Share

KPKDS-14

Tangan Nami terlihat bergetar saat dirinya hendak menerima panggilan telepon tersebut. Wanita itu nampak kesulitan menelan ludah hingga membuat Aisyah menatapnya heran. "Kenapa, Kak? Ada yang tidak beres?"

Nami berusaha menghirup udara sebanyak-banyaknya agar paru-parunya yang tiba-tiba terasa menyempit, bisa terasa lega.

"Kakak!" tegur Aisyah kembali. Tangan kanannya memegang lengan baju Nami.

Nami menggeleng cepat seraya berusaha mengulas senyum tipis. "Tidak! Bukan apa-apa!" ungkapnya cepat. Nami lantas terkekeh yang terdengar terpaksa.

Aisyah menyadari jika Nami berbohong. Namun dirinya tidak mempunyai kuasa untuk memaksa wanita itu, meskipun mereka sudah mulai dekat. "Baiklah. Jika ada apa-apa, Kakak bisa mengutarakannya padaku. Bukankah Kakak adalah calon Kakak Ipar ku?" hibur nya, ikut mengulas senyum manis.

Nami terlihat terharu. Matanya bahkan berkaca-kaca. "Aisha!" serunya seraya menarik Aisyah masuk ke dalam pelukannya. Aisyah yang semula terperanjat, lantas balas memeluk Na
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status