Share

Bab 66

Aku duduk termenung di depan jendela, memikirkan keputusan apa yang harus aku ambil. Haruskah menerima Hilman dalam hidupku, apakah aku egois jika melakukannya, lalu bagaimana dengan wanita-wanita yang menginginkannya?

"Aku harus apa, ya Allah!" lirihku.

Dadaku terasa sesak, bayangan kebersamanku dengan Mas Attar selalu saja terlintas di dalam pikiranku. Selama tujuh tahun lamanya, kami tidak pernah ada masalah berarti dalam mengarungi kehidupan bahtera rumah tangga. Tiba-tiba seorang gadis magang mengubah duaniaku, dari yang sangat bahagia menjadi terluka dan menderita. Aku tidak berani memulai hubungan baru dengan siapapun, meski sudah ada banyak yang mendukung.

"Apa aku harus pergi dari sini, ya! Merantau mungkin?" gumamku.

Benar-benar dilema saat ini, apa yang harus aku jalani. Meningalkan Aqila aku tidak tega, dekat dengan Hilman aku takut terluka.

"Boleh ibu masuk?" tanya ibu dari luar kamar, yang pintunya sengaja tidak kututup.

"Iya, Bu." jawabku.

Ibu masuk dengan membawa Aqila
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status