Share

83. BINTANG-BINTANG

Author: Rosemala
last update Huling Na-update: 2025-07-21 23:05:39

“Ya ampun, bisa nggak sih, berhenti manggil dia Tyo?”

Bintang tiba-tiba menyela, menyandarkan tubuhnya dengan malas ke sandaran kursi makan. Bola matanya berputar jenuh, menandai kekesalannya.

“Nggak ada yang namanya Tyo di rumah ini. Siapa sih, yang kamu panggil Tyo itu? Kampungan banget!”

Tyo menoleh pelan ke arah adiknya. Tatapannya datar, tapi suara yang keluar dari bibirnya penuh ketegasan yang langsung mengubah suasana.

“Bintang, jaga bicaramu. Ingat, kamu sedang bicara dengan istriku.”

“Iya, tahu. Tidak perlu juga kamu ulang berkali-kali, Kak. Dia istrimu, ya, aku tahu.” Bintang mendengus. “Tapi dia kampungan banget!”

“Bintang!”

“Tapi memang benar, kan? Nggak ada yang manggil kamu Tyo di rumah ini.”

Tyo menarik napas panjang, mencoba meredam emosi yang mulai mendidih.

“Tidak masalah bagiku dia memanggilku dengan sebutan apa pun. Toh, Tyo itu juga namaku. Tidak ada yang salah dengan itu.”

Bintang menyilangkan tangan di dada. Wajahnya cemberut, penuh protes.

“Aku tetap nggak suka
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
Lussy Alyanii
nikmatin yang manis2 dulu ya boomnya belum meledak bukankah seperti itu ya Mba Rose
goodnovel comment avatar
Dhivia Rifki
skarang lg terbuai rasa bahagia bentar lg diterpa ombak tp Gladys sdh semakin kuat makasih mba Rose sdh up lg buat pengantar tdr
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Kuasa Rahasia Suami Dadakanku   83. BINTANG-BINTANG

    “Ya ampun, bisa nggak sih, berhenti manggil dia Tyo?”Bintang tiba-tiba menyela, menyandarkan tubuhnya dengan malas ke sandaran kursi makan. Bola matanya berputar jenuh, menandai kekesalannya.“Nggak ada yang namanya Tyo di rumah ini. Siapa sih, yang kamu panggil Tyo itu? Kampungan banget!”Tyo menoleh pelan ke arah adiknya. Tatapannya datar, tapi suara yang keluar dari bibirnya penuh ketegasan yang langsung mengubah suasana.“Bintang, jaga bicaramu. Ingat, kamu sedang bicara dengan istriku.”“Iya, tahu. Tidak perlu juga kamu ulang berkali-kali, Kak. Dia istrimu, ya, aku tahu.” Bintang mendengus. “Tapi dia kampungan banget!”“Bintang!”“Tapi memang benar, kan? Nggak ada yang manggil kamu Tyo di rumah ini.”Tyo menarik napas panjang, mencoba meredam emosi yang mulai mendidih.“Tidak masalah bagiku dia memanggilku dengan sebutan apa pun. Toh, Tyo itu juga namaku. Tidak ada yang salah dengan itu.”Bintang menyilangkan tangan di dada. Wajahnya cemberut, penuh protes.“Aku tetap nggak suka

  • Kuasa Rahasia Suami Dadakanku   82. SIAPA TYO?

    Gladys menunduk sesaat. Jemarinya yang mengepal di pangkuan perlahan gemetar, tapi sebelum ia sempat menjawab atau sekadar menarik napas panjang untuk menenangkan hatinya, suara Tyo terdengar memecah keheningan. Tenang, tapi dalam dan tegas. Tak keras, tapi cukup untuk menebas ketegangan yang menggantung di udara, seperti benang halus yang mendadak putus.“Karena aku suaminya, Ma.”Semua mata sontak tertuju padanya.Tyo menoleh sebentar ke arah Gladys. Tatapannya bukan sekadar pandang, melainkan penyampaian—bahwa ia berdiri di sisinya. Lalu kembali menghadapkan wajahnya ke Metha.“Dan sebagai suami, aku bertanggung jawab penuh atas hidup istriku,” lanjutnya. Suaranya tetap stabil, tapi mengandung makna yang terlalu banyak untuk dicerna seketika.“Dia ikut ke mana pun aku membawanya. Baik ke rumah sederhana, dan sekarang ke sini… itu bukan karena alasan lain. Tapi karena kewajibannya sebagai istri mengikuti suaminya.”Tyo berhenti sejenak, seperti menimbang kata-katanya.“Makanya aku p

  • Kuasa Rahasia Suami Dadakanku   81. INTEROGASI?

    “Selamat malam, semuanya,” sapa Tyo pada akhirnya karena tak satu pun dari mereka menyapa lebih dulu.Metha duduk di kursi ujung meja panjang. Wajahnya dingin, dagunya sedikit terangkat. Billy, ayah Tyo, tampak tenang tapi dingin seperti batu karang. Sedangkan Bintang, adik Tyo, hanya menyandarkan punggung ke sandaran kursi, memutar sendok kecil di atas meja makan dengan ekspresi malas.“Duduklah. Kenapa kalian masih berdiri?” Suara Metha terdengar datar, nyaris tak berintonasi.Tyo dan Gladys saling melirik sekilas. Suara itu membuat tubuh Gladys menegang seketika, tetapi Tyo menenangkan dengan anggukan halus. Ia lalu melangkah ke kursi terdekat dan menarik salah satunya untuk Gladys.Pelayan yang hendak maju, terhenti karena isyarat tangan Tyo. “Biar aku saja.”Perhatian tiga anggota keluarga yang duduk di meja tertuju padanya. Ada ketidaksukaan yang tak tersembunyi di mata Metha, dan kecurigaan dalam lirikan Bintang. Tapi Tyo tidak peduli. Ia menunggu Gladys duduk sebelum mengambil

  • Kuasa Rahasia Suami Dadakanku   80. KECEMASAN

    “Kamu tahu kenapa aku bertahan sampai dua tahun di rumahmu?” tanya Tyo yang berbaring telentang tanpa penutup dada. Salah satu tangannya dipakai mengganjal kepala, dan satu lagi membelai kepala Gladys yang rebah di dadanya.Mereka baru saja menuntaskan percintaan entah untuk ke berapa kalinya. Rasanya sekali tidak akan cukup. Seharian mereka tidak keluar kamar hanya untuk menikmati waktu, seakan dunia milik berdua saja.“Padahal Papa hanya memberiku waktu setahun saja,” lanjutnya, menyelipkan rambut Gladys ke belakang telinga.“Kenapa?” Gladys yang tengah memainkan jarinya di antara kotak-kotak di perut Tyo, bertanya seadanya.“Karena ada yang menahanku di sana.”“Siapa?” Gladys menghentikan gerakan tangannya. Memusatkan perhatian pada wajah yang berbaring di bawahnya.“Anaknya Pak Satrio.”“Idih, siapa? Nggak merasa.” Gladys memajukan bibirnya. Bola matanya diputar.Melihat itu, Tyo gemas. Ia menangkup kedua pipi Gladys dan menarik wajahnya mendekat. Namun, ketukan di pintu membuat w

  • Kuasa Rahasia Suami Dadakanku   79. DAN ...?

    Ruangan yang seharusnya sejuk itu kini berubah panas. Gerakan-gerakan liar di atas ranjang membuat semua benda terasa ikut bergetar. Bahkan gelas berkaki tinggi di atas nakas membuat airnya seolah akan tumpah.Suara erangan, desahan, dan teriakan-teriakan kecil berpacu dengan deru napas yang memburu.Tubuh keduanya sudah bermandi peluh sejak tadi, tapi belum ada tanda-tanda mereka akan segera mengakhiri perjalanan itu.Tangan Gladys meremas seprei yang sudah tak beraturan. Sesekali menjambak rambut Tyo atau menancapkan kukunya di kulit keras sang pria seiring tubuhnya yang terus menggelinjang. Mulutnya tak pernah sepi. Terus menceracau mengekspresikan perasaannya.Matanya terpejam seiring sensasi indah yang terasa membawanya terbang berpetualang di atas nirwana. Sesekali terbuka, menatap penuh cinta wajah pria yang tengah memberikan keindahan itu.“Tyo…,” desahnya manja saat merasakan tubuhnya terguncang lebih cepat karena ritme gerakan sang pria semakin tinggi. Diremasnya kuat-kuat s

  • Kuasa Rahasia Suami Dadakanku   78. CERITA TYO

    Tyo menatap Gladys sebentar, sebelum mengalihkan pandangan dan mengembuskan napasnya.“Dulu, aku pernah merasa hidupku sangat hampa, Gladys,” ucap Tyo lirih, memecah keheningan di antara mereka. “Waktu itu, aku bahkan tidak tahu lagi untuk apa aku hidup.”Gladys balik menatap pria itu, mendengarkan dengan saksama setiap kata yang keluar dari mulutnya. Wajah dan ekspresi Tyo yang selalu serius, kini tampak bertambah kadar keseriusannya.“Saat itu perusahaan Papaku sedang terpuruk. Aku tahu betul betapa kerasnya beliau berusaha mempertahankan semuanya. Lalu, ketika Papa bilang ada sesuatu yang bisa aku bantu… aku mengangguk. Tanpa banyak tanya. Tanpa pikir panjang.”Tyo menatap langit yang mulai berwarna keunguan. Suaranya terdengar jernih, tenang, tapi penuh beban.“Beliau ingin aku menyelundup ke rumah seseorang. Pria yang katanya penyebab kejatuhan bisnis kami.”Gladys refleks menahan napas.“Aku mengikuti pelatihan fisik di sebuah agensi yang menelurkan banyak pengawal kredibel. Age

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status