Share

Bab 21

“Mampus kau!”

Mata telanjang orang awam tidak dapat membedakan apakah si Kumis Berantakan berlari atau meluncur di atas permukaan tanah saat melancarkan serangan mautnya.

Saking cepatnya gerakan lelaki itu, tubuhnya tampak seperti sebuah bayangan yang melesat ke depan. Angin yang dihasilkan dari gerakan tersebut menjadikan tanaman kecil yang dilaluinya laksana helaian ilalang yang diterpa angin kencang.

Namun, tidak demikian halnya bagi penglihatan Kuranji. Ia dapat melihat dengan jelas serangan si Kumis Berantakan yang datang kepadanya.

“Lumayan.” Kuranji berkelit ke kiri.

Serangan si Kumis Berantakan menghantam udara kosong. Di saat bersamaan, Kuranji menangkap lengan lawan yang terentang lurus.

Si Kumis Berantakan bergerak cepat, mengarahkan punggungnya pada Kuranji, lalu menyikut dada Kuranji. Kuranji terus berkelit dan menangkis.

Bugh! Bugh! Bugh! Bugh!

Suara pukulan dan tendangan yang saling beradu mengusir gerombolan burung yang berlindung dari terik mentari untuk terbang menja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status