Share

Bab 6 Mertua Julid

Penulis: Bijijeruk22
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-10 16:05:09

Apa kurangku selama ini mas, semua kebutuhan mu selalu aku penuhi. Setiap hari aku diam saat kamu perlakukan semaumu. Dulu saja kamu sangat memanjakanku setiap hari. Apa karena bentuk tubuhku? Atau apa? Atau hanya karena sudah bosan? Atau? Ini menang jati dirimu? Yang gemar bermain api di belakang ku.

Sesampainya di rumah, Andin segera menuju dapur. Karena sang mertua pasti sudah mengomel karena seharian ia tidak memasak. Hanya memasak untuk sarapan tadi pagi.

Dan benar saja. Belum sampai dalam rumah saja sudah terdengar teriakan ibu mertua.

"Baguuusssss, jadi istri saja sudah berani keluar keluar rumah sampai dia,,, "

"Assalamu'alaikum bu"potong Andin

"Hmmmm, Walaikumsalam"

"Ini bu, sudah kubelikan makanan di luar buat ibu nanti makan siang" ucap Andin sambil menyodorkan makanan pada . Bu Winda segera menyambar makanan yang dibawa Andin.

"Punya uang juga kamu"

Hiruk pikuk pagi menjelang siang di kota metropolitan ini sangan terasa untuk semua orang. Mereka yang bekerja di bawah sinar matahari langsung akan sangat merasakan keperkasaan sang surya dalam menyinari hari-hari mereka.

Terlebih bagi sebagian orang yang bekerja di dalam kantor. Ruangan yang difasilitasi Ac Itu sangat tidak terasa kesejukannya.

Bahkan sebagian dari mereka sudah tidak memperdulikan dandanannya. Banyak yang make up nya sudah luntur akibat keringat, ataupun kemeja mereka yang sudah terbuka di bagian kancingnya

Namun, panasnya siang hari itu sama sekali tidak mengganggu keromantisan 2 insan manusia tangan sedang meneguk madu di ruangan manager.

"Ahhhh masss, nikmat banget ini lohh" racau Shela saat Firman dengan membabi buta meny*sap leher jenjang miliknya.

"Teruslah mendes*h Shel. Aku suka suaramu"

Tok tok tok...

Kegiatan mereka terhenti saat mendengar suara ketukan pintu dari arah luar.

"Sialan, siapa sih ganggu aja" gerutu Firman karena aksinya harus terhenti.

"Masuk!!" Perintah Firman dari dalam ruangan.

Shela yang mengetahui ada orang di luar segera membenahi pakaian serta dandanan menornya.

"Permisi pak, ini laporan keuangan bulan ini, mohon segera anda cek" bawahan Firman itu mengerahkan dokumen berisi laporan keuangan bulan ini. Setelahnya, ia segera keluar dari ruangan atasannya. Namun, sebelum keliru, ia sempat melirik kepada Shela. Sebagai laki-laki dewasa tentu ia tahu apa yang baru saja terjadi pada atasan dan perempuan itu. Dengan celana atasannya yang sedikit menggembung di bagian tertentu, dasi yang sudah tak beraturan. dan apa itu, bahkan belahan d*d* perempuan itu terlihat.

"Kenapa masih disitu? Keluarrr! "Bentak Firman pada bawahannya.

"M-maaf pak, permisi" ia buru-buru keluar dan menutup pintu nya.

"Sayanggg, kamu sibuk sekali yaa, aku balik aja deh ke kantor. Kamu terusin pekerjaan kamu" ucap Shela dengan manja pada Firman.

"Eh tapi sayang. Kenapa buru-buru bukannya tadi katamu bossmu itu sedang libur. Dan dengan baiknya ia menyuruh mu untuk libur juga"

"Emhhh, maksudku aku mau ke salon dulu. Byeee sayanggg"

C*p, Shela pamit keluar pada Firman sambil menc*um pipi Firman.

Blammm..

Pintu tertutup

"Hah dokumen s*alan. Harus meriksa lagi. Males banget aku meriksa ginian"

IQ Firman memang di bawah rata-rata. Ia bahkan hanya lulusan SMA . Ia tidak tau bagaimana cara mengecek laporan keuangan selama ini.

Ia hanya sedang beruntung saja bisa memperistri seorang anak konglomerat. Dan bisa di titik sekarang. Menjadi seorang manager keuangan. Namun, dengan jabatan yang ia miliki menjadikan seorang Firman gelap mata dan bermain api di belakang istrinya.

Ayah Andin berfikir, jika ia memberikan pekerjaan pada menantunya, hidup Andin akan bahagia karena ia akan mendapatkan kehidupan yang layak dari gaji di atas rata-rata sang suami.

Tapi Andin dengan pandainya menutupi semua yang terjadi pada dirinya dari keluarganya.

-

-

"G*la lo Shel, dari mana aja lo, mentang-mentang elo sales pemasaran dan elo bisa keluar kantor kapanpun jadi elo bisa se enaknya begini. Ga dapet target baru tau rasa lo" ucap Nindi teman sekantor Shela. Yang sama-sama seorang sales.

Shela, yang mengaku sebagai sekretaris boss besar pada Firman sebenarnya hanyalah seorang sales pemasaran pada sebuah perusahaan.

Dengan pekerjaan ini, ia dengan mudahnya keluar masuk kantor karena memang ia harus

memasarkan produk dari kantornya.

"Berisikkk. Ntar kalo gue dapet target, terus gue dapet bonus besar jangan iri yaa, gue tuh dari tadi keliling buat cari konsumen tau gaa"

"Ya ga sampe 3jam lebih Shel. Jangan-janganlo ketemu sama pacar lo yang katanya suami orang itu yaa hahaha"

"S*alan loo" dan terjadilah aksi kejar-kejaran antara Shela dan Nindi di kantin kantor. Karena memang hal itu bertepatan dengan jam makan siang kantor.

Brukkk

Tanpa sengaja Shela menabrak punggung kokoh di depannya. Di pemilik punggung kokoh itu berbalik dan menatap tajam Shela. Shela yang ditatap tajam seperti itu hanya bisa menundukkan kepala sedalam-dalamnya dengan wajahnya yang pucat sepucat kapas.

"Mamp*ss gw" batin Shela

"Baru pertama kali ini saya mengunjungi kantin kantor saya. Dan saya sudah mendapatkan kejadian yang membuat saya tidak mood untuk makan cihhh menyebalkan" gerutu sang boss dan berlalu begitu saja dari hadapan Shela yang masih takut untuk mengangkat wajahnya.

"Lain kali hati-hati kamu" ucap sang asisten pribadi.

"Gapapa lo Shel? " tanya Nindi pada Shela.

"G*la. Ganteng bangetttttt Ninnnn" kalo gue bisa dapetin pak boss. Hah gue buang tuh si Firman k*mprettt. Ga bakal habis 7 turunan kekayaan gue" khayal Shela lalu pergi meninggalkan Nindi yang masih tekejut dengan kejadian barusan.

Di lain tempat, di sore hari

Dorr dorrr dorrr

"Andinn, ini kenapa kamu tidak memasak, lihat jam berapa sekarangg" teriak bu Winda dari luar kamar Andin, karena dari siang setelah menjemput anaknya, hingga sore Andin sama sekali tidak menunjukkan barang hidungnya.

"Bukannya bahan makanan habis ya bu. Ibu belum belanja kah?"

"Halah kamu ini alesan. Yaa belanja lah kamu"

"Mana uangnya buuu" ucap Andin sambil menyodorkan tangannya hendak meminta uang pada ibu mertuanya.

"Gada uang. Habiss, kamu aja yang beli"

"Aku juga gada yang buuu"

Perdebatan mereka baru berhenti setelah mendengar sesorang membuka pintu dari luar.

"Buu, mbakk. Kalian apa-apan sih. Udah kaya anak kecil. Berantem terusss" kesal Mulan saat baru datang.

"Kamu juga, perempuan lupa pulang. Kemana kamu dari kemarinn" bentak bu Winda pada anak perempuannya.

"Apaan sih bu, mas Firman kan udah bilang sama ibu kalau aku nginep di rumah temenku. Apa sih yang kalian ributkan?"

"Mbakmu ini Lan, masa sore tidak masak sama sekali, kesel ibu. Huh" berjalan dengan menghenta-hentakkan kakinya dan masuk ke dalam kamar.

"Kenapa mbak ga masak? "

"Tanya sama ibumu" ketus Andin dan langsung masuk ke dalam kamar.

-

-

Hingga menjelang tengah malam, Firman sama sekali belum pulang. Sejak tadi, Andin sudah menghubungi namun tidak ada jawaban sama sekali. Bahkan sekarang, HP nya tidak dapat dihubungi.

"Kemana saja kamu mass" batin Andin dengan resah.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   bsb 82

    Berulang kali Retno terlihat menghela nafas berat. Pun dengan Bu Winda yang terlihat mengepalkan tangannya di atas paha. Karena waktu sudah menunjukkan hampir pukul 9 malam, Retno lebih memilih untuk menidurkan Chika terlebih dahulu. Karena sedari tadi putrinya itu bermain dengan Sugeng. Bagaimanapun, Chika tetap rindu dengan Sugeng. Karena yang ia tahu, dulu papanya adalah seorang papa yang sangat baik terhadapnya. Terlihat ia enggan beranjak dari pangkuan Sugeng, penampilan yang kumal tak membuat Chika menjauh. Justru karena rasa rindu itu membuat ia semakin tak mau lepas dari Sugeng."Mamaa, Chika nggak mau bobok. Chika may main sama Papa" tangis Chika menggema di malam yang sunyi ini."Chik! Nurut sama Mama. Tidur! Kalau enggak! " mata Retno terlihat melotot ke arah Chika yang meringkuk ketakukan dalam dekapan Sugeng."Retno Jangan" ucap Sugeng pelan."Apa kamu! Jangan ikut campur! Ini urusanku dengan putriku! ""Tapi dia juga putriku! ""Putri? Hah b*adab!! "Sebelum perdebatan m

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 81 Bertemu lagi

    Mata sembab itu sangat kentara terlihat dari pandangan Andin. Ia tak peduli lagi dengan berbagai tatapan para pengunjung masjid yang melihatnya penuh kagum. Mengingat ia saat ini masih mengenakan gaun yang sejak sore tadi ia pakai. Hanya make up nya saya yang terlihat memudar karena sengaja ia hilangkan untuk ke absah an sholat.Kakinya melangkah pelan ke arah 2 manusia yang tampak meringkuk ketakutan. Tubuhnya terlihat bergetar di balik pilar masjid. Andin mengenali wajah mereka meskipun tersamarkan oleh berbagai noda serta pakaian kumal."Mulan? "Mulan yang merasa namanya dipanggil segera menoleh ke asal suara. Di depannya berdiri seorang wanita yang sangat cantik. Namun ia masih mengenali dengan baik siapa wanita cantik ini.Mbak AndinPerempuan yang dulu sering ia hina-hina. Hingga ia sering merendahkannya. Sekarang bediri bak seorang putri dari Kerajaan dongeng."Mbak Andin? " sapa Mulan lebih dulu dan menyentak lamunan Sugeng."Kalian ngapain di sini? " tanya Andin heran.Sugen

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 80

    "Bu, ada paket untuk ibu" ucap Irish saat melihat Andin baru keluar dari lift."Paket? Dari siapa? ""Emm, ada namanya nanti di dalam bu""Terus dimana paketnya? ""Sudah saya letakkan di dalam bu" tunjuk Irish pada ruangan Andin.Setelah pintu terbuka, pandangan pertama Andin jatuh pada sebuah kotak berwarna putih dengan pita kecil si sudutnya. Terlihat cantik namun elegan. Ukuran kotak ini lumayan besar. Sampai-sampai Andin harus mengangkatnya dengan kedua tangan.Baru membukanya saja, aroma wangi yang tercium membuat Andin sedikit tersipu. Belum lagi sebuah kertas kecil yang menarik perhatiannya."Hai, udah buka kan? Inget nggak janjiku kemarin? Aku suruh kamu tunggu sampai sore ini? Dipake ya nanti! See you at 5p.m!Ttd AD""AD? " Andin berusaha mengingat siapa inisial nama yang ada di kertas kecil ini. Perlu beberapa menit hingga Andin menemukan siapa inisial nama tersebut."Alex? Astaga. Bisa so sweet juga dia hmm. Oke"Perlahan tangan Andin terulur membuka sebuah bingkisan yan

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 79 Tranding Topic

    "S*alan kamu mas! "Prankk"M-marwah? "Lihat, aktifitas menjijikkan antara Bagaskara dan Shela seketika terhenti saat Bagaskara melihat sosok istrinya di ambang pintu kamar mandi. Tak salah lihat, setelah berulang kali ia mengucek mata, yang ia lihat sekarang memang istrinya. Dalam keadaan tubuhnya yang B*gil serta b*tang k*maluan yang masih menancap, Dengan segera ia melepas penyatuan mereka. Bagaskara sangat takut hingga kesulitan menemukan penutup untuk dirinya.Yang lebih memalukan, seorang OB tengah merekam aktivitas mereka. Dengan livestreaming!"Hei matikan ponselmu! " bentak Bagaskara pada OB tersebut."Heh b*ngsat! Sini kamu! " dengan brutal Marwah menarik lengan Bagaskara sekuat tenaga. Tubuhnya yang sebelumnya terasa sakit akibat meriang karena flu sudah tak ia rasakan. Baginya yang terpenting ia melampiaskan kemarahannya pada sang suami."K*rang aj*rrr!!Plak plak plak Bughh bugh bughBeberapa tamparan serta pukulan Marwah hadiahkan pada Bagaskara. Tak peduli sekarang sua

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 78 Labrak

    Makan siang kali ini terlihat begitu mengesankan. Setelah pagi tadi ia berhasil menjinakkan Andin, Alex segera memperkenalkan dirinya yang menunggu di luar ruangan.Dan di sinilah mereka. Di sebuah restoran bintang 5. Alex membawa Andin beserta Aurel dan Irish. Semua ia lakukan demi membuat Andin merasa nyaman kembali dengannya.Selesai makan siang, Alex mengantarkan Andin serta Irish kembali ke kantor mereka. Sepanjang jalan, hanya keheningan yang tercipta. Andin yang tergolong perempuan yang banyak bicarapun sama sekali tak mengeluarkan sepatah kata."Andin" panggil Alex canggung."Hmm""Emm, sekali lagi aku minta maaf ya""Hmm"Sedangkan kedua perempuan yang berada di bangku belakang hanya saling pandang. Tak ikut berkomentar."Sampai jumpa besok sore Ndin" ucap Alex saat sampai di parkiran kantor Andin."Hmm""Assalamu'alaikum""Walaikumsalam"Tanpa menunggu mobil Alex keluar dari parkiran mobil, Andin segera masuk ke dalam kantor.Di dalam mobil, Aurel hanya bisa terdiam menyaksi

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 77

    "Dari mana saja kamu hah? Biasanya kamu kalau dapat shift pagi pulang cuma sampai sore. Ini kenapa sampai malam hah? Kamu nggak lihat listrik kita mati?! " teriakan Bu Winda di tengah malam itu mampu membakar amarah Firman yang sebelumnya sudah reda."Ibu! Berisik! Malam ini biarkan gelap seperti ini. Aku capek! ""Firman! Kamu kenapa sih?! " Bu Winda yang kepalang marah menarik kerah baju Firman hingga terjerembab ke lantai."Akhhh ibu! ""Kenapa hah? Mau mukul ibu? Kamu ini aneh Firman! ""Ibu yang aneh! Aku habis dipecat bu! "Bola mata Bu Winda membola, bagaimana bisa, sebelumnya bahkan Firman sempat diberi bonus, ya meskipun 1 kali. Karena Firman banyak mendapat amarah dari pemilik restoran. Namun, kenapa sekarang tiba-tiba dipecat. Pasti anaknya ini membuat ulah."Bu! Aku dipecat! " sejenak semuanya kembali hening. Walau dalam keadaan gelap, Firman dapat melihat sekilas wajar terkejut Bu Winda."Hah apalagi ini Firman. Huhu. Kenapa kamu bercanda hmm? ""Bu aku nggak bercanda""

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status