Share

Bab 3

Author: Hanata
Julian menggandeng tangan Amber, lalu berjalan ke arah Lorraine dengan wajah penuh semangat. "Bu, Amber sudah kembali!"

Lorraine memandang Amber dengan dahi mengernyit. "Kalau kamu sudah menikah, kenapa kembali ke negara ini?"

Amber tampak tersentak, bibirnya mengerucut menahan tangis dan air mata langsung mengalir di pipinya. "Tante, dulu semua salahku. Aku minta maaf ...."

Mendengar ucapannya, hati Julian langsung merasa tersayat. Dia segera merangkul Amber ke dalam pelukannya. "Bu, Amber sudah bercerai. Suaminya itu bajingan yang suka mukul istri!"

"Masa lalu biarlah berlalu. Aku nggak peduli. Jadi Ibu jangan bersikap begitu pada Amber."

Meski Lorraine tahu betul bahwa putranya tidak pernah melupakan Amber, tetap saja dia merasa kesal saat disinggung dan dipermalukan langsung di depan umum oleh putranya sendiri. Dia mengibaskan tangan dan pergi dengan jengkel.

Julian dan Amber lalu menoleh, tatapan mereka kini tertuju pada Claire.

Julian tidak merasa perlu memberi penjelasan apa pun. Dengan nada datar dan penuh perintah, dia berkata, "Amber baru saja kembali ke negara ini, belum ada tempat tinggal. Kamu pulang dulu dan bersihkan kamar."

Suaranya penuh otoritas seperti biasa. Claire sempat tercengang. "Dia mau tinggal di rumah pernikahan kita?"

Julian menaikkan alisnya. "Tentu saja. Kalau bukan di sana, dia harus tinggal di mana lagi?"

Dari samping, Patricia tidak bisa menahan tawa. "Rumah pernikahan? Kamu kira kamu benaran Nyonya Keluarga Westwood?"

Terdengar suara tawa dari sekitarnya, membuat hati Claire terasa dingin.

Tiga tahun lalu, setelah mengalami kecelakaan mobil, Julian jatuh dalam keputusasaan. Dia mabuk-mabukan setiap hari hingga tak sadarkan diri. Suatu hari, rumah tempatnya tinggal terbakar. Claire yang nekat menerobos kobaran api dan menggendongnya keluar dengan sekuat tenaga.

Namun, dirinya sendiri tertimpa lampu gantung yang patah dan mengalami cedera di kepala. Dia terbaring di rumah sakit selama sebulan. Saat sadar, Julian duduk di samping ranjangnya dan melamarnya.

Julian kemudian membeli kembali rumah itu untuk dijadikan rumah pernikahan mereka dan berjanji bahwa tempat itu akan menjadi rumah masa depan mereka. Namun kini begitu Amber kembali, dia langsung masuk dan tinggal di rumah pernikahan itu.

Saat Claire terdiam, Amber sudah lebih dulu menatap Julian dengan wajah penuh kepiluan. "Julian, Bu Claire nggak setuju aku tinggal di rumah kalian, ya? Kalau begitu, aku menginap di hotel saja. Jangan sampai membuatnya nggak senang."

"Mana bisa!" Julian langsung menolak dengan tegas. "Hotel itu nggak aman!" Dia lalu menatap Claire dan berkata, "Claire, Amber cuma tinggal sementara. Jangan terlalu perhitungan."

Claire tiba-tiba tersenyum. "Kamu benar, aku memang nggak seharusnya sekecil hati itu. Aku akan kembali dan membereskan kamar. Kalian silakan saja."

Claire berbalik dengan tegas dan meninggalkan ruang pesta yang kini terasa penuh ejekan dan penghinaan.

Lagi pula, hanya sebuah rumah, apa yang perlu dipedulikan? Cepat atau lambat, rumah itu juga akan menjadi milik Amber.

Begitu tiba di rumah yang kini terasa kosong, Claire segera mengosongkan kamar tidurnya. Dia selalu hidup hemat dan Julian juga tidak pernah memberinya hadiah apa pun. Jadi, setelah tiga tahun tinggal di sana, barang-barangnya bahkan tidak sampai memenuhi satu koper.

Namun, mungkin itu bagus juga. Dia bisa pergi tanpa beban.

Saat semua sudah dibereskan, ponselnya tiba-tiba berdering. Seseorang mengunggah sebuah video ke linimasa. Video itu memperlihatkan Julian dan Amber berdiri di samping menara sampanye dan bersulang dengan gelas yang saling berangkulan.

Tatapan mereka penuh kasih dan mesra, seperti sepasang kekasih yang serasi dan tak terpisahkan.

Suara latar dalam video itu bahkan terdengar seseorang berseru, "Cium dong!"

Claire tidak sanggup melihat lebih jauh, dia segera menutup video tersebut.

Tak lama kemudian, Julian kembali bersama Amber. Keduanya pulang dalam keadaan mabuk dan tercium bau alkohol menyengat dari tubuh mereka. Saat melihat Claire secara sukarela menyerahkan kamar tidurnya kepada Amber, Julian tampak sangat puas.

Setelah Amber naik ke atas untuk mandi, Julian yang jarang bersikap lembut, duduk di samping Claire dan mengulurkan tangan hendak mengelus kepalanya.

"Claire, aku tahu kamu memang paling pengertian."

Claire mundur selangkah menghindari sentuhan itu. Tangan Julian menggantung kaku di udara dan sorot matanya pun perlahan menjadi redup. "Sudahlah, aku 'kan sudah bilang, Amber cuma tinggal sementara."

"Mm, nggak apa-apa. Nona Amber mau tinggal selama apa pun juga nggak masalah." Claire mengambil setumpuk dokumen dan menyerahkannya pada Julian. "Rumah sakit lama dulu pernah meminta sejumlah bantuan alat medis. Coba lihat, bisa nggak diberikan atas nama Grup Westwood?"

Julian menerima dokumen itu dan tersenyum samar. "Kamu pintar negosiasi juga, ya."

Claire tidak menanggapi, dia hanya menatap dokumen itu dengan sedikit gugup.

Julian menganggap ini sebagai kompensasi atas Amber yang tinggal di rumah pernikahan mereka, jadi dia menandatangani semuanya tanpa membaca isinya. Dia tentu tidak sadar, di tumpukan paling bawah, tersembunyi selembar surat perjanjian cerai.

Saat kembali ke kamar dan melihat surat cerai yang telah ditandatangani Julian, Claire tidak tahu harus menangis atau tertawa.

Menangis ... karena tiga tahun pengorbanannya ternyata memang tidak membuahkan hasil. Tertawa ... karena akhirnya dia akan pergi dari semua ini dan memulai hidup yang baru.
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Kurawat Dengan Cinta, Dibalas Dengan Pengkhianatan   Bab 24

    Suara sirene ambulans memecah ketenangan kawasan vila malam itu. Claire berdiri di depan ruang operasi dengan seluruh tubuh yang berlumuran darah. Dia terdiam, seolah jiwanya tertinggal entah di mana.Beberapa jam kemudian, Farhan akhirnya keluar dari ruang operasi. "Nyawanya selamat, tapi kedua kakinya sudah nggak bisa diselamatkan."Detak jantung Claire menggema bagaikan guntur dalam dadanya. Dia bahkan lupa bagaimana cara bernapas.Keesokan harinya, Claire batal naik pesawat ke Swiss. Sebelum keberangkatan, Dalton meneleponnya. "Claire, apa pun keputusanmu ... aku akan menghormatinya."Tiga hari kemudian, Julian akhirnya sadar dari masa kritis.Begitu tahu bahwa kedua kakinya benar-benar lumpuh dan tidak bisa disembuhkan lagi, dia hanya menarik napas panjang beberapa kali, sebelum setetes air mata mengalir dari sudut matanya."Claire, dulu aku bisa berdiri lagi berkatmu. Sekarang, aku sudah mengembalikan kaki ini padamu."Mendengar itu, Claire terdiam lama. Dia tidak langsung menjaw

  • Kurawat Dengan Cinta, Dibalas Dengan Pengkhianatan   Bab 23

    Keesokan harinya, surat pemberitahuan resmi mengenai pencopotan Julian dari posisi Presdir Grup Westwood langsung dikirimkan ke seluruh perusahaan. Pada saat bersamaan, surat perjanjian cerai dari ayah Julian juga telah sampai ke tangan Lorraine.Meski kini menetap jauh di luar negeri, ayah Julian masih memiliki kendali penuh atas semua urusan keluarga dan perusahaan.Lorraine menelepon sambil menangis, mempertanyakan alasan perceraian dengan marah.Namun, suara di ujung sana terdengar sangat dingin. "Anak-anak yang baik-baik bisa kamu didik sampai begini rusaknya. Yang satu membutakan diri demi cinta, yang satu lagi emosional dan nggak tahu diri. Kamu masih berani menanyakan kenapa aku ingin cerai?""Selain itu, kalau waktu itu kamu nggak berbohong dan memanipulasi Claire, semuanya nggak akan jadi seperti sekarang.""Pihak Keluarga Wallace sudah memberi ultimatum. Kalau aku nggak bisa memberi penjelasan yang layak atas gangguan kalian terhadap Claire, kerja sama kita dengan mereka sel

  • Kurawat Dengan Cinta, Dibalas Dengan Pengkhianatan   Bab 22

    Setelah resmi menjalin hubungan, barulah Claire tahu bahwa Dalton ternyata berasal dari salah satu keluarga konglomerat paling berpengaruh di kota itu.Keluarga Wallace sudah lama tahu bahwa putra mereka memendam cinta bertahun-tahun pada Claire dan mereka pun sangat penasaran terhadap gadis yang telah merebut hati Dalton. Jadi, sang ibu memanfaatkan momen ulang tahunnya untuk mengundang Claire secara langsung.Pesta ulang tahun Keluarga Wallace digelar secara mewah dan meriah. Julian juga termasuk dalam daftar tamu undangan. Dia datang bersama Lorraine. Namun, mereka tidak menyadari bahwa ada seseorang yang diam-diam mengikuti dari belakang.Begitu pintu aula pesta dibuka, Claire muncul sambil menggandeng lengan Dalton. Pemandangan itu langsung menarik perhatian seluruh tamu undangan.Orang tua Dalton segera menyambut mereka dengan senyum hangat sambil memandangi Claire dengan penuh ketertarikan dan kepuasan.Potret kebersamaan keempat orang yang tampak bagaikan keluarga harmonis itu

  • Kurawat Dengan Cinta, Dibalas Dengan Pengkhianatan   Bab 21

    Mendengar tangisan histeris Claire, sorot mata Dalton pun dipenuhi oleh sorot kemarahan. Setelah mengantarkan Claire kembali ke hotel, Dalton langsung menuju ke bar dan berhasil menemukan Julian."Bajingan!" Tanpa ragu sedikit pun, Dalton melayangkan pukulan keras ke wajahnya.Julian yang tengah menenggak alkohol untuk melarikan diri dari kesedihan, tidak sempat bereaksi dan langsung terhuyung karena pukulan itu. Saat dia menoleh dan melihat Dalton, dia pun segera membalas serangan tersebut.Keduanya terlibat dalam perkelahian sengit. Orang-orang di sekitar mereka terkejut dan ketakutan, tidak ada satu pun yang berani menghentikan mereka.Karena pengaruh alkohol, refleks Julian tidak secepat biasanya. Tak butuh waktu lama, dia sudah terdesak di bawah Dalton. Dalton menghajarnya bertubi-tubi, menumpahkan seluruh amarahnya."Kamu pikir tindakanmu itu romantis, hah? Kamu tahu nggak? Kamu sudah menghancurkan Claire!""Dia bekerja keras sampai berhasil meraih gelar doktor dan operasi ini ad

  • Kurawat Dengan Cinta, Dibalas Dengan Pengkhianatan   Bab 20

    Pada hari dia resmi meraih gelar doktor, Claire menerima telepon dari tanah air.Farhan mengabari bahwa dia sedang menangani seorang pasien dalam kondisi kritis dan kasus tersebut sangat berkaitan dengan topik riset disertasi Claire. Dia berharap Claire bisa kembali ke dalam negeri untuk membantu operasi.Tanpa ragu sedikit pun, Claire langsung menyanggupi. Baginya, ini adalah kesempatan langka untuk menerapkan hasil penelitiannya ke dalam praktik nyata.Hari keberangkatan tiba. Saat Claire baru hendak masuk bandara, Dalton muncul sambil menarik koper."Itu ... aku baru ingat, sudah lama juga aku nggak pulang ke rumah. Kayaknya aku ikut kamu balik saja, ya."Claire tidak membongkar alasan sebenarnya. Dia tahu Dalton hanya khawatir Julian akan kembali mengusik dirinya.....Begitu Claire mendarat di bandara, Julian langsung mendapatkan kabar. Selama beberapa tahun terakhir, dia terus diam-diam memantau semua yang berkaitan dengan Claire.Namun karena kunjungannya ke Swiss waktu itu mela

  • Kurawat Dengan Cinta, Dibalas Dengan Pengkhianatan   Bab 19

    Julian membuka mulutnya tak percaya dengan apa yang dia dengar. Namun, tak ada satu kata pun yang sanggup dia ucapkan untuk membela diri. Dia benar-benar tidak tahu bahwa ibunya telah menipu Claire dan menggunakan cara kotor untuk memaksa Claire tetap berada di sisinya.Baru saat inilah dia sadar, permintaan maaf dan permohonan pengampunannya itu terlalu rapuh bila dibandingkan dengan luka yang pernah diderita Claire.Tanpa sadar, Julian dan keluarganya telah melukai hati Claire perlahan-lahan hingga mati rasa. Kini, Claire berbalik dan melangkah pergi. Julian bahkan tidak mampu mengucapkan sepatah kata pun untuk menahannya.Menatap punggung Claire yang semakin menjauh, Julian merasakan ada sesuatu dalam dirinya yang pelan-pelan menghilang dan rasanya tidak akan pernah kembali.Tanpa merasa putus asa, dia mengajukan pertanyaan yang terakhir, "Claire ... selama tiga tahun itu, apa kamu pernah mencintaiku? Meski cuma sedikit saja?"Langkah Claire terhenti.Dalam sekejap, kenangan akan pe

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status