Share

1108

last update Huling Na-update: 2025-09-26 00:14:07

Wajah-wajah di sekitar kembali menegang. Suasana berubah semakin mencekam. Banyak di antara mereka yang mencoba menggali ingatan, mencari-cari apakah nama Klan Qio pernah terdengar dalam sejarah atau rumor lama. Namun hasilnya tetap hampa. Tidak ada satu pun yang berhasil mengingat keberadaan Klan Qio. Pertanyaan itu justru membuat kegelisahan semakin dalam. Jika benar ada Klan sekuat ini, seharusnya namanya sudah mengguncang delapan Galaksi. Kebingungan bercampur dengan ketakutan membuat napas mereka semakin berat, dada terasa seolah terhimpit oleh beban tak kasat mata. Rasa tercekik itu paling terasa pada para anggota Klan Xiao, yang sadar mereka kini menjadi sasaran langsung.

Pria paruh baya itu mendengus dingin. Suara dengusan itu saja sudah cukup membuat tulang belakang semua orang terasa beku. “Karena anakku mati di sini, aku tidak peduli siapa yang membunuhnya. Semua orang yang ada di sini harus mati demi menghormati nama anakku. Terutama kamu, dan kamu!”

Jarinya terulur, men
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
sangat seru
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Kultivator Inti Semesta   1118

    Waktu seakan berhenti bagi Xiao Tian. Dalam sekejap mata, pemandangan di sekeliling berubah. Ruang yang mereka lewati berlapis-lapis, seperti ribuan tirai dimensi yang ditarik sekaligus. Energi ilahi Qio Shi melindunginya dengan sempurna, membuat tubuh Xiao Tian tetap tenang meski kekuatan luar biasa sedang mengguncang segalanya. Ketika mereka berdua muncul kembali di luar wilayah Puncak Surgawi, Xiao Tian menyaksikan dengan jelas, seluruh wilayah Puncak Surgawi bersinar terang. Cahaya itu begitu menyilaukan, melingkupi setiap sudut, seperti matahari ribuan kali lipat yang meledak sekaligus. Namun, cahaya itu tidak membawa kehancuran, melainkan sebuah tanda keheningan yang mutlak. Dalam hitungan napas, seluruh wilayah Puncak Surgawi menghilang sepenuhnya. “Apa yang terjadi?” Hal itu mengejutkan Xiao Tian, karena saat ini Puncak Surgawi benar-benar menghilang, seolah-olah dunia yang sangat luas itu tidak pernah ada. Tanah, gunung, sungai, formasi, dan segala kehidupan yang mungkin p

  • Kultivator Inti Semesta   1117

    Xiao Tian tidak hanya merasakan ranahnya yang sudah mencapai Raja Dewa Suci peringkat 14, tapi dia juga merasakan kekuatan jiwanya menembus Raja Jiwa Dewa Suci tahap menengah. Yang lebih mencengangkan, kekuatan tubuh fisiknya juga menerobos secara tiba-tiba, dia sudah mencapai tingkat lima tubuh Dewa Perang tahap menengah juga. Tanpa dia sadari berarti dia sudah menyelesaikan gerbang Duka dan gerbang Nestapa. Hal ini terjadi secara tiba-tiba, warisan Puncak Surgawi ini benar-benar mengagumkan, layak menjadi keinginan setiap orang. Riak energi yang membungkus tubuhnya bergemuruh, seakan langit dan bumi di sekitar turut menyaksikan lahirnya kekuatan baru. Dalam sekejap, tubuh Xiao Tian menjadi pusat pusaran kekuatan yang tak tertandingi, dan setiap lapisan energi yang menempel padanya seolah menjadi lapisan takdir yang memisahkan dirinya dari orang lain. Peningkatan itu datang tanpa peringatan, seakan warisan Puncak Surgawi telah menunggu saat yang tepat untuk membukakan rahasia terbes

  • Kultivator Inti Semesta   1116

    Xiao Tian menghirup udara dingin, dia tidak menyangka kekuatannya akan meningkat sejauh itu. Dia menembus 5 Alam kultivasi, tujuh puluh tiga peringkat sekaligus. Dari peringkat satu Dewa Abadi, menjadi peringkat empat belas Raja Dewa Suci. Hal ini di luar logikanya. Dan yang anehnya, dia tidak merasa pondasi beladiri-nya merosot, justru pondasi beladiri-nya semakin kuat. Tubuhnya seakan dipadatkan oleh hukum alam, membuat setiap aliran energi dalam meridian terasa mantap, stabil, dan tak tergoyahkan. Namun bukan hanya itu, mata langitnya berubah total. Saat ia membuka matanya, pandangannya menembus sejauh ratusan juta mil. Dalam jangkauan itu, tidak ada apa pun yang bisa lepas dari tatapannya. Ia bisa melihat bintang yang berjarak puluhan juta mil dengan detail jelas, bisa menembus atmosfer planet lain, bahkan menyingkap bentuk-bentuk tersembunyi di dalam bumi yang sebelumnya mustahil terlihat. Mineral yang terkubur ribuan meter di dalam tanah, gua bawah laut yang tersembunyi di bali

  • Kultivator Inti Semesta   1115

    Xiao Tian mulai mempraktekkan teknik kultivasi Alam Semesta lapisan dalam yang baru ia pahami. Energi emas yang membentang luas di langit bagai samudra tanpa ujung itu masuk perlahan ke tubuhnya, lapis demi lapis, meresap hingga ke inti terdalam. Setiap helai energi yang ia serap tidak hanya sekadar menambah kekuatan, tetapi juga membuka tabir rahasia alam yang selama ini tersembunyi. Kilau cahaya yang mengalir bagai riak tak berujung itu berbaur dengan aliran energi ilahi di tubuhnya, menimbulkan getaran halus yang seakan menembus dinding kesadaran. Persepsinya pertama-tama tertuju pada bumi. Ia bisa merasakan struktur lapisan dalam yang tersusun atas kerak, mantel, hingga inti planet. Dalam pandangannya, kerak bumi tidak lagi berupa tanah keras semata, melainkan jaringan berlapis yang membawa catatan waktu. Ia memahami bagaimana tekanan yang terus menekan mineral di dalamnya menghasilkan logam cair yang berputar, menciptakan medan magnet raksasa yang melindungi kehidupan di permuka

  • Kultivator Inti Semesta   1114

    Pria paruh baya itu memohon kembali, kali ini bahkan ia sampai membenturkan kepalanya ke tanah. Suara benturan kepala dengan tanah bergema lirih, namun cukup menunjukkan betapa dalam rasa takutnya. “Tuan, bawahan ini benar-benar bodoh. Pikiranku hanya dipenuhi dengan balas dendam karena anakku mati di tangan tuan muda Xiao Tian. Jadi aku bersikap tak terkendali. Namun, jika aku tahu tuan muda Xiao Tian adalah putra tuan, bahkan jika dia membunuh anakku sekalipun, aku tidak akan memiliki keberanian untuk membalas dendam.” Xiao Jian menatapnya dengan pandangan yang tenang, seolah melihat langsung ke dalam hati Qio Shi. “Kamu berbicara seperti itu karena di hadapanku. Jika aku tidak ada, apakah kamu yakin masih tidak akan membalas dendam?” Aura yang agung terpancar dari tubuh Xiao Tian, walaupun ini bukan tubuh aslinya, auranya tetap mengerikan. Hanya dengan berdiri, Qio Shi sudah merasa ditenggelamkan. Padahal Xiao Jian tidak mengeluarkan sedikitpun kekuatan penindasan. Qio Shi men

  • Kultivator Inti Semesta   1113

    Xiao Jian kemudian mengalihkan tatapannya. Sorot matanya menembus sosok pria paruh baya itu, membawa dingin yang menyelimuti ruang di sekitarnya. “Qio Shi, aku tak berharap kamu berani menargetkan Klan-ku, bahkan putraku juga. Sepertinya keputusan ku di masa lalu masih salah. Aku terlalu berbelas kasih.” Ucapan itu jatuh dengan tenang, tanpa perlu meninggikan suara, tetapi setiap katanya mengandung tekanan yang menusuk langsung ke jantung lawannya. Mendengar itu, pria paruh baya yang disebut Qio Shi mendadak terperanjat. Raut wajahnya berubah drastis. Bukan karena Xiao Jian meremehkannya, melainkan karena orang di hadapannya bisa mengenali namanya. “Hmmm, aku tak berharap kamu bisa mengetahui namaku. Padahal selama ini aku tidak pernah menunjukkan diri di hadapan umum. Namun, aku tidak berharap juga nada suaramu sangat sombong. Apa yang kamu maksud dengan berbelas kasih?” Xiao Jian tidak menunjukkan perubahan sedikit pun pada wajahnya. Sorot matanya tetap datar, suaranya tetap tena

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status