Share

Part 15

"Anaknya sudah besar-besar ya, Mas?"

"Iya, Alhamdulillah!" Dia kembali tersenyum.

Mbak Kenza keluar sambil membawa tiga gelas sirop melon dan menyuguhkannya kepadaku. Karena kebetulan aku juga sedang haus, aku segera meneguk setengah gelas minuman tersebut, setelah itu ia dan Saquina mengantarku untuk melihat-lihat rumah ibunya yang hendak disewakan.

"Ini, Mbak Fita rumahnya. Kalau buat keluarga kecilmah cukuplah. Mbak Fita tinggal sama siapa saja nanti?" tanya Mbak Kenza seraya membuka pintu rumah tersebut.

"Sendirian, Mbak!" jawabku.

"Emang Mbak Efita belum menikah?"

Aku kembali menghela nafas.

"Lagi proses perceraian, Mbak!" sahutku dengan nada serak.

"Maaf, Mbak. Saya tidak tahu. Mbak Fita yang sabar ya...." Wanita berhijab tosca itu mengusap bahuku.

Aku mengulas senyum, mencoba untuk tidak menunjukkan sakit yang sedang aku rasa karena tidak mau semua orang tahu tentang luka masa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Nyaprut
tampar mulut busuk dewi itu kecil kecil dah jadi perempuan murahan
goodnovel comment avatar
èR Prisma
akhirnya nemu novel ini, dulu baca separo di aplikasi sebelah dan ga nemu terusannya...
goodnovel comment avatar
Norriza Othman Iza
lanjut.....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status