Share

Bab 13 Percakapan Terakhir Amanda

"Amanda ...! Andini …!"

Teriakan histeris Sandy menggema, setelah berita penemuan mayat Amanda tersebar hampir di setiap media cetak maupun elektronik. 

Matanya nanar menatap tak percaya pada layar televisi 32 inch di depannya. Satu persatu berita diamatinya. Tidak salah, wanita itu adiknya. Polisi sudah mengkonfirmasi kebenaran identitasnya, begitu juga penyebab pematiannya.

"Tidak mungkin! Manda … tidak mungkin!"

Dengan napas memburu, Sandy membanting barang-barang yang ada di dekatnya hingga bertebaran di lantai. Rumah yang di kontrak dirinya sejak setahun terakhir untuk menyimpan barang-barang pribadi tidak jauh dari kediaman Amanda, menjadi saksi kemurkaan dan kesedihan yang berbaur jadi satu. 

Pertama kali Sandy menangis,

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status