Iblis Tengkorak sendiri tampak berdiri mematung, tenggorokannya terasa tercekat, tubuhnya terasa kaku. Sementara itu Bintang tampak turun dari pelana kudanya dan berjalan mendekati sosok Iblis Tengkorak yang masih berdiri mematung ditempatnya.
“Sampaikan pesanku untuk Malaikat Gila. aku menantangnya, kapanpun dan dimanapun!” ucap Bintang dengan tegas. Lalu Bintang kembali berbalik berjalan menuju kudanya kembali.
“Malaikat Gila adalah pendekar terkuat saat ini di Tanah Jawa, kau takkan bisa mengalahkannya Ksatria Pengembara!” teriak Iblis Tengkorak lagi dengan suara bergetar, tapi sudah cukup membuat Bintang menghentikan langkahnya.
“Dulu aku pernah mengalahkannya“ ucap Bintang lagi tanpa menoleh, tapi sudah cukup membuat wajah Iblis Tengkorak berubah. Bintang tampak kembali naik keatas punggung kudanya.
“Sampaikan saja tantanganku pada Malaikat Gila Iblis Tengkorak, atau jika tidak, aku yang akan datang mengobrak
Sosok terakhir adalah sosok yang juga tak kalah besarnya, dikedua tangannya tampak tergenggam dua kapak pendek, sosok inipun tampak tak mengenakan baju hingga memperlihatkan tubuhnya yang besar perkasa. Yang paling mengerikan adalah sepasang gigi besar mirip taring yang keluar dari dalam mulutnya. Rambutnya tampak panjang terikat dibelakang punggungnya. Ketiga orang inilah yang pagi-pagi mengamuk dan membuat geger seisi Bukit Bayangan.Serombongan orang tiba ditempat itu, diantaranya adalah para istri-istri cantik Bintang, eyang Mandalaksana dan eyang putri, mahapatih Suryo Barata, serta beberapa orang pendekar.“Siapa mereka, eyang?” tanya Roro lagi.“Sekutunya Malaikat Gila” jawab eyang Mandalaksana singkat“Sepertinya mereka bukan berasal dari negeri ini eyang” ucap Roro lagi.“Kau benar Roro, mereka memang bukan berasal dari Tanah Jawa ini” sambung eyang putri lagi.“Hentikan!”
Memasuki jurus ke 56, bersamaan Roro dan Golland sama-sama melompat kebelakang. Tapi Roro bertindak cepat, kedua kuku jempol tangannya kembali seperti semula dan begitu kedua kakinya menginjak tangan, Roro langsung mengempos tubuhnya melompat cepat kearah Golland.Golland yang melihat lawannya kembali menyerangnya dengan telapak tangan kosong segera menyongsong serangan itu dengan tinju besarnya.“Daggg” tinju dan telapak bertemu.“Aakhhh!” hampir bersamaan, Roro dan Golland sama-sama menarik tangan masing-masing.Roro sendiri merasakan telapak tangannya remuk redam, sementara Golland terlihat meringis memegangi tangannya yang tampak memerah, rupanya serangan telapak Roro tadi bukan serangan sembarangan, itu adalah jurus tapak bromo, sebuah pukulan telapak yang tidak mempunyai wujud ataupun warna, tapi sebenarnya mengandung gelombang hawa panas lahar gunung bromo, bila terkena tubuh lawan akan kepanasan dan akan tewas deng
Kuatnya gelombang tenaga yang muncul membuat Roro menarik kembali serangannya, Roro melompat mundur kebelakang, selagi mundur, Roro tampak merapatkan kedua tangannya didepan dada dengan mata terpejam.Bllesshhhh!!Tiba-tiba saja sosok Roro mengeluarkan aura kuning dari tubuhnya. Begitu membuka kedua matanya, Roro terlihat langsung mengembangkan kedua tangannya. Tiba-tiba saja kedua tangan Roro menjelma menjadi puluhan banyaknya, dan ;“Selaksa tangan dewa, heaaa!” Roro melepaskan serangan tangan seribunya kearah Golland.Dess ! Dess ! Dess ! Dess ! Dess ! Dess !Tubuh Golland benar-benar menjadi sasaran empuk serangan Roro. Sosok Golland yang berusaha bertahan, akhirnya dipaksa harus tersungkur oleh serangan Roro.Tiba-tiba saja Golland yang tersungkur langsung bangkit dan langsung melayangkan tinjunya ketanah.Buukk!!Ggghhhhrrr....Tempat itu langsung terasa bergetar dengan hebat karena tinju yang
“Jangan nyai.. Biarkan Roro menyelesaikan pertarungannya sendiri”“Tapi kakang...”“Jangan khawatir nyai. Cucu kita yang sekarang sudah sangat jauh berbeda dari yang dulu. Lihat saja !” ucap eyang Mandalaksana lagi. Eyang putri kembali menatap kearah Roro yang terlihat bangkit dari jatuhnya, hebat, walau terpental dengan keras terkena serangan Golland dan menghantam hingga patah sepohon besar yang ada dibelakangnya, Roro sedikitpun tidak terluka.Roro bangkit dan kini berjalan kehadapan Golland. Ditempatnya Golland tampak terkejut melihat lawannya yang tidak terluka sedikitpun terkena serangan dahsyatnya tadi.“Sepertinya kau memang lawan yang pantas untuk aku kalahkan” ucap Roro lagi.Roro kembali terlihat tampak merapatkan kedua tangannya didepan dada dengan mata terpejam.Bllesshhhh!!Sosok Roro mengeluarkan aura hitam yang sangat pekat. Tidak berhenti sampai disitu, diwajah Roro terl
“Tinju bumi terakhir!” pekik Golland seraya mengerahkan seluruh tenaganya dalam pukulan terakhirnya ini.Wuuttt!Roropun tak mau kalah, tenaga penuhnya dihimpun dan langsung dialirkannya kedalam tinjunya yang juga melayang kearah Golland.Desss !Desss!!Bersamaan tinju Golland dan tinju Roro mengenai wajah masing-masing, hingga sosok keduanya langsung terseret dengan keras kebelakang.Baik Roro maupun Golland, sama-sama bersama menghentikan gerak seret tubuh mereka kebelakang. Roro terlihat langsung jatuh berlutut akibat serangan dahsyat yang baru saja mereka lakukan. Aura hitam dari permulaan tahap hitam kungfu pengubah otot milik Roro terlihat sirna dari tubuhnya.Keadaan Roro yang begitu payah juga dialami oleh Golland, tubuhnya yang tadi menghitam karena dialiri tenaga dalam yang dahsyat kini sudah kembali seperti semula, Golland bahkan juga jatuh berlutut seperti yang dialami oleh Roro.Huakk
“Siapa kau?!” tanya Liu-xue dengan tegas dan lembut.“Aku Garou, kau siapa?” ucap lelaki pemegang kapak raksasa yang menyebut dirinya sebagai Garou.“Aku Liu-xue...” ucap Liu-xue singkat.Garou terlihat maju kedepan dengan mengayun-ayunkan kapak besarnya, ukuran kapak itu sungguh sangat besar, tapi dengan ringannya kapak itu terlihat ditangan Garou yang sangat mudah memutar-mutar kapak besar ditangannya.Liu-xue sendiri tampak menatap kearah Roro.“Sekarang giliranku” ucap Liu-xue kepada Roro. Roro hanya menganggukkan kepalanya seraya mundur kebelakang, eyang Mandalaksana dan eyang putri langsung menyambut dengan suka cita cucu kesayangannya tersebut.“Hebat sekali kemampuan yang kau miliki sekarang, Roro” ucap eyang Mandalaksana lagi kagum kepada Roro. Roro hanya tersenyum senang mendengar pujian eyangnya.“Ilmu apa yang kau gunakan tadi, Roro?” tanya eyang putri
Di udara, sosok Liu-xue yang masih berdiri diatas angin, terlihat mulai menghimpun tenaganya dan ;Wuuttt!!Tiba-tiba saja sosok Liu-xue melesat kebawah dengan sangat cepat, Garou yang melihat lawannya melayangkan serangan, tak berniat untuk menghindar, karena Garou yakin akan kekuatan yang dimilikinya.“Tinju singa perkasa, heaaa!” Garou melepaskan tinju dahsyatnya kearah Liu-xue.“Getar ayun 1000 depa!” terdengar suara membahana Liu-xue yang menyebutkan nama jurusnya.Daggg!Tinju Garou bertemu dengan telapak tangan Liu-xue yang mengandung jurus ke-2 ilmu semesta. Gelombang energi langsung tercipta dari kerasnya adu tenaga dalam tersebut, dan baik Garou maupun Liu-xue sama-sama tak ingin mengalah dengan serangan masing-masing.Tapi adu tenaga dalam itu hanya berlangsung beberapa saat saja, saat tiba-tiba saja wajah Garou berubah.Brusshhh!!Kedua kaki Garou terpendam kedalam ta
Daagggggg!! Daagggggg!! Daagggggg!!Akhirnya dengan penuh emosi, Garou mengayunkan berkali-kali kapak raksasa miliknya kearah Cangkang kura-kura.Cangkang kura-kura bergetar hebat menerima serangan beruntun dan dahsyat oleh Garou. Liu-xue menyadari kalau terus dibiarkan diserang, lama-lama Cangkang kura-kura akan pecah.Sreeggg!Dari dalam Cangkang kura-kura, Liu-xue mencabut lepas pusaka Golok Batu Langitnya.Garou yang melihat hal itu langsung melompat mundur menjauh, karena Garou sudah merasakan bagaimana hebatnya golok ditangan lawannya saat berbenturan pertama tadi.Liu-xue yang sudah menggenggam Golok Batu Langitnya segera menghilangkan perisai Cangkang kura-kura miliknya. Warangka Golok Batu Langit tampak disampirkan oleh Liu-xue dipinggangnya.Ditempatnya Garou terlihat hanya diam, tak berani untuk memulai serangan terlebih dahulu, entah kenapa Garou meras