Share

88. Bagian 10

“Itu juga yang saya tidak mengerti nyi, bagaimana kanda prabu bisa terkena segel kutukan selaput dara itu ?” ucap Putri Samudra lagi.

“Mungkinkah Ratu Bunian memiliki cara untuk melakukannya....” ucap Nyi ipat koco lagi.

“Oh tidak nyi, segel kutukan ini bukan berasal dari Ratu Bunian, tapi dipasang oleh seorang datuak dari nagari Negeri Batuah yang bergelar datuak malenggang dilangit.... saat itu Ratu Bunian menjadi tawanan datuak malenggang dilangit” jelas Bintang lagi hingga membuat wajah Nyi ipat koco dan Putri Samudra berubah.

“Negeri Batuah....” ulang Putri Samudra terkejut. “Jauh juga pengembaraan kanda ya” sambung Putri Samudra lagi.

“Dimaklumin aja kanjeng putri, gelar gusti prabukan Ksatria Pengembara, jadi wajar bila mengembara kemana-mana” sambung Nyi ipat koco ikut tersenyum.

“Oh ya gusti, apakah selain segel kutukan selaput dara itu, datuak malenggang dilangit juga menggunakan ilmu yang lain yang menempel di segel kutukan selaput dara ?” tanya Nyi ipat koco lagi. Kali ini wajah Bintang yang berubah mendengar hal itu.

“Benar nyi, waktu itu Ratu Bunian menyebut segel kutukan selaput dara welut putih....” ucap Bintang lagi teringat akan hal itu.

“Ajian welut putih... tidak salah lagi... ajian inilah yang membalikkan kutukan didiri Ratu Bunian hingga berpindah ke tubuh gusti prabu” ucap Nyi ipat koco lagi. Kali ini Putri Samudra dan Bintang ikut-ikutan mengangguk mengerti. “Karena sifat ajian welut putih ini bisa membalikan semuanya, baik itu pukulan, senjata sakti maupun segel kutukan seperti yang sekarang gusti prabu miliki” sambung Nyi ipat koco lagi.

“Apakah bisa ditangani nyi ?” tanya Putri Samudra lagi tak sabar.

“Segel kutukan selaput dara bila dimiliki oleh wanita maka akan membuat miliknya akan selalu rapat seperti perawan, tapi hamba baru dengar kalau segel kutukan selaput dara dimiliki laki-laki, maka pengendalinya harus selalu mencari lobang sorgawi wanita” ucap Nyi ipat koco lagi.

Bintang dan Putri Samudra tetap diam untuk mendengarkan kelanjutan ucapan nyi ipat koco.

“Biasanya segel ini hanya ini hanya bisa dicabut oleh orang yang memasangnya.... apakah gusti prabu sudah mencoba untuk menemui datuak malenggang dilangit ?” tanya Nyi ipat koco lagi. Bintang terlihat terdiam cukup lama, hingga ;

“Datuak malenggang dilangit sudah tewas nyi” ucap Bintang akhirnya.

Kini sedikit banyak Nyi ipat koco dan Putri Samudra mulai dapat menerka apa yang sebenarnya terjadi. Kemungkinan Bintang menyelamatkan Ratu Bunian dari tangan belenggu datuak malenggang dilangit, hingga terjadilah hubungan terlarang itu.

Nyi ipat koco kali ini terdiam cukup lama seperti tengah memikirkan hal itu.

“Apakah ada solusi yang lain nyi ?” tanya Putri Samudra lagi. Nyi ipat koco mengalihkan pandangannya kearah Putri Samudra, tapi masih tetap terdiam.

“Bukankah seharusnya kanjeng putri senang bila gusti prabu menjadi perkasa dan tahan lama...?” goda Nyi ipat koco lagi.

“Tanpa segel kutukan selaput dara, kanda prabu juga sudah perkasa nyi, apalagi ditambah segel kutukan selaput dara, waduh.... ngak kuat nyi... benar-benar gila” ucap Putri Samudra setengah berbisik dan tersenyum kecil, Nyi ipat koco ikut-ikutan tersenyum.

Obrolan sesama wanita ini hanya membuat Bintang tersenyum kecut sendiri.

“Ada sebuah pusaka yang mungkin bisa menolong gusti prabu” ucap Nyi ipat koco tiba-tiba.

“Apa nyi ?!!” ucap Putri Samudra dan Bintang hampir bersamaan.

“Pusaka alam lelembut yang bernama mustika anting lanang

“Mustika anting lanang...” ulang Bintang dan Putri Samudra saling pandang.

“Benar...mustika anting lanang ini mampu menekan semua kutukan yang ada didunia ini.... itu berarti termasuk segel kutukan selaput dara” ucap Nyi ipat koco lagi. Hingga membuat Putri Samudra dan Bintang mengangguk-angguk.

“Kalau begitu baiklah nyi, kami akan segera mengunjungi istana alam lelembut” ucap Putri Samudra lagi.

“Maaf kanjeng putri, sebaiknya gusti prabu jangan ikut ke istana alam lelembut ?!!” ucap Nyi ipat koco lagi hingga membuat Putri Samudra dan Bintang terkejut.

“Kenapa memangnya nyi ?” tanya Bintang cepat.

“Beberapa malam kedepan adalah malam bulan purnama... segel kutukan selaput dara yang gusti prabu miliki akan semakin menjadi-jadi bila malam bulan purnama....” ucap Nyi ipat koco lagi hingga membuat Bintang terkejut karena apa yang diucapkan Nyi ipat koco benar-benar pernah terjadi pada Bintang.

“Dimalam bulan purnama keadaan gusti prabu akan semakin menggila dan mengganas, hamba takut bila gusti prabu ikut kanjeng putri ke istana alam lelembut akan ada korban yang tak diinginkan” ucap Nyi ipat koco mengemukakan alasannya.

“Benar kanda... lebih baik kanda tunggu dinda di Bukit Bayangan, dinda lebih rela bila kanda bersama para istri daripada kanda sama yang lain” ucap Putri Samudra lagi hingga membuat Bintang mengangguk-angguk.

“Bila itu memang yang terbaik, baiklah...” ucap Bintang lagi akhirnya.

“Pokoknya sampai dinda kembali... kanda jangan pernah keluar dari Bukit Bayangan” sambung Putri Samudra lagi. Bintang tersenyum dan mengangguk.

Nyi ipat koco ikut tersenyum melihat keintiman da keakraban Bintang dan Putri Samudra yang akan membuat iri yang melihatnya.

-o0o-

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status