Share

Bab 14

Yuna berjalan terpincang-pincang ketika memasuki kamar Eric yang gelap. Ia tidak menyadari Eric masih duduk di tepi ranjang.

"Baru pulang?"

Yuna yang kaget setengah mati sampai terjatuh dan membentur siku meja.

Eric menyalakan lampu tidur. Sekarang ia bisa melihat dengan jelas bagaimana ekspresi Yuna. Ia hampir saja meledakkan tawa.

Perban putih melingkar di pergelangan kaki Yuna. Wajah gadis itu acak-acakan dan terlihat menyedihkan.

Rasa puas memenuhi lubuk hatinya. Eric bisa tidur nyaman malam ini. Tapi ia tidak ingin melewatkan kesempatan untuk menghukum Yuna lebih dulu.

"Kamu nggak bisa baca tulis ya? Jelas-jelas ada aturan yang harus kamu turuti tapi masih berani melanggar?"

"Maaf, Tuan. Tapi di kontrak nggak dituliskan aku harus pulang jam berapa." Yuna melenggang masuk ke kamar mandi.

Eric yang tadinya santai, kini merasakan darahnya mendidih oleh amarah. Berani sekali Yuna menjawab ucapannya!

Yuna keluar dari kamar mandi setelah membersihkan diri. Kemudian tidur di sofa, memu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status