Share

CH-404

last update Last Updated: 2025-04-22 17:33:44

Dengan kekuatan Xiao Tian saat ini, mengejar Han Jue bukan perkara yang sulit. Dalam hitungan menit, dia telah menyusulnya.

WHOOSSHH!!!

Kepalan tangan yang terbentuk dari energi spiritual melesat dari arah belakang, menghantam seperti palu perang. Xiao Tian mengayunkannya tanpa keraguan, seperti menebas udara dengan kekuatan mutlak. Serangan itu datang begitu cepat, menyapu jarak tanpa memberi ruang untuk kabur.

Han Jue, yang menyadari bahaya di belakangnya, membalikkan tubuh dengan refleks tajam. Tubuhnya berputar, dan tangannya ikut terangkat dalam gerakan memukul, mencoba menetralkan serangan yang datang.

BAANG!!!

Suara hantaman membelah udara. Ketika kedua pukulan bertemu, gelombang kejut menyebar seperti riak di danau yang tenang. Han Jue terdorong ke belakang, tubuhnya bergeser beberapa langkah di udara. Dia mendengus, nada suaranya dingin dan penuh amarah.

“Bajingan, jangan pikir karena aku pergi aku takut padamu!”

Nada itu bukan sekadar gertakan. Han Jue meningkatkan ke
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
makin seru dan menarik aja
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Kultivator Inti Semesta   CH-505

    Naga itu menatap dua gunung mayat ras Naga dan Phoenix. Udara di sekitarnya terasa lebih berat, seolah resonansi dari jiwa-jiwa yang tertinggal menyambut kedatangan mereka. Langit malam terasa lebih pekat, seolah ikut berkabung bersama kenangan yang terukir di balik tulang-tulang itu. “Teman muda, sumsum Naga dan Phoenix sangat berharga. Jika kamu memiliki keterampilan tempering tubuh, sumsum mereka akan menjadi sumber daya paling berharga untukmu. Selain itu, semua mayat ini masih menyimpan sedikit jejak jiwa, jadi kekuatan jiwa mereka bisa meningkatkan kekuatan jiwamu juga.” “Senior, apakah senior yakin aku boleh memurnikan sumsum mereka?” Xiao Tian tidak langsung bersemangat. Dia tahu betapa berharganya ini. Dia bukan orang yang tampak akan kekuatan, meskipun dia sangat ingin menjadi kuat. Nada suaranya tetap tenang, namun ada beban yang tertanam dalam pertanyaannya. Ia tidak sekadar bertanya untuk mendapatkan izin, tetapi menegaskan tanggung jawab yang siap ia emban. Pandangann

  • Kultivator Inti Semesta   CH-504

    “Teman muda, apakah kamu puas dengan komposisi ini?” tanya Naga itu, suaranya dalam namun tenang, seperti gema dari masa yang tak terukur. “Kedua senior, aku sangat berterima kasih untuk ini. Hadiah kalian sangat berharga.” Xiao Tian membungkuk dengan hormat. Tidak hanya tubuhnya yang menunduk, tetapi rasa hormat dalam hatinya benar-benar mendalam. Ia tahu, hadiah yang diterimanya bukan sekadar benda, melainkan warisan lintas zaman yang memuat kehendak dua ras agung. Xiao Tian menatap telur itu, dia sedikit mengerutkan kening. “Tapi senior, jika aku ingin membawa telur kalian, aku belum memiliki tempat untuknya. Dunia cincin dewa tidak bisa menyimpannya. Jika aku menyimpan di dunia cincin dewa, jiwa dan jasadnya akan terpisah.” Pikirannya penuh pertimbangan. Telur itu bukan benda biasa. Ia mengandung nyawa, garis darah, dan kehendak dua ras tertinggi. Dunia cincin dewa, meskipun luasnya menyamai sebuah dunia mandiri, tetaplah ruang buatan yang terikat hukum tertentu. Bahkan jika ia

  • Kultivator Inti Semesta   CH-503

    Leihuo Dashi tidak menjawab langsung. Suara api petir di tubuhnya masih mendesis. Namun, sorot matanya menyempit, lalu ia bertanya tanpa ampun. “Hmmp, peristirahatan atau kalian diam di kuil ini untuk menjaga telur itu?!” Keduanya saling memandang. Tak ada lagi amarah, hanya rasa terdesak dan kejujuran yang tak bisa ditunda. Tidak ada tempat bersembunyi dari mata garis darah seperti milik Leihuo Dashi. Naga itu kembali berbicara. “Kami memang menjaga telur itu, karena telur itu adalah anak kami berdua dan satu-satunya garis keturunan kami yang tersisa. Jadi kami harus menjaganya.” Kata-kata itu keluar dengan tekanan yang tertahan, tapi tak ada kebohongan di dalamnya. Nada suara Naga itu bukan mengiba, tapi mengandung beban panjang dari kehendak yang telah bertahan entah berapa lama di dalam kuil itu. Leihuo Dashi tersenyum sinis, senyum yang mengandung tekanan dari garis darah tertinggi, dingin, dan tak memberi ruang penolakan. “Aku bisa saja membunuh dan memurnikan kalian. Nam

  • Kultivator Inti Semesta   CH-502

    “Apakah kuil sebesar ini hanya menyimpan satu telur saja? Sungguh mengecewakan!” Suara Xiao Tian terdengar datar, namun mengandung kekecewaan yang jelas. Tatapannya menyapu sekeliling ruangan dari tempatnya berdiri, menilai secara saksama apakah ada benda lain yang tersembunyi di balik kesunyian kuil tersebut. “Bocah, daripada tidak ada hasil, lebih baik kamu mengambil telur itu! Siapa tahu itu adalah barang bagus,” ujar Leihuo Dashi, suaranya bergema pelan dari dalam tubuh Xiao Tian. “Baiklah.” Xiao Tian melangkahkan kakinya memasuki kuil itu tanpa ragu. Namun, langkahnya terhenti sejenak ketika matanya menangkap sesuatu yang tidak sesuai dengan logika pengamatannya sebelumnya. Kuil yang dari luar tampak sederhana dan tidak besar, ternyata menyimpan dimensi internal yang tidak terjangkau oleh persepsi biasa. Ruangan di dalamnya sangat luas, tidak lagi bisa dikatakan sebagai aula. Bahkan jika seribu Istana Villa Hati Seribu Bintang digabungkan menjadi satu, ruangan ini tetap jauh

  • Kultivator Inti Semesta   CH-501

    Xiao Tian mencambuk udara dengan telapak tangannya. Api dan petir berputar bersamaan membentuk pusaran. Ketika bilah hitam dan panah merah itu menyentuh pusaran, suara ledakan mengguncang udara. BOOOM!! Ledakan itu membuat riak besar di permukaan danau, dan kabut hitam naik dari dasar seperti uap kematian. Tapi dari balik kabut itu, muncul puluhan tombak cahaya yang meluncur secara serempak. Tombak itu tak berbentuk biasa, sebagian seperti ekor ular, sebagian lain seperti sayap serangga, dan semuanya mengandung aura pemutus jiwa. Xiao Tian mengatupkan giginya. Langkah Dewa petirnya kembali menyala. Tubuhnya membelah udara dalam lintasan zig-zag secepat kilat. Satu demi satu serangan itu dilewati dengan akurasi sempurna, tapi tetap ada tiga serangan yang meledak tepat di belakangnya, menciptakan gelombang kejut yang menyambar punggungnya. Xiao Tian terlempar sejauh puluhan meter. Tubuhnya berputar di udara, lalu menancapkan kakinya di atas formasi tak terlihat. Suara desingan keci

  • Kultivator Inti Semesta   CH-500

    Di dalam dantiannya, Leihuo Dashi menggelengkan kepalanya, ekspresinya tidak bisa ditebak. “Anak ini telah tumbuh, bahkan aku tak berharap teknik kultivasi-nya menjadi sangat mengerikan.” “Binatang tua, jangan berdiam diri, bantu aku untuk memurnikan-nya!” ucap Xiao Tian tanpa membuka mata. “Hahaha, baiklah!” Leihuo Dashi membuka mulutnya, menyedot seluruh energi hitam yang memiliki nafsu pembunuh yang mengerikan ke dalam mulutnya. Setelah dia menyaringnya dengan kekuatan yang sudah tak terbatas, dia mengintegrasikan seluruh energi murni itu ke dalam tubuh Xiao Tian tanpa menyisakan satu partikel pun. BAANG!!! Suara ledakan halus terdengar dari dalam tubuh Xiao Tian, bukan dari luar. Namun dampaknya luar biasa. Gelombang energi menyebar dari dalam, aura itu tidak meledak keluar, tapi meresap masuk ke seluruh tubuhnya, memperkuat daging, tulang, dan inti kultivasi-nya. Hanya dalam waktu beberapa jam saja, Xiao Tian berhasil menerobos dari peringkat empat Alam Setengah Dewa, menj

  • Kultivator Inti Semesta   CH-499

    Mata Xiao Tian menyipit. Pandangannya tajam dan dingin, memindai setiap makhluk yang mendekat. “Hmmp, biarkan aku melihat apa yang mampu dilakukan binatang aneh ini." Xiao Tian berbicara dengan acuh tak acuh, suaranya datar dan penuh keyakinan. Dia melangkah maju tanpa rasa takut, seolah seluruh badai pembunuh itu hanyalah angin yang tak berarti di hadapannya. WHOOSSHH!! Xiao Tian meninju langsung ke depan dengan kekuatan penuh. Tinju itu tidak hanya mematahkan udara, tapi juga membentuk pusaran-pusaran tak terhitung jumlahnya yang muncul dari titik benturan. Pusaran itu seperti jurang dimensi mini, menyedot kekuatan supernatural dari binatang buas bertanduk hitam yang berada di jalurnya. Tinju itu kemudian meledak, menyebarkan gelombang dahsyat yang mengandung api dan petir. Kedua unsur itu berpadu dalam kekacauan sempurna, meledakkan semua yang disentuhnya. BAANG BAANG BAANG BAANG!!! Tubuh-tubuh binatang buas bertanduk hitam di depannya benar-benar terkoyak. Daging dan tulang

  • Kultivator Inti Semesta   CH-498

    Xiao Tian mengangkat wajahnya dan melihat sebuah danau besar yang sangat tenang. Airnya hitam pekat, memantulkan bulan yang menggantung sendirian di langit. Tidak ada bintang. Tidak ada cahaya lain. Hanya satu sumber cahaya—bulan itu sendiri, menggantung tanpa teman di langit yang kelam. Di tengah danau itu, berdiri sebuah kuil putih. Bentuknya sangat mencolok, seakan tidak seharusnya berada di dunia semacam ini. Dinding kuil memancarkan kesan ketuaan yang tidak bisa dijelaskan oleh waktu, namun terasa nyata. Seolah kuil itu bukan dibangun, tapi muncul begitu saja sebagai bagian dari dunia ini. Namun, bukan itu yang membuat langkah Xiao Tian terhenti. Di sekeliling danau, di sepanjang tanah yang basah dan hitam, tulang-belulang berserakan. Jumlahnya tidak terhitung. Besarnya bervariasi, namun satu hal yang pasti—tidak ada satu pun tulang yang berasal dari manusia. Semua milik binatang. Tapi bukan binatang biasa. Beberapa di antaranya memiliki ukuran yang jauh melebihi ukuran naga

  • Kultivator Inti Semesta   CH-497

    Setelah mengatasi Neo Jhinyu, Xiao Tian dan yang lainnya memasuki kawasan yang lebih dalam. Udara di sekitar mereka semakin pekat, tekanan tak terlihat mulai terasa seolah menindih seluruh tubuh mereka. Formasi batu-batu runcing yang mencuat dari tanah menambah kesan mengerikan pada wilayah itu. Namun, saat mereka terbang lebih jauh, perubahan yang mendadak terjadi. Langit yang semula berwarna gelap kebiruan tiba-tiba menjadi sangat kelam. Seolah-olah matahari yang jauh di balik dimensi itu padam dalam sekejap. Dunia di sekitar mereka terhisap dalam kegelapan pekat yang nyaris membekukan waktu. Kabut hitam perlahan menjalar dari setiap celah udara, mengepul seperti asap yang berasal dari dasar jurang kematian. Dari balik kabut itu, terdengar lolongan panjang, menyayat seperti suara penderitaan dari makhluk-makhluk tak dikenal. Lolongan hantu itu tak hanya menggema, tapi juga menggigit langsung ke inti kesadaran. “AAAAAAHHH!” “AAAHHH!” Jeritan-jeritan mulai terdengar dari berbagai

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status