Share

Tabungan Rahasia Apa?

Author: Winarsih_wina
last update Last Updated: 2022-06-10 03:16:38

Tunggu dulu, tadi mas Darma bilang tabungan. Aku kok tak tau dia punya tabungan? Memangnya, uang dari mana yang dia tabung? Aku mencium aroma penipuan di sini.

Sepertinya aku harus mengasah bakat detektif ku lagi. Mas Darma dan keluarganya, sudah berani menyimpan rahasia rupanya.

"Mas, kau sedang apa di ruang gelap begini?"

Aku menghidupkan lampu. Membuat mas Darma terkejut, hingga tanpa sadar menjatuhkan ponsel miliknya. Pria itu terlihat pucat pasi, dia seperti melihat hantu.

"Hai mas, kau tak perlu takut begitu, ini aku."

Aku hampir tertawa saat melihat mas Darma terduduk lemas. Rupanya dia benar-benar kaget, saat kepergok menghubungi ibunya.

"Kau bicara dengan siapa sih? Sampai segitu kagetnya saat aku datang."

Aku meraih ponsel mas Darma, tapi pria itu keburu mengambil ponsel itu dari atas lantai. Dia seperti takut aku melihat siapa yang dia ajak bicara tadi.

"Itu bukan urusan mu, May. Kau tak perlu ikut campur, menolong suami yang kesusahan saja kau tau mau."

Idih dia mencoba memasang wajah orang teraniaya. Memangnya aku perduli, pokoknya besok aku harus mulai menyelidiki mas Darma. Aku harus tau, apa yang dia dan ibunya sembunyikan dari ku.

"Awas minggir aku mau masuk kamar. Dasar tak tau diri, sudah numpang tak ada timbal-baliknya."

Aku terdiam, walau sakit jangan sampai melawan sekarang. Dua tahun berumah tangga, jangan sampai merugi.

"Cepat matikan lampu, listrik sedang mahal. Jangan boros kau di rumah ini."

Wah ...wah ...wah hebat sekali cara mas Darma bicara. Baiklah, aku akan tunjukan apa itu pemborosan.

"Cepat Maya jangan lama-lama di dapur. Kau tak tau ini sudah malam, cepat matikan semua lampu biar hemat."

Aku segera mematikan lampu dapur. Sialnya dia mematikan juga lampu kamar, jadinya aku kesulitan untuk sampai sana. Karena tak ada cahaya sama sekali.

"Kau sudah berani bermain rupanya. Baiklah aku akan meladeni mu, Mas. Jangan lupa siapa aku jadi jangan main-main." Ucapku dalam hati.

Dengan meraba akhirnya aku sampai juga di tempat tidur. Pria kurang ajar ini bukannya tidur, dia justru memainkan ponsel di ruang gelap ini.

Tunggu saja pembalasan ku mas, kau akan menangis darah, bila aku sudah bertindak.

Tit ....

Aku mematikan AC di kamar kami. Terdengar mas Darma berteriak karena dia tak bisa tidur tanpa AC.

"Katanya mau berhemat, makanya aku matikan. Makanya kalau ngomong yang benar, biar orang yang dengar tak salah bertindak."

Aku berkata ketus, aku kira dia akan melawan ternyata tidak. Dia memilih menghidupkan lagi AC itu, dengan menurunkan suhu sehingga terasa sangat dingin.

"Kau tak takut besok demam mas? Ingat kau sudah banyak ambil cuti. Jangan sampai kau kena tegur atau justru di pecat."

Aku mencoba mengingatkan. Bukan karena perhatian tapi tak mau terbebani jika dia sakit.

"Bukan urusan mu, sana tidur, muak aku dengar suara mu."

Baiklah kalau begitu, jangan salahkan aku kalau kau demam besok. Aku mengambil selimut dan mulai tidur, tak perduli meski menjelang subuh mas Darma menaikan suhu kamar.

Aku merasakan getaran, sepertinya mas Darma mengigil kedinginan. Biar saja dia rasakan akibat bicara sembarangan.

"Mas sudah pagi, kau mau kerja atau tidak?"

Aku membangunkan mas Darma agak siangan. Biar dia tau rasanya kalang-kabut, dia pikir aku tak sakit hati mendengar ucapannya semalam.

"Kau sudah gila, May? Kenapa kau tak bangunkan aku sejak pagi? Di kantor ada rapat penting ... bodoh."

Pyar ....

Rasanya seperti ada api di atas kepalaku. Berani mas Darma bilang aku bodoh?

"Tutup mulut mu mas, jangan mencoba menghinaku lagi. Memangnya siapa yang bodoh? Seharusnya, kalau tau ada rapat penting, gunakan alarm jadi tak kesiangan. Lagian sejak tadi pagi aku bangunkan, kau mengomel hanya bilang nanti-nanti, sekarang kau menyalahkan aku pula."

Mas Darma terdiam sepertinya dia baru sadar. Kalau sejak semalam dia sudah keterlaluan, dia sudah berani berkata kasar, lihat apa yang akan aku lakukan untuk membuatnya jera.

"Jangan minta uang bensin padaku. Kau pikir sendiri di mana cari pinjaman."

Aku berkata ketus dan meninggalkan mas Darma yang terdiam mematung. Dia pikir hanya dia yang bisa marah, aku juga bisa kali.

"Aku mau pergi kerja, May. Kalau tak ada uang bensin bagaimana?"

Ternyata, dia mengikuti aku masuk ke kamar. Dia pikir aku akan berubah pikiran, kau salah besar mas.

"Terserah kau saja. Kalau merasa tak bisa membeli bensin gunakan kaki, kau bisa jalan sampai kantor, Anggap olah-raga."

Aku membersihkan tempat tidur. Membiarkan mas Darma, dengan pikirannya sendiri. Biar tau rasanya dimarahi.

"Kenapa kau masih berdiri di sini? Katanya ada rapat penting, sudah pergi sana, keburu siang nanti terlambat baru tau rasa."

Aku mengusirnya karena mas Darma tak juga pergi. Padahal, tadi dia marah-marah karena takut telat.

"Dia memang wanita tak baik."

YUK TERUS BACA DAN BERI ULASAN 🌟 5 NYA BIAR MAKIN SEMANGAT. JANGAN LUPA VOTED JUGA SEBAGAI DUKUNGAN UNTUK CERITA INI.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Isabella
suami aneh
goodnovel comment avatar
Yandi Andot
mantap bener
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Kunci Brankas Rahasia Suamiku.   ENDING.

    "Kalian penipu, untuk menguasai harta ibu kalian sengaja bilang bangkrut. Kalian ingin menguasai hak Aina putriku."Siti berteriak, membuat semua orang yang datang ke acara tujuh hari nenek Fandy terkejut. Mereka tak menyangka kalau wanita itu tidak memiliki sopan-santun. Membuat Hardi muak."Cukup! Hak apa yang kau maksudkan, Siti. Aina bahkan bukan darah dagingku, dia anak harammu dengan pria lain. Apa kau mau semua orang tau siapa ayah Aina? Sudah siap di hancurkan istri dan keluarga pria itu?"Siti terkejut dia tak menyangka Hardi akan semarah itu. Selama ini tak ada yang tau soal Aina selain Hardi dan orangtua Fandy, tapi sekarang Hardi siap membuka aibnya."Bagaimana?"Siti gemetar dia hanya bisa menatap Hardi tanpa berani untuk bicara. Dia tak siap berhadapan dengan keluarga kekasihnya, apalagi tanpa perlindungan Hardi."Sebaiknya kau pergi daripada hanya membuat omong kosong. Demi harta kau tak sadar sedang berada di mana, selama ini kau sudah enak hidup dari belaskasihan kami

  • Kunci Brankas Rahasia Suamiku.   Keputusan Akhir.

    "Ini gak mungkin, pasti akal-akalan kalian kan. Jangan mentang-mentang ibu tinggal bersama kalian lalu kalian berusaha menguasai hartanya."Sari terlihat marah saat pengacara keluarga datang sesuai permintaan Sari. Malas ribut orangtua Fandy menuruti permintaannya."Awalnya aku tak mau melibatkan kalian. Sayangnya kau terlalu serakah Sari, apa boleh buat segera kosongkan rumah yang kalian tempati, karena itu termasuk harta ibu yang di gadaikan. Bahkan rumah ini sudah bukan milik ibu lagi, hutang dan kesombongan membuat semuanya hilang."Kali ini Maya dan Fandy tak berani bersuara. Mereka lebih memilih untuk mendengarkan para orangtua yang bicara, agar tak terjadi keributan yang lebih panjang."Bagaimana Har? Apa kau siap bicara pada wanita ini? Wanita yang tak sadar siapa dirinya. Hanya mantan tapi masih merasa berkuasa, aku rasa sudah waktunya kau buang dia, daripada menyusahkan mu terus-menerus."Maya dan Fandy terkejut begitu juga dengan Sari. Wanita itu tak menyangka akan mendapat

  • Kunci Brankas Rahasia Suamiku.   ekstra Part(2) Warisan.

    "Setelah ibu meninggal akhirnya kalian datang juga. Begitu inginnya kalian mendapat warisan ibu."Baru saja masuk ke rumah, belum juga mendudukan bokong ke kursi. Susah terdengar ucapan pedas seorang wanita."Maksud Tante Sari apa ya? Kenapa bicara soal warisan? Saat nenek belum genap tiga hari meninggal."Fandy yang terkejut langsung menatap istri adik papanya. Mereka memang tak dekat, bahkan saat dia dan Maya menikah tak ada keluarga papanya yang datang. Sepertinya dia tau sebabnya."Heran saja, sejak ibu sakit tak ada kalian datang menjenguk tapi begitu dia meninggal cepat sekali datang pasti menginginkan harta warisan kan? Sudahlah aku bisa menebaknya dengan mudah."Fandy terlihat mengepalkan tangan, tentu dia emosi mendengar tuduhan Tantenya. Namun tidak dengan Maya, wanita itu terlihat santai sekali membuat Fandy heran dan juga bingung."Sayangnya Tante salah besar. Kami berdua tak membutuhkan warisan dari siapapun, asal tau aja kami berdua sudah memiliki dua perusahaan besar un

  • Kunci Brankas Rahasia Suamiku.   Ekstra Part (1) Warisan.

    Fandy dan Maya duduk menghadap gundukan tanah merah yang masih basah. Di sana terbaring seorang wanita yang pernah merusak pernikahan mereka, wanita yang hingga akhir hayatnya tak sempat meminta maaf pada Fandy Maya."Sudah siang, kita pulang sekarang. Papa dan mama ingin bicara dengan kita."Fandy menautkan jari tangan pada tangan sang istri. Dia tau Maya masih belum bisa percaya pada kedua orangtuanya, setelah mereka sempat melakukan kesalahan pada wanita itu."Berapa lama kita di sini, Mas? Apa bisa aku pulang duluan? Rasanya tak nyaman berada di sini apalagi ada Hera."Maya terlihat tak nyaman tapi Fandy juga tak mungkin membawa istrinya pulang sekarang. Apa kata orang kalau mereka pulang, mereka saja datang setelah tiga hari kematian sang nenek. Jadi gak pantas kalau langsung pergi."Tenang ada aku bersamamu. Lagipula mama dan papa kan sudah meminta maaf, apa salahnya kita beri mereka kesempĂ tan, jangan sampai kejadian yang di alami nenek terjadi pada orangtua ku juga.""Apa kau

  • Kunci Brankas Rahasia Suamiku.   Ending.

    Kedua pasangan itu berciuman dengan panas. Mereka bahkan lupa berada di mana saat itu, Sandoro benar-benar bahagia, saat gadis yang dia cintai membalas perasaannya. Sandoro menarik tangan gadis yang baru satu jam yang lalu menerima cintanya. Mereka duduk di kursi ruangan Maya, posisi duduk mengangkang kekasihnya, membuat milik lelaki itu semakin tegang. Apalagi wanita itu justru duduk di pangkuannya, jelas membuat miliknya semakin membesar."Ah ....Pak milikmu menusuk milikku."Gadis itu terkejut hingga melepaskan ciuman di bibir kekasih barunya. Pria itu tersenyum dan meremas pantatnya."Mau buka celana dalammu? Agar dia bisa benar-benar masuk dan membuatmu merasakan nikmatnya."Gadis itu mengerjabkan matanya. Seperti berpikir antara takut dan ingin merasakan, benda besar yang menusuk miliknya. Perlahan dia bangun dari pangkuan Sandoro, menatap mata kekasihnya lalu membelai wajah pria yang tengah memejamkan mata itu, dia tau Sandoro tengah berusaha menetralkan panas di tubuhnya."Maa

  • Kunci Brankas Rahasia Suamiku.   Hikmah Dibalik Musibah

    "Hai ...mau kemana kau?"Sandoro dan bapak Maya terkejut, saat melihat Fandy berdiri menuju pintu kamar yang di tempati istrinya."Aku rela menerima rasa sakit yang di berikan istriku, tapi aku tak bisa tetap diam saat dia merasakan sakit, karena apa yang dia pikirkan apalagi semua itu tidak benar."Fandy membuka pintu dan menemukan sorot mata dingin dan penuh rasa kecewa. Perlahan dia mendekat dan bersiap, seandainya sang istri kembali menyerangnya."Kau bisa memukul atau menamparku jika itu membuatmu lega, Yank. Aku memang bodoh, hingga tanpa sadar terus membuatmu terluka dan kecewa. Hanya saja kau harus tau, aku mencintaimu tak ada wanita lain yang bisa menggantikan cinta itu. Lagipula apa yang kau pikirkan? Hingga jatuh pingsan sebelum Sandoro bicara. Apa mungkin itu bawaan bayi kita, yang sudah berkembang di rahimmu? Mungkin dia juga ikutan marah, karena mamanya berpikir papanya melakukan kesalahan lagi."Maya terlihat bingung dengan apa yang suaminya bilang. Mata wanita itu ber

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status