Share

Bab 476 Tidak Mempan

Penulis: Dhesu Nurill
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-25 05:23:06

"Karena Mila itu beda dengan Lusi. Mau seperti apa pun aku berusaha menyamakan Mila dan Lusi atau mengubahnya, itu mustahil, Bu. Mila ya Mila. Lusi ya Lusi, tidak bisa disamakan," ungkap Raka.

Dia tidak suka kalau misalkan ada yang membanding-bandingkan dan menyuruh Mila sesuai dengan Lusi, karena mantan istrinya itu tidak ada duanya. Tak bisa ada yang menyamai sifat Lusi yang begitu baik hati.

"Kalau begitu untuk apa kamu melanjutkan hubungan dengan Mila? Kalau kamu alasannya anak, percaya pada Ibu, hati kamu tidak akan pernah bisa tenang dan anakmu juga akan punya trauma karena kalian menikah dengan terpaksa."

"Bu."

"Raka, dengarkan Ibu. Ibu tahu kamu tidak percaya kepada Ibu karena kejadian-kejadian kemarin, tapi kali ini Ibu benar-benar melakukan semua ini karena kebaikanmu. Ibu yakin, Mila itu bukan wanita yang baik. Coba kamu pikirkan ulang perkataan Ibu, jangan sampai kamu menyesal di kemudian hari."

Raka tidak mau menanggapi perkataan Bu Sinta dan memilih untuk mengeluarkan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 673 Katika Hampir Menyerah

    Pagi-pagi sekali pintu kamar Mila diketuk oleh Aldo. Wanita itu terkesiap. Sebelumnya dia masih berpikir apa yang dilakukan oleh Aldo pagi sekali. Biasanya pria itu akan mengantarkan sarapan pukul 07.00 pagi, ini baru pukul 06.00 tapi pria itu sudah mengetuk pintu. Sang wanita tiba-tiba saja berharap kalau Aldo akan membebaskannya, atau setidaknya membiarkan Mila untuk jalan-jalan di sekitar rumah megah ini. Suntuk ketika seharian di kamar. Walaupun ada televisi, tetapi dia tidak bisa menggunakan ponsel. Entah bagaimana butiknya dan juga Raka saat tahu dirinya tidak juga pulang. Mila jadi penasaran juga apakah Raka akan mengkhawatirkannya atau tidak. Ketukan yang ketiga kali membuat Mila tersadar, wanita itu pun menyuruh Aldo masuk. Sebenarnya kunci itu memang ada di tangan Aldo, tetapi pria itu mengetuk takut jika Mila sedang melakukan aktivitas lainnya atau tertidur atau dengan hal-hal privasi lain yang seharusnya tidak dilihat oleh Aldo. Sejauh ini Aldo tahu batasannya sendiri

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 672 Bukan Nasab Raka

    Maura mengepalkan kedua tangannya di bawah meja makan. Dia benar-benar muak sekali kepada sikap kakaknya yang sama sekali tidak mengenalkan keluarganya sendiri kepada suami. Sudah dipastikan kalau pernikahan mereka tidak sah. Memang di video dulu waktu digerebek, Mila langsung disuruh menikah dengan Raka.Mungkin karena keadaan yang mendesak, ditambah lagi ini kesempatan yang bisa digunakan untuk Mila demi mendapatkan Raka, akhirnya wanita itu memilih berbohong dan mengatakan kalau dirinya sudah tidak punya keluarga. Hingga menggunakan wali hakim, artinya Mila dan Raka selama ini berbuat zina dan anak yang ada di dalam kandungan Mila juga walaupun anak biologis, tapi tidak memakai nasab ayahnya. Sejauh ini, Raka sudah paham perihal runtunan tentang nasab. Walaupun dia memang pria brengsek yang sudah berani mengkhianati istrinya. Jika sudah begini, apakah Raka akan tetap menganggap anak yang ada dalam kandungan Mila anaknya atau bukan? "Tapi, aku berterima kasih kepadamu karena suda

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 671 Harta Bagian

    Maura terlihat kesal. Dia tidak mengira kalau Mila benar-benar penghapus nama keluarganya di hati, termasuk kedua orang tua yang harusnya diakui, meskipun memang tidak layak perilakunya.Sepertinya Mila harus diberi pelajaran yang setimpal karena berani tidak mengakuinya sebagai adik. Walaupun memang dari dulu Mila tidak pernah mau mengakuinya sebagai saudara sendiri, tetapi bukankah itu keterlaluan? Berbohong sepenuhnya kepada suami sendiri. Jangan-jangan pernikahan mereka tidak sah karena tidak ada wali dari orang tuanya. "Mas, sudah dibohongi sama Mbak Mila," ucap Maura, kali ini dengan wajah serius.Raka yang sebelumnya sedang menikmati makannya pun benar-benar sudah kehilangan selera, apalagi Maura mengatakan hal seperti itu. "Kenapa kamu bicara seperti itu, Maura? Semakin ke sini kamu semakin melantur, ya.""Enggak, Mas. Aku nggak ngelantur. Aku berbicara yang sebenarnya. Dulu kan aku tinggal sama Mbak Lusi, ya waktu kalian masih panas-panasnya kasus perselingkuhan. Aku dengar

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 670 Bagaimana dengan Keluarga Mila?

    Keesokan paginya pagi-pagi sekali Maura sudah masak. Sebenarnya dia melakukan ini bukan karena ikhlas, tapi ada niat yang terselubung untuk menghasut Raka. Dia masih belum puas sebelum Raka terhasut olehnya. Namun dia ingin Raka juga menyerahkan bukti Mila kepadanya. Raka juga sudah siap pagi-pagi sekali. Dia kebingungan karena melihat makanan sudah tersedia di meja. "Kamu yang masak?" tanya Raka, heran."Iya, Mas. Aku masak. Lagian tidak ada Mbak Mila dan juga kan pembantu yang biasanya datang nanti jam 07.30. Jadi, sengaja aku masak."Raka hanya menganggukkan kepala, lalu dia melihat ke sekitar."Di mana karyawan baru Mila?" tanya Raka membuatmu Maura mengedikkan bahu. Dia juga sebenarnya tidak tahu di mana Imel berada. Wanita itu bisa saja menelepon dan mencari tahu di mana keberadaan Imel. Lagi pula gadis itu masih punya utang untuk melayaninya karena sudah memukulinya tempo hari. Tetapi Maura lebih fokus kepada tujuan utama ada membiarkan Imel hari ini saja.Nanti siang dia a

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 669 Bisa Gila

    Reaksi Raka yang terlihat penasaran membuat Maura yakin kalau pria ini mulai terhasut dengan ucapannya, jadi Maura akan terus berusaha untuk mendorong pria itu menjauh dari kakaknya sendiri. "Pantas nggak sih kalau dia jadi istri Mas Raka? Kalau aku sih bilang nggak, ya. Ngapain juga dia jadi istri Mas? Aku sudah yakin kalau perbuatannya itu tidak baik sebagai istri. Kan Mas sendiri yang bilang kalau Mbak Mila itu selalu saja membuat masalah. Kenapa Mas masih mempertahankannya?"Untuk saat ini Raka berubah ekspresi, menatap datar wanita itu. Antara lelah dan tak tahu harus bersikap seperti apa. Padahal sudah jelas-jelas alasan utama dia mempertahankan Mila adalah bayi. Tetapi masih ada saja yang bertanya seperti itu. "Aku mempertahankan bayinya, bukan Mila. Sudah ya, aku tidak mau mendengar apa pun yang berkaitan dengan Mila. Aku butuh istirahat," ucap Raka membuat Maura kaget. Padahal sedikit lagi bisa membuat pria itu semakin membenci Mila, tetapi Raka malah mengakhiri pembicara

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 668 Hasutan Maura

    Suara pintu dibuka membuat Maura yang sedang tertidur di ruang tengah. Kaget, wanita itu langsung terduduk. Walaupun matanya masih mengantuk, ketakutan tiba-tiba menyergap. Dia yakin tidak ada yang tahu rumah ini selain Mila dan Raka, tapi mungkin Bu Sinta atau Winda tahu. Hanya saja untuk apa mereka ke tempat ini? Maura langsung mengendap, dia takut kalau yang datang itu adalah maling. Tapi dia yakin sudah mengunci pintu depan dengan rapat, tetapi kenapa ada yang sampai datang dan lebih mudahnya membuka pintu?Wanita itu mencari apa saja yang bisa dijadikan sebagai senjata. Untunglah ada sapu tak jauh dari kursi itu.Dengan cepat Maura meraihnya dan kembali mengendap. Mencari tahu siapa yang mendatangi rumah ini. Kebetulan ruang tamu sengaja dimatikan, ini kebiasaan Mila. Katanya untuk hemat listrik.Sebenarnya Maura tidak peduli mau listrik boros atau tidak, hanya saja untuk sekarang wanita itu melakukan demi keamanan diri. Jadi, sengaja mematikan lampu ruangan tamu. Seharusnya, Im

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status