Share

88. Bagian 11

last update Huling Na-update: 2021-09-08 17:18:32

Bintang akhirnya kembali ke Bukit Bayangan dengan diantar oleh Putri Samudra, kembalinya Bintang tentu saja disambut dengan hangat oleh seluruh keluarga Bintang, karena memang sudah cukup lama Bintang tidak kembali. Terlebih para istri-istri Bintang yang kelihatannya begitu sangat rindu sekali dengan Bintang. Kondisi Bintang saat ini memang sengaja tidak diceritakan kepada seluruh keluarga Bintang, sebelum Putri Samudra kembali dari istana alam lelembut.

Malam purnama, malam yang paling Bintang takutkan akhirnya datang juga. Perlahan tapi pasti keadaan Bintang mulai panas, semakin panas bila tidak segera melampiaskan hasrat birahinya, dan atas saran Putri Samudra, malam itu, Bintang tidak menggunakan bayangannya untuk menggauli istri-istrinya secara bersamaan, Putri Samudra menyarankan agar Bintang menggauli istrinya satu demi satu agar pemenuhan hasratnya dapat terpenuhi secara maksimal, karena itulah malam itu, Bintang mendatangi satu demi satu kamar-kamar istrinya, keganasan dan kegilaan Bintang dalam memacu birahinya benar-benar membuat istri-istrinya kewalahan, semuanya KO malam itu, dari putri yuan ming zhu yang terkapar lemas ditempat tidurnya dengan nafas yang terengah-engah, menyerah dengan keperkasaan Bintang yang begitu sangat gagah diatas ranjang malam itu.

Di kamar berikutnya, Putri  Kim Si Hyang, Bintangpun berhasil membuat Putri  Kim Si Hyang terkapar lemah setelah mencapai klimak sampai 8x. Di kamar berikutnya, Putri Ahisma raya yang biasanya mampu mengimbangi Bintang dalam urusan ranjang, kini juga harus terkapar lemas, menyerah setelah takluk 12x mencapai klimaks. Di kamar roro putri srikandi yang juga memiliki hasrat birahi yang besar juga akhirnya takluk dibawah keperkasaan Bintang yang berhasil membawanya ke puncak hingga 14x, lalu dikamar berikutnya, roro ajeng, Bintang berhasil mengandaskan perlawanan roro ajeng setelah berhasil membawanya ke puncak hingga 8x.

Di kamar putri liu-xue, Bintang mampu membawa liu-xue terbang ke langit ketujuh hingga 11x hingga akhirnya putri liu-xue terkapar tak berdaya diatas peraduan, dikamar berikutnya Bintangpun masih perkasa dengan membuat putri gwang yang juga terkapar lemas ditempat tidur setelah hampir 9x mencapai puncak. Di kamar putri Babby Cherry, Bintangpun berhasil memukul telak keganasan putri Babby Cherry dalam urusan ranjang, Babby Cherry sampai kepuncak hingga 16x hingga akhirnya tak mampu lagi melayani kebuasan dan keganasan Bintang dalam menggarap tubuhnya. Sudah delapan orang istri yang sudah Bintang kalahkan dengan keperkasannya. Sementara Bintang masih merasa nafsu birahinya belum terpuaskan dan kini Bintang sudah berdiri dikamar terakhir istri mudanya, Sabina. Walau sebenarnya Bintang tak tega untuk melakukan keganasannya kepada Sabina karena rasa sayang dan cintanya kepada Sabina yang selalu menjadi istri yang sholehah bagi dirinya dan keluarganya. Kebimbangan ini pula yang menahan langkah Bintang didepan pintu kamar Sabina.

Tapi tak ada jalan lain bagi Bintang untuk memuaskan hasrat birahinya, karena istri-istrinya yang lain sudah tak kuat lagi melayaninya. Hingga akhirnya akal sehat Bintang kalah dengan nafsu birahi yang sudah memenuhi pikiran dan raganya.

Bintang membuka pintu kamar yang tidak terkunci tersebut, karena memang hal ini sudah diberitahukan Bintang kepada istri-istrinya untuk melayani mereka satu persatu malam ini.

Di dalam kamar, Sabina tampak berdiri menunggu Bintang di tepi pembaringan, sebagai seorang istri yang taat, Sabina tentu saja harus melayani kebutuhan hasrat seksual suami tercintanya.

Tanpa basa basi lagi Bintang langsung mengunci pintu kamar itu. Saat Bintang berjalan mendekatinya, Sabina merasakan tubuhnya bergetar, entah kenapa Sabina merasakan perbedaan yang begitu kentara pada sosok Bintang, Bintang terlihat lebih sangar dari biasanya, Sabina benar-benar merasakan sesuatu yang sangat berbeda dari sosok Bintang malam itu. Tapi Sabina tidak banyak bertanya, tugasnya hanya ingin melayani Bintang dengan sepenuh hati.

Sabina menundukkan wajahnya saat Bintang sudah berdiri dihadapannya, entah kenapa pandangan Bintang terlihat begitu bernafsu menatap kearahnya tadi, dan ini membuat Sabina tak kuat untuk membalas tatapan Bintang. .

Malam itu, keduanya terus kembali merengkuh kenikmatan hingga pagi datang menjelang, baik Bintang maupun Sabina sama-sama merengkuh kenikmatan yang tiada henti dan tiada taranya, begitu nikmat tak terkatakan.

Sembilan orang istri baru bisa memuaskan hasrat Bintang malam itu, dan Sabina yang menutup puncaknya dengan penuh kenikmatan yang tiada dapat dilukiskan dengan kata-kata.

Selesai

Nah, bagaimana kisah Ksatria Pengembara selanjutnya ?

Apakah Bintang bisa menghilangkan pengaruh segel kutukan selaput dara pada dirinya ?

Apakah Putri Samudra akan mendapatkan pusaka alam lelembut yang bernama mustika anting lanang itu ?

Nantikan jawabannya dalam :

BERBURU MUSTIKA ANTING LANANG

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 17

    Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 16

    Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 15

    “Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 14

    Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 13

    Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 12

    “Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status