Keesokan harinya.
Pras terbangun dan langsung mengecek ponselnya. Dia membuka W******p dan membaca pesan yang Della kirim tadi malam. Betapa kagetnya dia saat mengetahui Sarah telah merekam dan mengirim videonya pada Della, yang membuat Della sangat marah padanya sehingga Della pergi meninggalkan rumah bersama Darren.
"Apa apaan si Sarah. Kenapa dia ngirim video ini ke Della," gumam Pras.
Pras bingung harus berkata apa pada Della. Karena Pras memang bersalah padanya. Pras sangat marah pada Sarah karena tindakan Sarah sudah sangat keterlaluan.
Pagi ini Pras harus pergi ke kantor. Dia merasa sangat kerepotan saat tidak ada Della di rumah. Karena biasanya Della yang menyiapkan semuanya. Membuatkannya sarapan dan mempersiapkan baju kerjanya. Rumah pun tampak sunyi tanpa kehadiran Della dan Darren.
Pras duduk termenung merenungi kesalahan yang dia buat. Della sudah menemaninya dalam suka maupun duka. Pras merasa tidak siap jika harus kehilangan Della.
Pras pun sadar bahwa dia harus bekerja dan bergegas pergi ke kantor. Dia sangat buru-buru bahkan dia tidak sempat untuk sarapan.
Tiba di kantor. Pras melihat Sarah sedang sibuk dengan pekerjaannya. Pras sangat ingin menghampirinya dan memarahinya karena telah membuat Della marah dan pergi meninggalkan rumah. Namun, dia tetap harus profesional saat sedang bekerja.
Jam istirahat tiba. Pras sedang duduk bersantai di kursinya. Dan Sarah datang menghampirinya sembari memberikan pelukan manja.
"Lepas!." Pras menyingkirkan tangan Sarah dari bahunya.
"Apa maksud kamu ngirim video itu ke Della?"
"Ha? video apa, Mas," tanya Sarah
"Video pas aku lagi tidur di apartemen kamu. Kenapa kamu kirim ke Della? gara-gara itu Della pergi dari rumah, dan aku gak tau dia dimana sekarang," gumam Pras.
"Loh, ya bagus dong kalo Della ninggalin kamu. Jadi kita bisa nikah dan tinggal bareng," ujar Sarah.
"Apa kamu bilang? gak segampang itu, Sar."
"Aku masih sayang sama Della! dia yang udah nemenin aku dari nol sampe aku sukses kaya sekarang," ujar Pras.
"Ohhh, jadi kamu lebih pilih Della dari pada aku, Mas," tanya Sarah.
"Aku sayang sama kamu, Sar. Tapi aku gak bisa ngebiarin Della pergi dari hidupku," ujar Pras.
"Ternyata kamu gak serius ya sama aku. Aku benci sama kamu, Mas!" Sarah marah dan mendorong tubuh Pras.
"Kamu kan tau kalo aku udah punya anak dan istri. Aku juga gak pernah bilang kalo aku mau serius sama kamu, Sar."
"Lagian awalnya kamu kan yang menggoda aku. Laki-laki mana yang tahan di goda sama wanita seperti kamu, Sar. Kamu cantik, cerdas dan seksi semua laki-laki akan tertarik sama kamu," ujar Pras.
"Kamu benar-benar jahat, Mas." Sarah menangis mendengar perkataan Pras.
"Aku pikir kamu tulus sayang sama aku. Bahkan kamu laki-laki pertama yang udah tidur sama aku, Mas. Aku mau lakukan itu karena aku pikir kamu serius sama aku, tetapi aku salah! ternyata kamu jahat, Mas! aku benci sama kamu!" Sarah pergi meninggalkan Pras dengan perasaan yang sangat sedih dan hancur.
Pras hanya duduk terdiam saat Sarah meninggalkannya.
"Aku tau ini pasti sakit banget buat kamu, tapi aku memang harus jujur. Aku gak bisa nikahin kamu, Sar. Kalo waktu bisa di putar kembali, aku gak mau kenal sama kamu, Sar. Aku memang brengsek dan jahat! kamu gak seharusnya ketemu sama aku," gumam Pras.
Waktu sudah sore. Pras pun bersiap-siap untuk pulang kerumah. Saat tiba di rumah, Pras benar-benar merasa kehilangan Istri dan anaknya. Karena biasanya Della dan Darren selalu menyambutnya saat dia pulang kerja. Namun, dia tidak merasakan sambutan hangat itu lagi.
"Kemana kamu, Della. Aku kangen banget sama kamu dan Darren," ujar Pras sembari menghela nafas.
"Kenapa kamu blok aku sih, Dell. Kamu lagi dimana sekarang? aku khawatir banget sama kamu dan Darren." Pras gelisah memikirkan kabar Della dan Darren, Dia sangat tidak berdaya karena tidak bisa menghubungi Della. Kedua orang tua Della sudah meninggal, Pras diberi amanah untuk menjaga Della dengan baik. Namun, Pras malah menyakiti hatinya dan membuatnya pergi. Pras sangat merasa bersalah telah menyakiti Della.
Pras ingat bahwa dia bisa menghubungi Della melalui DM I*******m. Pras sudah lama menutup akun I*******mnya, dan dia akan membuka kembali akunnya untuk menghubungi Della.
Pras mencoba menelponnya. Namun, tidak di angkat oleh Della. Pras pun memutuskan untuk mengirimnya pesan suara.
"Della, dimana kamu? aku mohon kamu pulang dan bawa Darren kembali ke rumah. Aku merindukan kalian berdua."
"Aku minta maaf atas segala kesalahanku, Dell. Aku janji gak akan mengulanginya. Aku mau memperbaiki semuanya, Dell," ujar Pras melalui pesan suara I*******m.
"Semoga kamu mau maafin aku dan kembali lagi ke pelukanku, Dell." gumam Pras dalam hati.
KEDIAMAN RUMAH FIOLA.
Fiola sedang bekerja dan hanya ada Della dan Darren di rumah. Seperti biasanya, Della sangat rajin dalam pekerjaan rumah. Dia memasak dan membersihkan rumah, setelah itu dia langsung memandikan Darren. Selesai memandikan Darren, Della duduk bersantai sembari menikmati kopi di sore hari yang cukup gelap, karena cuacanya mendung dan sepertinya akan turun hujan.
"Sini, Nak. Duduk samping Mama," sembari mendudukkan Darren di kursi sebelahnya.
"Ma, Papa mana? kok kita gak ada ketemu papa," tanya Darren. Della pun bingung menjawab pertanyaan Darren. Karena alasan sibuk kerja sudah sangat familiar baginya.
"Emm, Papa lagi di rumah sakit, Nak. Temen kerja Papa sakit, jadi Papa jagain temennya," ujar Della.
"Terus, Papa kapan pulangnya?"
"Tunggu temen Papa sembuh dulu, baru Papa bisa pulang, Nak." Della terpaksa berbohong pada Darren, dia melakukan itu agar Darren tidak terus menerus bertanya tentang Pras.
Saat sedang asik duduk berdua bersama Darren. Tiba-tiba turun hujan yang sangat deras. Della buru-buru menggendong Darren dan membawanya masuk ke dalam rumah.
"Ma, kok hujannya tiba-tiba turun?"
"Iya, Nak. Tadikan udah mendung gelap. Darren liat kan tadi gelap banget di luar?" Darren menganggukkan kepalanya. "Itu tandanya mau hujan, Nak. Jadi Darren jangan kaget kalo tiba-tiba hujan," ujar Della.
"Kita masuk ke kamar, yuk." Della menggendong Darren dan membawanya ke dalam kamar.
"Ma, biasanya hujan-hujan gini, kita selalu tidur di kamar bertiga sama Papa. Sambil nonton kartun kesukaan Darren." Perkataan Darren membuat Della sedih, karena sejujurnya Della juga merindukan Pras. Della sedih melihat Darren yang terus-menerus mengingat Pras. Karena mau bagaimana pun Pras adalah Papanya.
"Sabar ya, Nak. Papa lagi sibuk sekarang, apalagi Papa nemenin teman kerjanya yang lagi sakit," ujar Della untuk menenangkan Darren.
Della merasa bosen dan membuka aplikasi Instagram. Della mengajak Darren selfie menggunakan filter-filter lucu di Instagram. Setelah itu dia mempostingnya ke story. Della mengecek Instagramnya dan melihat ada permintaan pesan. Della membukanya dan menyadari bahwa itu adalah Pras. Della kaget karena dia membuka akun instagramnya hanya untuk menghubungi dirinya."Mas, Pras? dia main Instagram lagi," tanya Della dalam hati. "Apa mungkin dia buka Instagram karena mau hubungi aku doang, soalnya WhatsApp dia kan aku blok." Della membaca pesan dari Pras yang berisi penyesalan dan permintaan maafnya. Pras juga menanyakan keberadaan Della dan Darren. Namun, Della enggan memberitahukannya.Della tidak membalas pesannya dan hanya mengkonfirmasinya saja. "Mas, kata-kata kamu memang sangat meyakinkan, tapi aku udah gak percaya lagi sama kamu, Mas," ujar Della."Kamu gak mungkin ninggalin Sarah, selingkuhan kamu yang sangat kamu cintai itu." Della langsung mematikan ponselnya dan meletakkannya d
Setelah tiba di rumah. Fiola langsung menemui Della dan menceritakan kejadian tadi pada Della."Dell," Fiola menepuk bahu Della. "lo tau, gak? tadi gue ga sengaja ketemu Pras." "Ha?" Della langsung tersentak."Iya, Del, dia nanyain lo sama gue, trus gue bilang aja gue gak tau dan gak ada ketemu sama lo," ujar Fiola. "Syukurlah, soalnya gue gak mau kalo dia tau keberadaan gue. Lagian gue udah gak mau liat muka dia lagi." Della tampak sedih dan teringat saat Pras berselingkuh di depan mata kepalanya sendiri. "Jujur, masih sakit banget hati gue, Fi," ujar Della. "Padahal gue selalu kasih yang terbaik buat dia, tapi dia malah tega selingkuhin gue." Mata Della berkaca-kaca, dia tak sanggup menahan rasa sakit yang dia alami. Sementara Pras. Pras tampak setres karena kepergian Della. Dia pun pergi ke club malam untuk bersenang-senang dan menghilangkan stresnya. Di dalam club, Pras hanya duduk menyendiri sembari menikmati segelas wine. Namun, tak lama ada seorang pria datang dan duduk
Keesokan harinya. Pukul sepuluh pagi. Pras terbangun dari tidurnya dan melihat Sarah berada dalam pelukannya. "Eh, Ssarrah?" Pras mengusap matanya seolah tak percaya dengan apa yang dia lihat. Dia dan Sarah berada dalam satu selimut dengan keadaan tanpa busana. "Ha, apa-apaan ini?" Pras sangat terkejut dengan apa yang dia lihat. Sampai-sampai suaranya membangunkan Sarah yang tadinya tertidur lelap. "Emm, Mas?" Sarah terbangun dan merenggangkan tubuhnya. "Duhhh, lemes banget badan aku, Mas. Kamu tadi malem agresif banget sih," ujar Sarah sembaria memberikan ciuman manis di bibir Pras."Maksud kamu?" Pras menjauhkan tubuhnya dari Sarah. "Kok kamu kaget gitu sih, Mas? kaya baru pertama kali aja. Padahal dulu kita sering loh tidur bareng," ujar Sarah."Kok aku bisa ada di apartemen kamu sih?" tanya Pras."Iya, Mas. Tadi malam kamu mabuk berat, gak mungkin kan kamu bisa pulang kerumah nyetir mobil sendiri. Takutnya ada apa-apa sama kamu, jadi aku bawa kamu kesini deh.Pras tampak meng
Sore hari di kediaman rumah Fiola. Della dan Darren tengah asik bermain dan bercanda riang di dalam kamar. Namun, Della tampak bosan dan memainkan ponselnya. Della pun melihat ada DM masuk dari Pras, Della pun langsung membuka DM tersebut. Della cukup tersentuh setelah membaca DM dari Pras, DM tersebut berisi permintaan maaf dan penyesalan darinya. Della pun menjadi sedih dan menangis. Sebenarnya Della masih sangat menyayangi suaminya tersebut. Namun, dia tidak bisa menoleransi kesalahan yang di perbuat oleh suaminya.Della masih sangat sakit hati atas perselingkuhan Pras. Bahkan dia sangat membenci Sarah.Setelah Della membaca DM dari Pras. Della langsung mengecek rekeningnya. Karena Pras mengatakan akan mentransfernya uang. "Ha? sepuluh juta? banyak banget." Della terkejut setelah mengecek rekeningnya."Hm, aku kan memang masih menjadi istrinya Mas, Pras. Mungkin dia sadar akan tanggung jawabnya atas aku dan Darren. Lagian kan aku bisa bantu-bantu Fiola juga. Gak enak sama Fiola,
Selesai makan. Della pun langsung bersiap-siap untuk pulang ke rumah."Mas, Adit. Aku sama Darren balik duluan ya," sembari membereskan belanjanya. "Kamu pulang naik apa, Dell? mau aku antar, gak? tanya Adit. "Oh, enggak usah, Mas. Aku naik grab aja." Della menolak ajakan Adit, karena dia tidak mau Adit mengetahui keberadaannya. "Oh yaudah, hati-hati ya, Dell. Kalo ada apa-apa jangan sungkan untuk cerita sama aku ya," ujar Adit sembari menepuk bahu Della. "Iya, Mas. Makasih ya," jawab Della.Setelah itu, Della dan Darren keluar dari mall dan langsung memasuki grab yang dia pesan.Suasana hati Della mendadak buruk setelah mengetahui Pras masih berhubungan dengan Sarah. "Apa arti semua kata-katamu, Mas? kamu bilang menyesal dan akan meninggalkan Sarah. Tapi nyatanya kamu malah bertemu dengannya di club. Bahkan kamu mabuk berat dan pergi bersamanya tadi malam," gumam Della dalam hati. "Apa yang mereka lakukan tadi malam? ah sudahlah, kenapa aku harus memikirkan hal itu," desisnya.
Keesokan harinya. Aditya datang ke kantor Pras dan ingin menemuinya. Namun, staff disana mengatakan bahwa Pras sedang tidak masuk hari ini."Kemana lo, Pras, hahaha mungkin dia lagi ngabisin waktu sama selingkuhannya," gumam Aditya. Setelah mengetahui Pras tidak ada di kantor, Adit pun langsung pergi dari kantor tersebut. Adit merasa sangat emosional, padahal dia sangat ingin bertemu dengan Pras dan memberi perhitungan padanya. "Lupain kalo kita adalah temen deket, Pras. Gue bener-bener gak rela lo nyakitin Della kayagitu. Dan gue akan beri perhitungan juga sama selingkuhan lo," gumam Aditya sembari menyetir mobilnya. "Oh iya, kemarin kok gak gue minta nomornya Della. Bodoh banget gue," desis Aditya.Aditya pun ingat bahwa Della bercerita, Pras menghubunginya melalu Instagram karena dia memblokir nomor Pras. Adit pun langsung mencari-cari Instagram Della. Tak membutuhkan waktu lama, Adit pun mendapatkan Instagram Della dan langsung memfollow nya. Dua jam kemudian. Aditya duduk s
Malamnya. Pras lebih dulu tiba di club, dia duduk sendiri sembari menunggu kedatangan Aditya. Tak lama kemudian, Aditya pun tiba. Dia melihat Pras sedang duduk santai sembari meneguk segelas wine. Aditya pun menjadi emosi saat melihat wajah Pras. Aditya langsung menghampirinya dan menarik kera bajunya. "Ehhh apa-apaan nih." Pras kaget saat tiba-tiba seseorang menarik kera bajunya. "Aditya," ujar Pras heran. "Apa-apaan lo, Dit," sembari mencoba melepaskan tangan Aditya dari kera bajunya. "Brengsek lo Pras!" Aditya melayangkan tinjuan keras ke wajah Pras. Pras pun langsung jatuh tersungkur ke lantai. Pras bangkit sembaria memegangi wajahnya yang memar akibat tinjuan Aditya."Apa-apaan sih lo, Dit!" tanya Pras heran."Ini akibat lo udah berani nyakitin Della!""Apa?" Pras sangat kaget dengan ucapan Aditya. "Kenapa? lo kaget, karena gue tau perselingkuhan lo sama Sarah. Sekretaris lo yang gak seberapa itu," ujar Aditya. "Selama ini gue udah mundur dan ikhlasin Della nikah sama lo.
Setelah melihat story Della, Pras pun langsung membalasnya.["Mual? jangan-jangan kamu hamil, Dell,"] balasan Pras untuk story Della."Della kan baru dua Minggu pergi dari rumah. Dan seingat aku kami pernah berhubungan badan di awal bulan ini," ujar Pras. "Semoga aja Della beneran hamil. Kehamilan Della akan menjadi alasan untuk tetap mempertahankan rumah tangga kami," ujar Pras sembari tersenyum senang."Sedih banget rasanya, disaat kamu sakit aku malah gak bisa nemenin kamu, Dell. Maafin aku ya Del, udah gagal jadi suami yang baik buat kamu," ujar Pras dengan kata mata berkaca-kaca. "Aku janji, kalo kita rujuk nanti, aku akan tebus semua kesalahan aku dan aku akan jadi suami dan ayah yang baik buat kamu dan anak-anak kita." Setelah itu Pras memutuskan untuk beristirahat karena besok harus pergi bekerja.Keesokan harinya. Della sudah merasa enakan dan bisa melakukan aktivitasnya seperti biasa. Della pun bergegas ke dapur untuk menyiapkan sarapan. "Del, lo ngapain repot-repot bikin