Share

Bab 19

Fisal!

"Di sini anda rupanya! Ke mana saja selama ini?"

"Lumayan, banyak urusan." Tatapan tajam itu mulai berubah sayu seperti orang yang sedang putus asa. Ia pun bangkit dan berlalu dari kami.

"Ke mana, kau tak membantu mereka?" Tak ada jawaban dari Fisal. "Kau harus ikut bertanggungjawab tentang penyitaan rumah itu." Ia hanya berlalu dari kami hingga hilang dari pandangan.

Kenapa setiap bertemu dengannya, perasaanku selalu tak enak karena matanya selalu melihat ke Luna. Wajah Luna selalu menoleh ke tempat lain atau menunduk tak pernah melirik ke lelaki tadi. Apa yang sebenarnya terjadi. Atau mungkin perasaanku saja karena melihat foto yang lalu. Entahlah, mengingat foto itu membuat darah ini mendidih dan wajah ini memerah.

Luna sudah lebih dulu berjalan meninggalkanku sendiri. Aku pun berjalan menghampiri Rita dan Eka. Wajah mereka terlihat kisut. Tadi kulihat cukup banyak pengunjung yang datang mungkin membuat mereka sedikit kewalahan atau karena tak suka ada kami di sini. Kulihat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status