Share

Syikurlah

Kami membawa Anik ke Solo, aku sudah menghubungi Bapak dan mas Pandu. Mas Pandu bilang, Rumah Sakit sudah siap menerima Anik. Gadis itu belum juga sadar sejak kami bawa ke Rumah sakit di Purwakarta, Dokter bilang ada pendarahan pada kepalanya dan itu membuat kami sangat khawatir.

Aku duduk di dalam ambulan bersama seorang perawat yang mengantarkan. Hatiku berdesir nyeri saat melihat gadis ceria yang kukenal kini terkulai tanpa daya dan tak sadarkan diri, sepanjang jalan terus kuamati wajahnya yang tak lagi terseny saat di dekatku.

Masuk pelataran Rumah Sakit, anik di bawa masuk IGD. Aku mengikutinya dari belangan dan melihat mas Pandu sudah berdiri menunggu di pintu luar. Mas Pandu ikut masuk mendorong Anik ia memberi isyarat padaku untuk menunggu di luar dan ku hanya mampu diam melihat pintu IGD tertutup.

Rose dan lainya datang setelahnya, mereka ikut menunggu bersamaku di depan IGD. Kami mencari tempat untuk duduk yang kini hanya bisa duduk di lantai. Aku menyandarkan punggung pada
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Yanyan
makasih up nya.. smoga othor nya sehat terus
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status