Share

Bab 44 Kejadian lagi

Author: Bijijeruk22
last update Last Updated: 2025-04-25 21:25:55

"Ibu mau kemana masak banyak? " tanya Retno yang masih menyuapi anaknya yang mau sekolah.

"Jenguk adikmu. Udah beberapa hari ini perasaan ibu nggak enak"

"Aku ikut nggak bu? Bosen di rumah. Mas Sugeng nggak pernah pulang. "

"Oh iya, suamimu itu kemana? Udah 3 hari ini nggak pulang. Apa alasannya? "

"Katanya di sekitar sekolahnya ada yang butuh supir bu, jadi mas Sugeng merangkap jadi supir. Lumayan duitnya katanya"

Bu Winda mencibir. "Terus uangnya mana? Kok kamu nggak dikasih"

"Yaa, masih belum gajian bu. Udah deh, aku ikut ibu aja. Tapi tunggu aku nganter Chika sekolah"

"Hmm"

*

*

"Kamu yakin masih tetep kerja jadi sekretaris sayang? " tanya Mana Margareth pada Andin yang baru saja turun dari tangga.

Perubahan pada diri Andin sangat kentara, fisiknya yang dulu sering di hina gendut, perlahan mulai kembali ke setelan awal. Dimana dirinya dulu masih gadis.

"Duh cantiknya anak gadis mama"

"Apa sih ma, udah punya buntut satu juga" jawab Andin merasa tak PD

"Haha tapi beneran Ndin, Kak in
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 72 Datang Lagi?

    Ting!!Sebuah notifikasi membuat Alex yang saat ini tengah menyelesaikan pekerjaannya meskipun sudah malam mengalihkan fokusnya.Handphone yang sedari tadi ia letakkan di dekat laptop perlahan is raih. Mungkin itu pesan dari Marylin. Karena Marylin yang berprofesi sebagai model beberapa hari ini tidak menemuinya. Is beralasan sedang melakukan pemotretan di LN. Mungkin sekarang handphone nya sedang berbunyi karena pesan dari Marylin.Namun salah. Emua persepsi nya salah. Bukan Marylin melainkan Tomi.Pesan berupa foto yang belum sempat Alex buka membuat dahinya mengernyit dalam. Jarang sekali Tomi memberinya pesan. Biasanya manusia satu itu akan langsung menelpon jika penting.Segera jarinya membuka foto tersebut. Tubuhnya yang semula ia biarkan bersanda pada kursi. Seketika menjadi tegak. Bukan apa-apa, sekarang ia tengah melihat sebuah foto dimana seorang perempuan yang sangat ia kenali tengah dirangkul mesra oleh seorang laki-laki yang terlihat liar.Senyumnya mendadak terbit dengan

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 71

    Angin malam yang berhembus lembut membuat jilbab Andin berkibar dengan anggunnya. Ia yang 1 jam lalu telah sampai di tanah Bali tidak bisa menahan diri untuk segera menapaki pantai. Meski malam, pantai di sini masih saja membuat matanya terpesonaKebetulan, sang kakak memang sengaja membuat rumah yang jaraknya tak begitu jauh dari pantai. Tepatnya pantai Kuta. Hanya bermodal jalan kaki, Andin sudah berhasil menapakkan kakinya di pesisir pantai yang masih saja ramai meski malam hari.Setelah melepas rindu dengan kakak serta kakak iparnya dan kedua ponakannya, Andin yang merasa sedikit jenuh segera pamit untuk pergi ke pantai. Sendiri, karena Fara yang kelelahan memilih untuk tidur lebih awal.Meski sudah beberapa kali ia berkunjung ke sini, namun suasana pantai masih saja membuat Andin terpesona. Banyak warung-warung pinggir pantai yang menyajikan berbagai kuliner khas Bali. Hingga kuliner kekinian yang orang menyebutnya makanan Gen Z. Andin tertawa getir membayangkan banyaknya nama-n

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 70 Ke Bali

    "Ba-bagaimana Dok hasilnya?? " tanya Mulan berhati-hati. Ia sempat menangkap perubahan ekspresi sang dokter. Entah mengapa firasatnya mengatakan akan ada hal buruk terjadi. Tangan yang ia letakkan di atas pahanya di genggam hangat oleh Sugeng yang juga penasaran dengan hasil tes.Sang dokter membetulkan letak kacamatanya sebelum mengucapkan hal yang mungkin akan merubah nasib pasutri yang ada di depannya saat ini."Ekhm. Sebelumnya saya mau bertanya kepada bapak dan ibu. Pekerjaan bapak dan ibu apa ya? "Sugeng maupun Mulan menjawab dengan ragu, mereka merasa malu dengan pekerjaan yang mereka geluti. Bahkan saat sudah menikah pun, kebiasaan untuk tidur dengan lawan jenis lain masih berlangsung. Mereka baru berhenti Akhir-akhir ini karena tubuh mereka yang drop."Emm itu Pak. Pekerjaan kamii... ""Baiklah kalau ibu bapak tidak mau bilang sama saya tidak apa-apa. Namun ada yang perlu and garis bawah i. Bahwa penyakit yang kalian derita itu bukan penyakit sepele""Jelaskan saha dok. Jang

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 69

    Setelah ruang sidang kembali hening. Andin yang duduk seorang diri hanya bisa memijat kepalanya pelan. Berbagai tumpukan kertas yang tersusun rapi di depannya semakin membuatnya gusar. Belum selesai dengan masalah pribadinya, muncul lagi masalah kantor yang lagi-lagi berurusan dengan uang."Haaahhhhh" hembusan nafas kasar dari mulut Andin menandakan berapa dirinya saat ini sedang kalut. Perlahan, ia beranjak dari duduknya, bermaksud untuk kembali ke ruangannya. Karena 2 jam lagi waktu pulang kantor. Sebelum itu, sempat ia mampir sebentar ruangan milik Pak Rudi.Tangannya terulur mengetuk pintu ruangan. Beberapa detik kemudian tampak pintu dibuka pelan dari dalam. Wajah pucat Pak Rudi terlihat pertama kali."B-Bu Andin" sapanya gugup."Boleh saya masuk? ""S-silahkan bu"Kursi empuk yang berhadapan tepat di depan Pak Rudi menjadi pilihan Andin untuk mendudukkan b*kongnya. Matanya terpaku pada kertas yang berserakan di meja. Sekaligus layar laptop yang masih menyala. Tentu ia tahu apa y

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 68

    "S*alan udah hampir 2 minggu gue kaya gini. Uhukkk" omel Sugeng yang masih saja merasakan tubuhnya tidak Fit. Batuk pilek serta meriang yang ya berlangsung hampir 2 minggu. Namun sama sekali ia belum memeriksakan diri ke dokter."Tau mas, kenapa kita jadi kaya gini ya. Apa kita ke dokter aja? Aduhh kepala aku sakit bangett" sahut Mulan yang merasakan sakit juga di tubuhnya. Belum lagi is yang selalu menggaruk kem*luannya."Kamu kuat bawa mobil hah? ""Gak kuat mas. Kita pesen taksi online aja"Akhirnya Mulan serta Sugeng memutuskan untuk memesan taksi online untuk mengantar mereka ke rumah sakit. Mulan sempat curiga dengan penyakit yang ia derita namun ia menepis semua pikiran buruk itu. Ia yakin jika sakitnya hanya kurang istirahat. Mengingat seminggu yang lalu ia benar-benar tak istirahat. Satu minggu full ia digempur habis-habisan oleh banyak pira hidung belang. Bahkan bisa sehari ia melayani 2 sampai 3 pria. Sungguh perkasa batinnya.Tak menunggu waktu lama. Sekitar 30 menit taksi

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 67 Manusia Ini Lagi?

    Dengan sengaja Andin melangkah mengikuti kedua insan yang sepertinya terlihat bahagia masuk ke dalam toko make up.Namun tentu sebelumnya ia pamit terlebih dahulu kepada putrinya yang tengah asyik bermain seluncuran.Mulutnya berdecak kagum melihat berbagai pajangan make up yang tertata rapi. Andin yang setelah berpisah dari Firman menjadi wanita yang kembali gemar dengan sesuatu hal yang berbau kecantikan sejenak lupa dengan tujuannya ke sini.Matanya memindai setiap pengunjung yang hadir. Yang kebanyakan adalah kaum hawa.Dan Bingo, kedua sosok yang tengah Andin cari berdiri memilih sebuah alat make up yang Andin yakini adalah cushion. Ya, ia sekarang menjadi sangat tahu dengan semua alat make up. Bahkan jika dilihat dari jarak jauh saja Andin sudah hafal nama alat make up tersebut.Kakinya ia biarkan melangkah menyusul mereka. Tanpa aba-aba. Ia berdiri tepat di sebelah sangat pria."An-andin? " sang pria yang tak lain adalah Alex sedikit terkejut. Terlihat dari ucapannya yang terbat

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status