Share

a Man

Leo tiba di gedung Omar Architect tepat sebelum azan Duhur berkumandang. Ia melangkah penuh semangat memasuki lobby gedung bergaya modern yang di doninasi warna putih dan hitam. Orang-orang tampak sibuk, mondar-mandir, ada yang dengan tangan kosong ada pula yang membawa sesuatu di salah satu tangannya, entah itu sebuah map, tumpukan dokumen, tas, ponsel, atau bahkan laptop.

Pandangan lurus ke depan, berjalan layaknya seorang mode profesional. Ia bahkan mengabaikan salam sapa dari salah seorang satpam yang berjaga di pintu masuk juga resepsionis genit yang berusaha mencuri perhatiannya sejak pertama kali ia menginjakkan kaki di gedung itu setahun yang lalu. 

Meski wajahnya tidak menyampaikan apapun namun jauh di lubuk hatinya ia sangat senang. Kejadian di kafe 'Kopi dan Lemon' pagi ini adalah sebuah kemajuan yang luar biasa. Ia tak keberatan pergi kesana setiap hari asal ia bisa makan bersama dengan Alya, tidak, bukan sekadar bersama lagi, tetapi berbagi makanan.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status