Share

Bab 31

Sungguh, aku dibuat ketar-ketir oleh sikap ibu yang mendadak berubah. Tidak pernah terbersit, jika ibu akan membelaku. Akan tetapi, saat ini pemandangan di depanku membuat darahku mendidih.

"Apa kamu tidak menganggap aku sebagai orang tuamu lagi?

" ketus ibu mertua dan membuatku bernapas lega.

"Bu!" Aku memeluknya erat, dan menangis di pundaknya yang mulai rapuh.

Ibu mengurai pelukan kami, dan mengecup ubun-ubunku lembut. Lalu mengusap lenganku dengan mata yang sudah sangat mendung.

"Aku adalah ibumu! Itu yang perlu kamu ingat!" ujar ibu dengan penekanan di setiap kata-katanya.

Rasanya, kaki ini tidak sanggup melangkah untuk pergi, saat bapak kembali berpamitan untuk yang kesekian kalinya, karena Radit sudah datang untuk menjemputku dan Aqila. Mereka berdua benar-benar menganggapku sebagai anak dan adik.

Saat aku sudah naik ke atas motor Radit, beberapa tetangga datang dan memelukku yang tetap pada posisi. Mereka tidak menyangka, jika pernikahanku berakhir tragis seperti ini. Para tet
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status