“Ada apa panglima?”“Ada tamu paduka rajo”“Suruh saja kembali dulu panglima, pikiranku sedang kalut hari ini” ucap Paduka Rajo Ananggawarman lagi tak mampu menyembunyikan kegalauannya.“Pandeka Ksatria Pengembara yang datang bertamu paduka” ucap Panglima Kumbang cepat hingga langsung membuat wajah Paduka Rajo Ananggawarman berubah.“Cepat! cepat suruh menghadapku Panglima Kumbang” ucap Paduka Rajo Ananggawarman sampai berdiri dari singgasananya.Panglima Kumbang segera bangkit dan dengan cepat berjalan keluar untuk menjemput Bintang dan yang lain yang menunggu diluar. Tak lama kemudian Panglima Kumbang kembali masuk bersama Bintang, Putri Aurelie dan Wijaya.Paduka Rajo Ananggawarman sendiri tampak langsung turun dari singgasananya untuk menyambut kedatangan Bintang.Bintang, Putri Aurelie dan Wijaya tampak langsung menjura hormat dihadapan Paduka Rajo Ananggawarman.“Bangun.. Bangunlah pandeka” ucap Paduka Rajo Ananggawarman cepat.“Aurelie, Wijaya.. kalian juga bangunlah” ucap Padu
Malam itu, Bintangpun mendapatkan jamuan mewah dari Paduka Rajo Ananggawarman dengan tarian-tarian dan makanan-makanan yang lezat-lezat. Bintang sendiri duduk berdekatan dengan Wijaya dan Putri Aurelie.“Bagaimana kakang bisa tau dimana Puti Reno Bungsu?” ucap Putri Aurelie kagum dengan kemampuan Bintang.“Apa Aurelie lupa siapa kakang?” ucap Bintang tersenyum hingga membuat wajah Putri Aurelie berubah.“Oh iya, kakang kan pandeka besar, Ksatria Pengembara” ucap Putri Aurelie tertawa ringan.Bintang ikut tertawa lalu memandang kearah Wijaya yang ada disebelahnya.“Wijaya, sebaiknya besok kau ikut bersama Panglima Kumbang untuk menyelamatkan Puti Reno Bungsu” bisik Bintang lagi kepada Wijaya yang langsung berubah wajahnya.“Paduka tidak ikutkah?” tanya Wijaya lagi, Bintang terlihat menggeleng.“Ini kesempatanmu untuk membuktikan kepantasan dirimu untuk menjadi seorang panglima Nagari Batuah Wijaya” bisik Bintang lagi hingga membuat Wijaya terdiam, tapi kemudian wajahnya tersenyum dan m
KEESOKAN HARINYA, Paduka Rajo Ananggawarman segera memerintahkan Panglima Kumbang untuk membawa 4 Hulubalang dan 100 orang prajurit terlatih untuk segera menuju ke gunung marapi. Wijayapun ikut dalam tugas penyelamatan tersebut.Malam itu, wilayah Nagari Batuah tampak tengah diliputi mendung, hingga bulan dan Bintang-bintang tak terlihat dikaki langit. Sesekali terdengar guntur menyambar.Bintang sendiri tampak sedang bercengkrama dengan Paduka Rajo Ananggawarman, sementara Putri Aurelie tampak sibuk sendiri memperhatikan penari-penari yang melenggang lenggok dihadapannya. Tapi tiba-tiba saja wajah Putri Aurelie berubah saat melihat sesosok yang sangat dikenalinya tengah melintas tak jauh dari pandangannya.“Uda Rajo Mudo” ucap Putri Aurelie lagi melihat sosok Rajo Mudo Basa yang tampak melintas jauh dihadapannya. Putri Aurelie tampak memandang kearah Bintang yang tampak sibuk berbicara dengan Paduka Rajo Ananggawarman.Diam-diam Putri Aurelie bangkit dan pergi meninggalkan tempat itu
Pagi-pagi sekali, Putri Aurelie sudah nongkrong didepan pintu kamar Bintang. Begitu Bintang membuka pintu kamarnya.“Kakang” ucap Putri Aurelie dengan wajah masih dirundung sedih.“Aurelie“ ucap Bintang sedikit kaget melihat Putri Aurelie yang sudah ada didepan pintu kamarnya.“Jadi apa jawabannya atas kegundahan Aurelie kakang” ucap Putri Aurelie tak sabaran“Kita sarapan dulu ya Aurelie” ucap Bintang tersenyum.Dengan wajah kecewa, Putri Aurelie hanya tampak mengangguk saja. Lalu bersama keduanya segera menuju ketempat sarapan dimana Paduka Rajo Ananggawarman sudah menunggu disana. Tapi tidak hanya Paduka Rajo Ananggawarman yang menunggu mereka, dua orang gadis berparas cantik juga tampak duduk disebelah kiri dan kanan Paduka Rajo Ananggawarman.Putri Aurelie sendiri tiba-tiba saja menggandeng tangan Bintang dengan bersikap manja. Walau mengejutkan bagi Bintang dengan sikap Putri Aurelie, tapi Bintang membiarkan dan hanya tersenyum saja.“Oh ya tuan pandeka, ambo ingin memperkenalka
“Entahlah kakang, Aurelie lagi malas mikirin laki-laki” ucap Putri Aurelie lagi hingga membuat Bintang tersenyum.“Kalau begitu hanya ada satu jalan lagi untuk menghilangkan kegundahan hatimu Aurelie” ucap Bintang lagi.“Apa itu kang?“ tanya Putri Aurelie cepat.“Kau harus bisa membuktikan kepada Rajo Mudo Basa Aurelie, kalau kau jauh lebih hebat dan jadi lebih baik darinya” ucap Bintang lagi. Hingga kembali membuat Putri Aurelie terdiam.“Bagaimana caranya kang?”“Apakah ilmu kanuraganmu lebih baik dari Rajo Mudo Basa?” tanya Bintang lagi, Putri Aurelie menggeleng.“Ilmu kanuragan macan kumbang milik uda rajo sangatlah hebat, bahkan dulu uda Wijaya pernah kalah dari uda rajo” ucap Putri Aurelie lagi. Bintang cukup terkejut mendengarnya.“Ilmu macan kumbang, sehebat itukah Rajo Mudo Basa” ucap Bintang pelan.“Tapi tak mungkin ilmu harimau singgalang bisa kalah dari ilmu macan kumbang, Aurelie” sambung Bintang lagi.“Waktu itu uda Wijaya baru sampai tingkat 5 ilmu harimau singgalang k
MALAM ITU, Putri Aurelie terlihat bimbang untuk ke kamar Bintang, pikirannya berkecamuk. Di satu sisi, Putri Aurelie sangat ingin mempelajari ilmu kesaktian yang telah dijanjikan oleh Bintang padanya, tapi disatu sisi, Putri Aurelie juga curiga kenapa Bintang menyuruhnya berlatih dikamarnya malam-malam. “Apa maksud kakang ya? apa kakang ingin berbuat yang tidak-tidak terhadapku” batin Putri Aurelie lagi.“Bagaimana bila memang kakang berniat sesuatu yang buruk padaku.. Ah, bagaimana ini!” batin Putri Aurelie perang.Di dalam kegundahannya, tiba-tiba saja Putri Aurelie teringat saat-saat bersama dengan Bintang dulu saat Putri Aurelie menyerahkan kesuciannya kepada Bintang.“Kang Bintang orangnya baik, perhatian. Kalaupun ingin berbuat jahat, hmmm..” ucap Putri Aurelie lagi pelan seakan berkata pada dirinya sendiri. Setelah meyakinkan dirinya dan akan menerima apapun yang akan dilakukan Bintang padanya malam itu, Putri Aurelie sudah siap dengan segala resikonya.Maka dengan diam-
Di malam ke-4, pembelajaran yang Bintang berikan sudah diserap dengan sempurna oleh Putri Aurelie, bahkan ini lebih cepat dari dugaan Bintang sendiri, ternyata Putri Aurelie memang sangat cocok mempelajari jurus tai chi hingga dengan cepat Putri Aurelie menguasai apa yang diajarkan oleh Bintang. Saat ini Bintang dan Putri Aurelie masih duduk saling berhadapan hingga akhirnya kedua-duanya saling membuka mata secara bersamaan. “Kau sudah berhasil menguasai jurus tai chi dengan sempurna Aurelie” ucap Bintang tersenyum. Putri Aurelie pun tampak tersenyum puas. “Terima kasih kakang, walau tidak memakan banyak tenaga dalam penggunaannya tapi jurus tai chi memang sangat dahsyat” ucap Putri Aurelie lagi. Bintang bangkit berdiri dan mengulurkan tangannya kearah Aurelie. Dengan tersenyum Putri Aurelie menyambut uluran tangan Bintang untuk membantunya bangkit berdiri. Hyaattt! Tiba-tiba saja Putri Aurelie langsung mengangkat dan membanting sosok Bintang yang baru saja memegang tangannya, de
Pagi itu, istana Nagari Batuah kembali dilanda kegemparan, Wijaya kembali bersama Panglima Kumbang dalam keadaan terluka parah, Wijaya hanya tampak menderita beberapa luka saja ditubuhnya, tidak separah keadaan Panglima Kumbang yang pulang dalam keadaan dipapah oleh Wijaya. Rajo Mudo Basa yang melihatnya ayahnya terluka parah segera mengambilnya dari papahan Wijaya. Paduka Rajo Ananggawarman segera memerintahkan tabib istana untuk segera merawat Panglima Kumbang.“Cepat panggilan tuan pandeka kemari” perintah Paduka Rajo Ananggawarman kepada prajurit untuk memanggil Bintang.Tak lama kemudian, prajurit itu sudah kembali bersama Bintang dan Putri Aurelie. Bintang dan Putri Aurelie tentu saja sangat terkejut melihat Wijaya yang kembali dalam keadaan terluka-luka.“Wijaya, kau tak apa-apa?” tanya Bintang setelah berada didekat Wijaya.“Ambo tidak apa-apa pandeka, hanya luka-luka gores akibat cakaran harimau putih” ucap Wijaya lagi hingga mengejutkan Bintang.“Harimau putih” ulang Bintang