Share

Bab 4

Selesai membeli makan siang Della bergegas pulang ke rumah. Dan saat di rumah, Della melihat Darren masih tertidur di kamar. Sementara Pras, dia belum pulang sampai sekarang.

Della pun duduk di meja makan untuk makan siang. Saat tengah menikmati makanannya, tiba-tiba ada pesan masuk dari Pras.

Pesan tersebut berisi sebuah video yang belum terunduh. Della pun langsung membukanya dan mengunduh video tersebut. 

"Hah? Mas Pras," Sentak Della saat membuka video tersebut. Betapa kagetnya dia saat melihat suaminya terbaring di sebuah kasur dengan bertelanjang dada. 

Ternyata Sarah merekam Pras yang sedang tertidur di kamarnya. Dia merekam Pras diam-diam dan mengirimkannya pada Della.

"Jadi kamu lagi berduaan sama Sarah ya, Mas," gumam Della.

"Dia juga ngerekam dan ngirim video ini pake hp kamu, Mas. Dia tau password hp kamu. Sementara aku, istri kamu sendiri gak tau!" Della sangat geram dan ingin melabrak mereka berdua. Namun, dia masih memikirkan Darren yang sedang terlelap di kamar.

"Brengsek kamu, Mas! aku akan secepatnya urus perceraian kita," gumam Della sembari mengontrol emosinya.

Hari sudah sore. Della dan Darren sudah mandi dan berdandan rapi untuk bersiap-siap pergi bersama Fiola. Della tidak sabar ingin bertemu Fiola, karena dia ingin mencurahkan perasaan sedihnya pada Fiola. Della tidak sanggup jika harus memendamnya sendirian. 

Saat sedang duduk santai di sofa. Tiba-tiba ada pesan masuk dari Fiola.

"Dell, kerjaan gue udah kelar nih." 

"Ke mall sekarang yuk," ajak Fiola

"Kalo ntar malam, waktu kita cuma dikit banget, Dell. Ntar lo kena marah lagi sama suami lo kalo pulang kemalaman," ujar Fiola.

"Yaudah Pergi sekarang aja. Lagian gue sama Darren udah siap-siap kok," jawab Della. 

"Serius nih? gue otw ya." 

"Oke, Fi. Hati-hati." Della mematikan telpon. 

Setelah itu Della langsung bergegas mengemasi barang-barangnya. Della membawa beberapa bajunya dan baju Darren. Dia ingin tinggal di rumah Fiola beberapa hari.

"Semoga aja Fiola mau nerima aku di rumahnya. Fiola kan belum menikah dan tinggal sendiri di rumahnya," ujar Della.

Tak lama, Fiola pun tiba di rumah Della. Della langsung menggendong Darren dan bergegas pergi dari rumah. Saat mereka masuk ke dalam mobil, Fiola kaget karena Della membawa sebuah koper.

"Kok bawa koper, Del," tanya Fiola. 

"Panjang ceritanya, Fi." 

"Gue boleh kan nginap di rumah lo," tanya Della.

"Boleh kok. Yaudah ntar aja ceritanya pas udah sampe rumah gue. Sekarang kita shopping dulu, ya," ujar Fiola. 

Fiola tau bahwa Della sedang ada masalah saat ini. Dan sekarang bukan waktu yang tepat untuk Della bercerita. Karena itu dia tidak banyak bertanya saat di dalam mobil.

Pukul 19.15

Pras pulang dan melihat tidak ada orang di rumah. Dia masuk ke dalam kamar dan mengecek apakah Della dan Darren berada di kamar. Namun, saat Pras masuk ternyata tidak ada orang di dalamnya. "Kemana Della dan Darren pergi," tanya Pras heran. Pras melihat ke meja rias, skincare dan makeup Della tidak ada disana. Pras mulai curiga dan membuka lemari baju Della. 

"Kemana semua baju, Della," ujar Pras heran. Lalu Pras mengecek lemari baju Darren. "Loh, baju Darren juga gak ada." Pras panik dan langsung menghubungi Della. Namun, nomor Della tidak bisa dihubungi.

"Kemana kamu, Dell," ujar Pras sembari mondar mandir di dalam kamar. Perasaan panik dan sedih jadi satu. Hampir seharian dia meninggalkan Della dan Darren. Bahkan saat itu Darren masih membutuhkan perhatiannya. Namun, dia malah meninggalkannya.

Sementara Della. Dia sedang jalan-jalan di mall bersama Fiola dan Darren. Dia sengaja tidak mengaktifkan ponselnya agar Pras tidak bisa menghubunginya.

Setelah puas berbelanja di mall. Della langsung mengajak Fiola pulang.

"Balik yuk, Fi," ajak Fiola.

"Kasian nih Darren udah ngantuk." Fiola pun mengiyakan ajakan Della dan langsung bergegas pulang.

Setelah itu mereka pun tiba di rumah Fiola.

"Masuk kamar gue aja, Del," ujar Fiola. 

Della pun langsung masuk ke kamar Fiola dan meletakkan Darren di kasur. "Duhh, kasian anak Mama. Ngantuk berat ya, Nak." Della mengecup lembut kening Darren.

Setelah itu, Della duduk di samping Darren yang sedang tertidur. Fiola melihat kesedihan di wajah Della. Dia pun bertanya tentang masalah apa yang sedang dia alami saat ini.

"Dell, lo ada masalah apa? cerita dong sama gue," ujar Fiola. Dengan menghela nafas panjang Della pun menceritakan permasalahan rumah tangganya pada Fiola.

"Mas Pras selingkuh, Fi," ujar Della.

"Ha? seriusan." Fiola kaget mendengar perkataan Della.

"Iya, dia selingkuh sama sekretarisnya di kantor." 

"Sakit banget hati gue, Fi. Darren masuk rumah sakit tapi dia gak ada jenguk Darren. Pas gue datengin di kantor ternyata dia lagi asik berduaan sama selingkuhannya." Della menangis sesenggukan.

"Kurang ajar banget ya si Pras! lo rela nikah muda demi dia, tapi dia malah giniin lo, Dell," gumam Fiola.

"Bahkan dia lebih milih selingkuhannya dari pada gue, Fi. Dia tidur di rumah selingkuhannya tadi siang. Liat deh, ini video yang di kirim selingkuhannya. Dia ngerekam dan ngirim video ini pake hpnya Mas Pras." Della menunjukkan video tersebut pada Fiola.

"Padahal gue istrinya dia, tapi gue gak tau password hpnya," ujar Della.

"Keterlaluan banget sih, Pras! laki-laki kaya dia gak pantas lo pertahankan. Mending lo tinggalin aja dia, Dell. Masih banyak laki-laki yang lebih pantas buat lo. Kalo lo bertahan sama dia, itu sama aja lo nyiksa diri lo sendiri." Fiola sangat emosi saat mengetahui sahabatnya telah di khianati oleh suaminya. 

"Siapa nama selingkuhan, Pras? lo tau gak," tanya Fiola.

"Namanya Sarah," ujar Della. 

"Kurus, tinggi, dan berambut pirang." 

"Emm, oke oke. Ntar gue cari tau latar belakangnya, trus kita kasih dia pelajaran," gumam Fiola.

Della mengaktifkan ponselnya dan melihat banyak panggilan tak terjawab dari Pras. Pras juga mengirimnya banyak pesan.

"Kemana kamu, Dell?"

"Kenapa kamu pergi bawa baju?"

"Kemana kamu bawa Darren, Dell." itulah isi pesan masuk dari Pras. Tak lama Della pun langsung membalasnya.

"Kamu gak perlu tau aku dimana, Mas." 

"Aku udah gak mau lagi tinggal serumah sama kamu, Mas." 

"Aku udah kecewa dan benci banget sama kamu!" 

"Tega kamu ninggalin Darren dan pergi ke rumah selingkuhan kamu!" 

Della mengirim sebuah video.

"Liat ini! Sarah yang ngirim video ini pake hp kamu. Dia tau password hp kamu, Mas. Sementara aku? aku istri kamu tapi aku gak tau password hp ka

mu." 

"Dengar baik-baik ya, Mas. Aku udah gak mau lagi hidup sama kamu! secepatnya aku akan urus perceraian kita." 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status