey memberinya kabar empat hari lalu melalui pesan suara singkatnya. ‘Aku ingin pergi sejenak Jach, tidak perlu dicari. Jangan khawatir, aku hanya butuh waktu untuk berpikir.’ Pesan singkat itu Jach pikir hanya sebatas pemberitahuan biasa, sama seperti saat dia berpamitan untuk menemui Matthias di rumah sakit agar Jach tidak salah paham. Jach tidak menyangka bahwa pesan singkat itu justru membawa Audrey pergi lebih dari satu hari lamanya. Jach telah masuk kedalam rumah itu, tidak ada satupun hal yang aneh, semuanya tertata rapi dan Audrey pergi membawa tasnya dengan beberapa pasang pakaian, masalahnya Audrey mematikan handponenya sehingga tidak bisa dihubungi dengan cara apapun. Entah kemana perginya Audrey sekarang, Jach merasa jika kini gadis itu sedang

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 185

    "Menurutmu aku ini cantik atau tidak?" tanya Aurelie mendesak.Dante mendengus kesal, sepanjang malam dia dan Audrey menunggu Matthias yang tengah sakit. Bisa-bisanya pertanyaan pertama yang terucap dari mulut Aurelie sesuatu yang sama sekali tidak ada hubungannya denga Matthias."Kau datang sejauh ini hanya untuk bertanya omong kosong ini padaku!" tegur Dante. "Lihatlah Matthias di dalam! Dia tengah sakit karena permen yang kau masukkan kedalam mulutnya."Aurelie mengerjap, teguran keras Dante mengingatkan alasan utamanya datang ditengah malam ke rumah sakit.Untuk Matthias..Pandangan Aurelie langsung tertuju pada dinding kaca yang memperlihatkan segalanya. Matthias yang berada diranjangnya, Audrey yang meringkuk di sofa, pandangan Aurelie berpindah pada Dante yang masih berdiri dihadapannya.Berkali-kali Aurelie melihat mereka bergantian dengan renungan. Lalu dilihatnya diri sendiri yang terpantul dalam bayangan dengan tangan gemetar, siapapun yang melihatnya, mereka pasti akan tah

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 184

    “Kupegang kata-katamu Jach!” ucap Aurelie terdengar seperti ancaman.Jach mulai berbalik sepenuhnya dan menutup pintu mobil, pria menghadap Aurelie sekali lagi. Awalnya dia tidak ingin membuang waktu untuk bicara dengan Aurelie, namun sepertinya dia perlu menuntaskan sesuatu dan membuat perubahan agar berhenti berlarut-larut dalam ketidak pastian.Semua hal harus kembali pada tempatnya masing-masing.“Bagaimana denganmu sendiri Aurelie?” Jach balik bertanya, “apa kau yakin, kau ingin membuat Audrey dan Dante bersama?”Kepala Aurelie sedikit memiring, gadis itu sedang mencoba memahami akan kemana arah perkataan Jach selanjutnya jika dia menjawab. “Kau tidak memiliki perasaan apapun pada Dante setelah belasan hari kau menghabiskan waktu bersama dengannya?” tanya Jach sekali lagi, menguji kejujuran Aurelie yang hanya bisa dilihat dari sorot matanya.Deg!Kini giliran Aurelie yang dibuat terguncang oleh pertanyaan Jach. Apakah Aurelie memiliki perasaan pada Dante?Belasan hari setelah ti

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 183

    Menyadari kedatangan Jach, Aurelie bergeser menjaga jarak, pria selalu membuatnya tidak nyaman karena intimidasi liar yang tidak terucap. Jach menyapukan pandangannya, melihat penampilan Aurelie yang hanya mengenakan gaun tipis dan sandal berbulu, tubuhnya bergerak gelisah dan matanya yang liar berusaha menghindari kontak mata menyiratkan bahwa dia sedang mengalami masalah. Perhatian Jach terpusat pada tangan kecilnnya yang gemetar memegang cerutu agar tidak jatuh dari genggaman. “Bagaimana kabar Matthias?” tanya Aurelie. “Baik-baik saja, tidak ada yang perlu kau khawatirkan,” jawab Jach menggantung, “harusnya kau masuk ke dalam, jika terlalu lama disini, kau akan bergabung dengan pasien lain karena hipotermia.” “Tutup mulutmu,” geram Aurelie kesal, dia sedang risau dan tidak berani menghadap Dante maupun Audrey, dengan entengnya Jach memintanya masuk. Jach berdecih menatap dingin, lebih dingin dari dinginnya salju yang berjatuhan. “Apa kau tidak bosan dan ingin terus se

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 182

    Aurelie tertidur lelap dilantai tanpa alas, cuaca dingin yang menusuk tampaknya tidak begitu berpengaruh padanya yang telah mendapatkan obat.Ditengah kesunyian kamarnya yang tenang, sekelebat bayangan bergerak diremang-remang cahaya, mendekat kearahnya degan hati-hati.Bayangan itu semakin mendekat, terlihat ada tangan yang mengeluarkan sesuatu dari balik punggung dan terayun, tepat saat bayangan itu hendak melakukan sesuatu, mata Aurelie terbuka dan langsung bangun dengan waspada, mencengkram tangan orang asing itu dan menahannya untuk tidak melakukan apapun.Aurelie sudah terbiasa diborgol dan mendapatkan berbagai perlakuan, sesuatu yang berbahaya seperti ini sudah menjadi bagian dari hidupnya.“Siapa kau?” tanya Aurelie dengan teriakan.Cengkraman erat Aurelie ditepis kasar, tubuhnya didorong mundur hingga tersungkur mundur.Bayangan itu menjauh dan berlari, Aurelie bangkit ke dinding menyalakan seluruh lampu. Anehnya lampu tidak kunjung menyala hingga butuh waktu berkali-kali me

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status