Tuan muda Gi Hong terlihat mengangkat wajahnya, menatap tajam kearah Yuki yang terlihat sudah berjalan kearahnya. Di bibir Gi Hong, darah terlihat mengalir keluar, hal ini membuktikan kalau tuan muda Gi Hong tengah menderita luka dalam.
“Masihkan pertarungan ini perlu kita lanjutkan tuan muda?”. ucap Yuki dengan senyum ramah, walau bagi Gi Hong hal itu ternyata sangat menyakitkan hatinya.
“Serrr”. tiba-tiba saja seorang laki-laki sudah berkelebat dan berdiri disebelah Gi Hong. “Sudah cukup Nona Yuki, terima atas pelajaran yang telah nona berikan kepada putra hamba ini”. ucap lelaki itu seraya menjura hormat. Lelaki itu adalah ayah dari Gi Hong yang juga merupakan guru besar dari Aliran Pedang Tunggal.
Menyadari kehadiran guru besar dari Aliran Pedang Tunggal, Yuki langsung balas menjura hormat. “Maaf kalau hamba telah lancang telah melukai putra ketua”
“Hamba sangat mengagumi nama besar ayah nona, Raja
“Ha ha ha...! ...Ha ha ha...! ha ha...!...Ha ha ha...! .!” tawa keras itu terus membahan disekitar tempat itu, seakan-akan ada dimana-mana. Semakin lama tawa itu mulai berdampak pada pendengaran Yuan dan Huang Fu Yi, yang paling menderita adalah pembantu setia Huang Fu Yi, walau terluka parah, dengan cepat Huang Fu Yi menyalurkan tenaga dalamnya untuk melindungi pembantu setianya itu dari getaran suara yang terdengar keras ditempat itu. Semakin lama keadaan Huang Fu Yi semakin memprihatinkan, hal ini membuat perhatian Yuan Ming Zhu terpecah, tak ingin orang yang menolongnya celaka, Yuanpun segera mengambil sikap bersila, dengan memejamkan kedua matanya dan merapatkan kedua tangannya didepan dada. Tiba-tiba saja dari bibir indahnya mengalun sutra indah yang semakin lama semakin terdengar membahana ditempat itu. Inilah jurus ‘Dewi Kuan-Im membaca sutra’ milik Yuan Ming Zhu. Kini alunan sutra terlihat mencoba memberikan perlawanan suara tawa keras y
“Bila kuserang dia sekarang, aku akan dengan mudah mengalahkannya”. batin Raja Iblis Hitam lagi yang dengan diam-diam segera menyiapkan serangannya.“Serrr.”. tiba-tiba saja Raja Iblis Hitam telah melesat kedepan melayangkan satu serangan dahsyat yang mengandung aliran-aliran listrik. Jurus ‘Petir Hitam’ yang dahsyat siap menghantam tubuh Bintang dan Yuan Ming Zhu.Semakin dekat serangannya, Raja Iblis Hitam semakin tersenyum menang, dia yakin serangannya takkan meleset. Disaat yang kritis, hanya berjarak 1 helai rambut saja lagi serangan Raja Iblis Hitam mengenai tubuh Bintang dan Yuan.“Wesshh”. serangan Raja Iblis Hitam hanya menyapu angin, sosok Bintang dan Yuan sudah menghilang dari pandangan, hal ini bukan saja sangat mengejutkan Raja Iblis Hitam, tapi juga ke-4 muridnya yang tersisa.“Mereka disana guru!”. Iblis Dewa Hitam berteriak memberitahukan gurunya Raja Iblis Hitam yang seg
“Bayangan Hantu Hitam.!”. Raja Iblis Hitam mengeluarkan salah satu jurus andalannya, dimana tiba-tiba saja sosok Raja Iblis Hitam berubah menjadi bayangan besar yang langsung menyelimuti sekujur tubuh Bintang. Bintang sendiri yang berada ditempatnya cukup terkejut melihat serangan aneh dan tiba-tiba itu.Melihat guru mereka, Raja Iblis Hitam berhasil melayangkan serangan ‘Bayangan Hantu Hitam’ yang selama ini selalu berhasil melenyapkan lawan-lawannya. Ke-4 iblis hitam tampak tersenyum satu sama lain.“Guru memang hebat”. Ucap iblis api hitam lagi, tapi wajah senang di wajah iblis api hitam tiba-tiba saja berubah saat sinar putih memancar dari bayangan hitam gurunya, dan ;“Plasshhhh.. , Blaarrr,!”. seiring dengan pecahnya sinar putih itu, sebuah ledakan dahsyat terjadi, akibatnya sosok Raja Iblis Hitam yang tadi menjelma menjadi sebuah bayangan hitam besar langsung terpental kembali ke wujud Raja
“Wusshhhh.”. seketika seberkas cahaya putih keperakan langsung membentuk perisai lingkaran meringkupi tubuh Bintang, Yuan, Khan Huang Fu Yi dan pembantu setia Khan Huang Fu Yi. Ledakan dahsyat itu benar-benar sangat luar biasa, diluar lingkaran pelindung Jubah Sakti Sembilan Dewa yang Bintang pergunakan langsung rata dengan tanah, hutan lebat belantara kini sudah sirna hingga mencapai beberapa kilometer. Dapat dibayangkan betapa dahsyat kekuatan pukulan Keagungan Mentari milik Bintang hingga mampu meratakan hutan beberapa kilometer jauhnya. Padahal Bintang baru sedikit mengerahkan tenaga Matahari Teriknya, tapi hasilnya sungguh sangat mengejutkan.“Hiyaa. wusshhhh”. dengan satu kibasan tangan, Bintang melepaskan jurus Jubah Sakti Sembilan Dewanya hingga debu tebal yang meringkupi tempat itu langsung sirna. Kini sosok 4 iblis hitam tak terlihat lagi, sirna terkena pukulan mereka sendiri. Bintang hanya terlihat menarik
Pagi datang, suasana Bukit Batu Bulan sudah ramai oleh anggota-anggota sekte dari berbagai aliran. Satu demi satu aliran mulai menempati posisi mereka di podium arena pertarungan. Suasana riuh langsung membahana ditempat itu.“Hari ini siapa yang akan bertanding?”. ucap salah seorang anggota aliran“Aku tidak tahu, mungkin Raja Muda dari Sekte Matahari Terbang atau mungkin juga Wang Choyang dari Partai Suci Teratai Putih”.“Wah. bakalan seru nih pertandingan hari ini..”“Benar... Benar. Pasti serulah”. Ucap yang lain menimpali seraya tertawa.Suasana riuh itu menghiasi keadaan di Bukit Batu Bulan yang menjadi ajang pertarungan para pendekar untuk memperebutkan gelar pemimpin para pendekar sekaligus mendapatkan kitab sakti ‘Cermin Langit’ dari 4 dewa penjaga gerbang.Suasana tiba-tiba berubah hening saat tetua Qing Long memasuki arena pertarungan, semua perhatian langsung tertuju kea
Perisai Hati Budha Emas sudah tidak lagi meringkupi tubuh biksu Onglo Hui yang kini melangkah beberapa langkah kedepan. “Sancai...sancai., amarah menguasai nafsu. nafsu hanya membawa malapetaka. sancai...sancai”. ucap biksu Onglo Hui dengan lembutnya.“Hentikan omong kosongmu biksu. aku belum kalah”. ucap Raja Muda dengan keras. “Wesshsh”. tiba-tiba saja dari tubuh Raja Muda mengeluarkan energi kekuatan yang sangat luar biasa yang langsung menyapu tempat itu. Bahkan biksu Onglo Hui sampai tergeser beberapa langkah mundur kebelakang.“Energi tenaga yang dahsyat sekali”. batin biksu Onglo Hui lagi seraya terus memperhatikan sosok Raja Muda yang kini tampak sudah bangkit berdiri dari tempatnya terkulai tadi. Ada yang berbeda dari sosok Raja Muda kini, biksu Onglo Hui dapat merasakan kekuatan dahsyat yang keluar dari tubuh Raja Muda. Sesungguhnya Raja Muda dari Sekte Matahari Terbang ini telah mengerahkan salah satu
Angin yang berhembus kencang di puncak Bukit Batu Bulan membuat kabut tebal yang menyelimuti tempat itu dengan cepat memudar. Hingga kini terlihat dua sosok yang sama-sama terlihat memuntahkan darah kental kehitaman di bibir mereka. Sosok Biksu Onglo Hui terlihat masih terduduk ditempat, darah kental kehitaman tampak mengalir disela-sela bibirnya. Sementara itu sosok Raja Muda tak kalah tragis, sosoknya terlihat terjatuh berlutut beberapa langkah dari tempatnya tadi berdiri, dari bibirnyapun mengalir darah kental kehitaman. Tapi Raja Muda masih terlihat mampu bangkit berdiri ditempatnya walau dengan tubuh goyah. “Serrrr” tiba-tiba beberapa sosok bayangan melesat cepat ketengah arena pertarungan dan berdiri tepat dihadapan Biksu Onglo Hui. Dia adalah kepala biksu dari shaolin selatan, sedangkan beberapa biksu yang lain terlihat tengah membantu Biksu Onglo Hui. “Sancai..sancai., hamba mewakili murid hamba Biksu Onglo Hui mengaku kalah dari Raja Muda”. Ucap kepala biksu menjura hormat.
Yuan Ming Zhu tidak pernah tahu kalau dalam tubuh Bintang telah ada kekuatan khasiat dari Ginseng Dewa, ginseng yang hanya tumbuh 10.000 tahun sekali, pemberian Dewa Kera pada Bintang. Ginseng dewa inilah yang membuat Bintang selalu perkasa diatas peraduan. Saat tengah malam barulah pergumulan birahi diantara keduanya berakhir, baik Bintang maupun Yuan Ming Zhu terlihat sama-sama terkapar lemas dengan wajah penuh kepuasan, percumbuan birahi yang mereka lakukan benar-benar telah menguras tenaga kedua-duanya, tapi hal itu juga terbayar dengan kepuasan dan kenikmatan yang mereka dapat. Setelah beberapa waktu Yuan Ming Zhu terlihat terlebih dahulu membuka kedua matanya, masih terpancar kepuasan akan kenikmatan yang baru saja didapat diwajahnya, dengan senyum penuh kebahagiaan Yuan Ming Zhu berpaling kearah sebelahnya dimana Bintang masih tampak terkapar lemas dengan wajah puas. Lagi-lagi Yuan Ming Zhu tersenyum puas melihat hal itu, kebahagiaan terpancar diwajahnya melihat raut puas dan