Share

Nasib Malang

Bab18

Gemerlap Ibu kota Jakarta menyilaukan mata Ganesa.

"Kenapa? Kamu takjub?" tanya Tante Ara, sembari tersenyum ke arah Ganesa.

"Luar biasa Tan." Mata Ganesa masih berbinar terang, menyusuri jalanan Ibu Kota, menuju ke kediaman Tante Ara.

"Tante harap, kamu betah tinggal di Kota ini. Tante yakin, kamu akan bahagia, dan bisa sukses."

"Kata orang, Jakarta itu keras, Tan."

"Semua tempat itu keras. Tinggal bagaimana kamu menyesuaikan diri saja. Jika kamu mau hidup praktis, semua ada jalannya dan konsekuensinya."

"Aku nggak mau Tan. Aku terbiasa bekerja keras mencari uang."

Tante Ara tersenyum.

"Karena kamu belum menemukan jalan praktis. Jadi wajar, jika kamu berkata begini."

Ganesa terdiam mendengar ucapan Tante Ara.

Mobil taksi yang tadinya membawa mereka dari Bandara, kini sudah sampai di titik tujuan, rumah Tante Ara.

"Ini rumah Tante?" tanya Ganesa, sembari melihat betapa besar dan mewahnya rumah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status