Home / Rumah Tangga / Kubalas Penghianatanmu Mass / Bab 7 Orang di masa lalu

Share

Bab 7 Orang di masa lalu

Author: Bijijeruk22
last update Huling Na-update: 2025-04-10 16:05:44

Dini hari, tepatnya pukul 2, pintu ruang utama terbuka dari luar menampilkan Firman yang berjalan mengendap-endap.

Beruntung ia memiliki kunci cadangan, jadi ia bisa leluasa masuk ke dalam rumah tanpa harus membangunkan penghuninya.

Firman pulang menggunakan taksi karena mobilnya ia tinggal di rumah Shela.

Saat membuka pintu kamar, ia melihat istrinya terbaring di ranjang sebelah kiri.

"Huftttt untung udah tidur" gumam Firman. Ia bergegas melepas kemejanya dan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri dari sisa-sisa perc*ntaannya dengan Shela.

Tanpa Firman ketahui, sedari tadi Andin sama sekali belum tertidur. Ia melihat semua yang dilakukan suaminya. Mulai dari turun dari taksi, hingga sekarang berada di kamar mandi. Namun ia memilih berpura-pura tidak mengetahui semuanya.

Tess. Air mata s*alan ini tiba-tiba menetes tanpa bisa dicegah oleh Andin. Dengan gerakan kasar Andin mengusap matanya karena Firman sudah selesai dengan kegiatan mandinya.

-

-

Pagi harinya, Lagi-lagi Andin tidak memasak untuk para penghuni rumah yang lain.

Ia hanya membeli bubur untuk dirinya dan putrinya sarapan.

Selepas membeli bubur, ia bergegas menuju kamar putrinya. Ia akan makan di kamar putrinya. Karena jam sudah menunkkan pukul 6.10 menit.

Setelah menaruh bubur dan membangunkan putrinya, ia keluar dan menuju kamarnya kembali guna membangunkan suaminya. Karena bagaimana pun itu masih kewajibannya sebagai istri.

"Mass bangun, sudah jam 6 lebih" ucapnya sambil mengguncang pelan bahunya.

"Hmmm yaa" jawabnya hanya berdehem saja. Dengan malas ia segera menuju ke dalam kamar mandi.

Andin sendiri setelah membangunkan suaminya. Rencananya ia akan segera membantu putrinya untuk berkemas. Dan pergi ke sekolah. Karena ia sedang malas mendengarkan ibu mertuanya mengomel.

Ia buru-buru merapikan putrinya dan mulai keluar dari rumah guna menjalankan motornya.

"Ndinnnn, andinnnn.. Kemana anak ini" gerutu Firman saat sampai di meja makan namun ia tak menemukan satu menu pun tersedia untuknya sarapan.

"Apa sih Fir pagi-pagi udah teriak2 hoaammmmm" tanya bu Winda yang baru saja keluar dari dalam kamar.

"Ini bui menantu ibu, tidak menyiapkan sarapan. Kemana dia? " tanyanya pada ibunya.

"Lohh, mana ibu tau, ibu kan baru bangun. Kamu sekamar harusnya tau dong"

"Tadi sempet bangunin Firman Buu, tapi Firman selesai mandi Andin sudah tidak ada.. Hahh, udahlah sarapan di kantor aja"

"S*alan Andin, mentang-mentang semua uang belanja aku minta semua tak mau masak dia" gerutu bu Winda samb berkacak pinggang.

Sesampainya sekolahan,

"Dada sayanggg, baik-baik yaaa, jangan nakal sama temen"

"Siap ibuuu" patuh fara pada ibunya

"S*alan kamu mas, di diamin malah ngelunjak, baiklah , kita lihat sampai mana kamu akan bermain denganku" cibir Andin karena merasa suaminya telah salah sasaran. Suaminya pasti mengira jika ia tidak bisa apa-apa tanpa suaminya. Hah benar-benar muak Andin dibuatnya. Sudah ditemani dari nol, sudah dibuat hidup enak walaupun suami dan keluarganya tidak tahu siapa dirinya, sudah rela meninggalkan semua kemewahan demi bisa bersatu dengan suaminya, tapi balasannya seperti ini. Baiklah, Andin versi b*d*h telah m*ti, sekarang akan berganti dengan Andin versi upgrade. Karena sejatinya. Andin yang asli adalah seseorang yang sangat pandai dan tidak mudah dibohongi.

Andin menepikan motornya ke sebuah cafe demi menghubungi Visca kembali

Tuuut tuuuut.. Dua kali deringan akhirnya baru diangkat oleh pemilihan handphone di sebrang.

"Halo bu boss. Apakah ada pekerjaan lain? " tanyanya tapa basa-basi.

"Haha, kamu cepat sekali kalau masalah pekerjaan, baiklah baiklah, pekerjaan kamu saat ini adalah mencari seseorang yang bisa memasang CCTV tersembunyi di rumahku. Karena aku memiliki firasat akan terjadi sesuatu yang sangat besar"

"Sesuatu bos? " tanyanya penuh keheranan.

"Iya sesuatu. Tapi kamu tunggu instruksi dariku dulu, aku akan mencari hari yang pas saat semua anggota keluarga tidak ada di rumah"

"Oh baiklah boss. Aku akan tunggu perintah selanjutnya"

Tuut panggilan berakhir.

Setelah menelpon Visca. Andin segera menghabiskan makanan dan minuman yang ia pesan tadi.

-Di rumah-

"Kur*ng ajar memang si Andin, hiiih punya menantu ga guna banget" omel bu Winda saat baru saja masuk ke dalam rumah sehabis belanja.

"Apa sih Buu ngomel terus. Yang capek tuh akuu, nyetir dari pasar sampe rumah. Mana panas huhh" gerutu Mulan tak kalah berisik dari ibunya.

"Ini semua gara-gara ide kamuu"

"Kok aku sih buuu! " bentak Mulan tak Terima.

"Ya iya terus siapa yang mau disalahkan. Gara-gara kamu mengompori ibu untuk mengambil semua uang belanja Andin ibu jadi keteran sendiri. Uang 400ribu untuk sebulan mana cukupp!!! Ini ibu harus keluar uang dari tabungan ibu sendiri. Banyak banget Loh Lannn huhuu"

"Loh loh Buu, kok malah nangis sihhh. Ckkk ngeselinnn" protes Mulan pada ibunya yang malah menangis di ruang keluarga karena telah mengeluarkan banyak uang hanya untuk berbelanja saja.

"Udahlah mending ibu diam terus masak sekarang. Ini udah siang buuu, laper akuu"rengek Mulan pada ibunya.

" masak sendiriii" jawab bu Winda dengan melotot dan langsung pergi ke dalam kamar.

Brakkkkk

"Astaga, katanya ibu masih punya inner child yang ga keturunan deh. Hiiiii. Terus aku gimana? Mana kuliah masuk siang. Laperrrr" Mulan yang memang pada dasarnya anak manja. Sama sekali tidak tahu bagaimana cara memasak. Sekedar membuat teh saja ia tidak bisa.

-Di Sebuah Perusahaan-

Tok tok tok

"Masuk" ucap sang pemilik ruangan mewah di sebuah perusahaan.

"Permisi pak, ini dokumen yang harus bapak tanda tangani" ucap Tomi sang Asisten pribadi.

"Hmm baiklah" gumam Alex sang CEO.

"Permisi pak" pamit Tomi pada bossnya untuk keluar dari ruangan.

Alex, seorang boss dengan julukan si kulkas 2 pintu. Atau mungkin 3 atau 4 pintu. Karena saking dingin sikapnya pada orang lain.

Ia duluan seorang yang sangat culun, mesikpun ia seorang konglomerat, namun karena dandanannya yang sangat culun. Membuat ia dijauhi oleh teman-temannya semasa sekolah. Hanya satu orang perempuan yang mau berteman dengannya kala itu. Perempuan itu tak lain adalah Andin.

Ya, Andin disini memang Andin si istri Firman. Semasa sekolah ia selalu bersama dengan Alex. Hingga saat perpisahan kelas 3. Andin yang sudah dikuliahkan di luar negeri oleh orangtuanya mengharuskan ia berpisah dengan Alex.

Sama halnya dengan Alex, ia pun juga harus kuliah di luar negeri atas perintah orangtuanya. Karena setelahnya ia harus siap memimpin perusahaan milik orangtuanya.

Berbekal otak yang cemerlang, Alex menyelesaikan studinya dengan ipk lumayan tinggi dan hanya memerlukan waktu sekitar 3,5 tahun.

Di luar negeri pun ia sangat giat berlatih untuk merubah dirinya menjadi laki-laki yang lebih baik. Tidak culun lagi.

Namun, di suatu hari, ia harus mendengar kabar bahwa Andin, perempuan yang ia suka dari dulu telah menikah dengan laki-laki lain.

Alex memejamkan mata sejenak demi menghilangkan kenangan masa lalu tersebut. Hingga kini, ia masih saja belum bisa menggantikan posisi Andin di hatinya.

Ia tahu ia salah karena masih berharap ada keajaiban bisa memiliki wanita pujaannya kembali.

"Ingat lex, dia sudah menjadi milik oranglain, tidak pantas kamu menunggunya lagi"ucapnya pada dirinya sendiri karena tiba-tiba ingatannya pada masa lalu muncul kembali.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   bsb 82

    Berulang kali Retno terlihat menghela nafas berat. Pun dengan Bu Winda yang terlihat mengepalkan tangannya di atas paha. Karena waktu sudah menunjukkan hampir pukul 9 malam, Retno lebih memilih untuk menidurkan Chika terlebih dahulu. Karena sedari tadi putrinya itu bermain dengan Sugeng. Bagaimanapun, Chika tetap rindu dengan Sugeng. Karena yang ia tahu, dulu papanya adalah seorang papa yang sangat baik terhadapnya. Terlihat ia enggan beranjak dari pangkuan Sugeng, penampilan yang kumal tak membuat Chika menjauh. Justru karena rasa rindu itu membuat ia semakin tak mau lepas dari Sugeng."Mamaa, Chika nggak mau bobok. Chika may main sama Papa" tangis Chika menggema di malam yang sunyi ini."Chik! Nurut sama Mama. Tidur! Kalau enggak! " mata Retno terlihat melotot ke arah Chika yang meringkuk ketakukan dalam dekapan Sugeng."Retno Jangan" ucap Sugeng pelan."Apa kamu! Jangan ikut campur! Ini urusanku dengan putriku! ""Tapi dia juga putriku! ""Putri? Hah b*adab!! "Sebelum perdebatan m

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 81 Bertemu lagi

    Mata sembab itu sangat kentara terlihat dari pandangan Andin. Ia tak peduli lagi dengan berbagai tatapan para pengunjung masjid yang melihatnya penuh kagum. Mengingat ia saat ini masih mengenakan gaun yang sejak sore tadi ia pakai. Hanya make up nya saya yang terlihat memudar karena sengaja ia hilangkan untuk ke absah an sholat.Kakinya melangkah pelan ke arah 2 manusia yang tampak meringkuk ketakutan. Tubuhnya terlihat bergetar di balik pilar masjid. Andin mengenali wajah mereka meskipun tersamarkan oleh berbagai noda serta pakaian kumal."Mulan? "Mulan yang merasa namanya dipanggil segera menoleh ke asal suara. Di depannya berdiri seorang wanita yang sangat cantik. Namun ia masih mengenali dengan baik siapa wanita cantik ini.Mbak AndinPerempuan yang dulu sering ia hina-hina. Hingga ia sering merendahkannya. Sekarang bediri bak seorang putri dari Kerajaan dongeng."Mbak Andin? " sapa Mulan lebih dulu dan menyentak lamunan Sugeng."Kalian ngapain di sini? " tanya Andin heran.Sugen

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 80

    "Bu, ada paket untuk ibu" ucap Irish saat melihat Andin baru keluar dari lift."Paket? Dari siapa? ""Emm, ada namanya nanti di dalam bu""Terus dimana paketnya? ""Sudah saya letakkan di dalam bu" tunjuk Irish pada ruangan Andin.Setelah pintu terbuka, pandangan pertama Andin jatuh pada sebuah kotak berwarna putih dengan pita kecil si sudutnya. Terlihat cantik namun elegan. Ukuran kotak ini lumayan besar. Sampai-sampai Andin harus mengangkatnya dengan kedua tangan.Baru membukanya saja, aroma wangi yang tercium membuat Andin sedikit tersipu. Belum lagi sebuah kertas kecil yang menarik perhatiannya."Hai, udah buka kan? Inget nggak janjiku kemarin? Aku suruh kamu tunggu sampai sore ini? Dipake ya nanti! See you at 5p.m!Ttd AD""AD? " Andin berusaha mengingat siapa inisial nama yang ada di kertas kecil ini. Perlu beberapa menit hingga Andin menemukan siapa inisial nama tersebut."Alex? Astaga. Bisa so sweet juga dia hmm. Oke"Perlahan tangan Andin terulur membuka sebuah bingkisan yan

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 79 Tranding Topic

    "S*alan kamu mas! "Prankk"M-marwah? "Lihat, aktifitas menjijikkan antara Bagaskara dan Shela seketika terhenti saat Bagaskara melihat sosok istrinya di ambang pintu kamar mandi. Tak salah lihat, setelah berulang kali ia mengucek mata, yang ia lihat sekarang memang istrinya. Dalam keadaan tubuhnya yang B*gil serta b*tang k*maluan yang masih menancap, Dengan segera ia melepas penyatuan mereka. Bagaskara sangat takut hingga kesulitan menemukan penutup untuk dirinya.Yang lebih memalukan, seorang OB tengah merekam aktivitas mereka. Dengan livestreaming!"Hei matikan ponselmu! " bentak Bagaskara pada OB tersebut."Heh b*ngsat! Sini kamu! " dengan brutal Marwah menarik lengan Bagaskara sekuat tenaga. Tubuhnya yang sebelumnya terasa sakit akibat meriang karena flu sudah tak ia rasakan. Baginya yang terpenting ia melampiaskan kemarahannya pada sang suami."K*rang aj*rrr!!Plak plak plak Bughh bugh bughBeberapa tamparan serta pukulan Marwah hadiahkan pada Bagaskara. Tak peduli sekarang sua

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 78 Labrak

    Makan siang kali ini terlihat begitu mengesankan. Setelah pagi tadi ia berhasil menjinakkan Andin, Alex segera memperkenalkan dirinya yang menunggu di luar ruangan.Dan di sinilah mereka. Di sebuah restoran bintang 5. Alex membawa Andin beserta Aurel dan Irish. Semua ia lakukan demi membuat Andin merasa nyaman kembali dengannya.Selesai makan siang, Alex mengantarkan Andin serta Irish kembali ke kantor mereka. Sepanjang jalan, hanya keheningan yang tercipta. Andin yang tergolong perempuan yang banyak bicarapun sama sekali tak mengeluarkan sepatah kata."Andin" panggil Alex canggung."Hmm""Emm, sekali lagi aku minta maaf ya""Hmm"Sedangkan kedua perempuan yang berada di bangku belakang hanya saling pandang. Tak ikut berkomentar."Sampai jumpa besok sore Ndin" ucap Alex saat sampai di parkiran kantor Andin."Hmm""Assalamu'alaikum""Walaikumsalam"Tanpa menunggu mobil Alex keluar dari parkiran mobil, Andin segera masuk ke dalam kantor.Di dalam mobil, Aurel hanya bisa terdiam menyaksi

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 77

    "Dari mana saja kamu hah? Biasanya kamu kalau dapat shift pagi pulang cuma sampai sore. Ini kenapa sampai malam hah? Kamu nggak lihat listrik kita mati?! " teriakan Bu Winda di tengah malam itu mampu membakar amarah Firman yang sebelumnya sudah reda."Ibu! Berisik! Malam ini biarkan gelap seperti ini. Aku capek! ""Firman! Kamu kenapa sih?! " Bu Winda yang kepalang marah menarik kerah baju Firman hingga terjerembab ke lantai."Akhhh ibu! ""Kenapa hah? Mau mukul ibu? Kamu ini aneh Firman! ""Ibu yang aneh! Aku habis dipecat bu! "Bola mata Bu Winda membola, bagaimana bisa, sebelumnya bahkan Firman sempat diberi bonus, ya meskipun 1 kali. Karena Firman banyak mendapat amarah dari pemilik restoran. Namun, kenapa sekarang tiba-tiba dipecat. Pasti anaknya ini membuat ulah."Bu! Aku dipecat! " sejenak semuanya kembali hening. Walau dalam keadaan gelap, Firman dapat melihat sekilas wajar terkejut Bu Winda."Hah apalagi ini Firman. Huhu. Kenapa kamu bercanda hmm? ""Bu aku nggak bercanda""

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status