Share

bab 6

Penulis: Rita Anggrainy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-16 16:29:55

"Mau apa lagi ke sini? Saya kan suruh kamu untuk mengikuti laki-laki itu!" sergah ayahnya, yang masih sangat marah.

"Om, maaf. Saya akan bertanggung jawab atas perbuatan saya. Tujuan kami kesini adalah ... ingin meminta Om untuk menjadi wali nikah Nara, apakah Om bersedia?"

Tanpa banyak basa-basi lagi, Pras langsung to the point. Ia sudah berusaha menjadi lelaki yang gentleman di hadapan sang calon mertua. Ia berani berbicara sebagai bukti bahwa dirinya bukanlah seorang pecundang, yang kabur begitu saja saat kekasihnya hamil.

"Oh jadi kamu yang sudah merusak masa depan anak saya? Besar juga nyalimu ya, berani menunjukkan muka dihadapan saya!" cetus Surya dengan membusungkan dada ke depan serta kedua tangan yang diletakkan di sisi pinggang.

"Memangnya apa pekerjaan kamu? Dan bagaimana kamu akan memberikan makan pada putri saya nantinya?" lanjutnya lagi dengan nada ketus.

"Pa, jangan bersikap gitu dong sama Mas Pras," protes Nara yang tak sanggup mendengar kata-kata hinaan yang terlontar di mulut ayahnya.

"Saya akan berusaha sekeras mungkin dan akan bekerja lebih giat lagi jika Om merestui saya untuk menjadi suami Nara," jelasnya dengan tegas. Yang dikatakannya itu memang benar-benar kesungguhan dari hatinya, bukan semata-mata mengarang cerita agar diterima.

"Hahaha ... hentikan omong kosongmu. Jika memang kau adalah pria yang rajin, tentu kau sudah sukses sekarang, tapi mana buktinya? Kau hanya seorang pecundang yang tak berguna yang akan menyengsarakan anak saya nantinya," cercanya dengan perkataan tajam bagai sembilu yang menusuk tepat di hati Pria miskin yang sedang menundukkan kepala itu.

"Cukup Pa! Tolong jangan hina calon suami Nara lagi. Sekarang aku mau nanya sama Papa, apakah Papa bersedia menjadi wali pernikahan kami? Itu saja Pa, tolong dijawab."

"Jika tidak, kami akan segera pergi dari tempat ini, dan mungkin tak akan kembali. Buat apa lagi kami hadir, toh Papa juga tidak akan menerima." sambungnya ingin memastikan jawaban dari ayahnya, telinganya tak ingin terlalu lama mendengar cibiran yang ditujukan kepada kekasihnya itu.

Hening.

Sepertinya Surya sedang berpikir sejenak. Ia tak ingin gegabah mengambil keputusan.

Sedangkan Pras masih diam saja. Ia seakan mengunci rapat bibirnya. Hatinya begitu perih. Perkataan ayah dari kekasihnya itu bagaikan serpihan kaca yang mengoyakkan hatinya.

Setelah beberapa menit berlalu, Surya pun telah menentukan sebuah keputusan. Ia memutuskan hal ini bukan tanpa alasan, sebab ia juga tak ingin anaknya menanggung malu. Hamil tanpa suami.

Hal itu akan menjadi aib yang melekat seumur hidupnya. Bahkan ke cucunya nanti. Julukan anak haram pasti akan datang bertubi-tubi menyerang telinganya. Surya sungguh tidak menginginkan hal itu terjadi.

Walau pria yang akan menjadi menantunya itu dari kalangan kelas bawah dan tak punya masa depan tapi setidaknya bisa menutupi malu yang diderita putrinya.

"Ehm ... jadi begini," Surya mengambil ancang-ancang untuk bicara. Sedangkan Pras dan Nara menatapnya lekat, mendengar perkataan yang akan dikeluarkannya.

"Baik, saya akan menjadi wali untuk Nara, tapi setelah menikah nanti kalian harus hidup mandiri. Jangan pernah bergantung pada orang tua. Dan kamu, Pras, saya akan melihat bukti atas janjimu yang tadi. Buktikan kalau kamu mampu membahagiakan anak saya!" terangnya, yang kini telah merendahkan nada suara karena mengingat kondisi putrinya yang sedang berbadan dua.

"Terima kasih karena Om sudah merestui kami," ucap Pras dengan ekspresi datar. Yang berbeda sekali dengan Nara yang sangat senang, terbaca dari mimik wajahnya.

Entah apa yang sedang lelaki muda itu pikirkan. Ia tampak lesu dan tak bersemangat.

Setelah dirasa sudah tak ada yang dibicarakan lagi, Pras pun permisi pulang. Sedangkan Nara tidak ikut bersamanya. Ia hanya menunggu saja waktu pernikahan tiba yang akan dilangsungkan di rumah Nara.

.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Kusangka Suami Idaman   bab 55

    Beberapa waktu kemudian, Pras melenggang penuh semangat berjalan ke dalam rumah seraya menenteng surat cerai dari kantor pengadilan agama yang didapatnya tadi siang. Ia begitu lega bisa lepas dari wanita jahat itu. Kalau sampai berlama-lagi ia bersama perempuan itu bisa-bisa ia kehilangan ibunya. Beruntung semua itu cepat ketahuan, hingga kejadian buruk bisa diminimalisir.Ia berniat akan mendatangi buah hatinya. Sudah tak ada lagi yang ia takuti. Biasanya dia selalu bergerak secara sembunyi-sembunyi. Yang membuat ia sangat merasa tidak nyaman dan terkungkung.Ia sudah mendapatkan seorang suster baru untuk ibunya. Yang kali ini pasti berbeda, bukan perawat abal-abal. Karena ia memesannya dari suatu yayasan terkenal di daerahnya.Ia pun pamit kepada Dinta untuk pergi menemui Rio, cucu yang selama ini tak pernah dia akui. Wanita itu lantas memanggut saja bagai seeokor ayam yang sedang memakan butiran beras. Lalu dia harus bagaimana lagi? Mau mencegah sang anak pergi, itu juga sangat t

  • Kusangka Suami Idaman   bab 54

    “Lisa, jadi kau sudah mengetahui se-semuanya?” ucapnya terbata. Ia bingung akan menjelaskan apa kepada wanita yang duduk di hadapannya itu.“Serapat-rapatnya kau menyimpan bangkai, pasti suatu saat akan terbongkar juga, Mas. Seperti sekarang ini. Kau sudah berhasil membohongiku selama sepuluh tahun lamanya, kau sangat hebat dan luar biasa.” sarkasnya menyindir.“Aku bisa jelaskan ini semua sama kamu, Lisa. Aku sengaja tidak mem-”“Sudah, cukup, Mas. Aku tak mau mendengar alasan apapun yang keluar dari mulutmu.” potongnya dengan cepat, sebelum pria itu menyelesaikan perkataannya. Sudah tak ada lagi yang perlu dibahas. Sampai jumpa di pengadilan Mas,” tutupnya, lalu beranjak pergi menuju pintu keluar cafe itu.Pras hanya bisa menatap punggung wanita yang sebentar lagi akan resmi menjadi mantan istrinya itu. Ia merasa sedikit kehilangan, meski bapak hakim pengadilan belum mengetuk palunya.Dia sedih. Semua tak berjalan sesuai dengan apa yang diharapkannya ketika di rumah tadi. Perlahan

  • Kusangka Suami Idaman   bab 53

    “Sudah Mas, jangan kau lanjutkan lagi ucapanmu. Aku sudah paham, maksud dari perkataanmu itu apa. Tak perlu kau bicara panjang lebar lagi. Intinya kau memang tak pernah mencintaiku.” pungkasnya kecewa.Sepuluh tahun lamanya ia mendampingi pria itu. Namun setitik cinta pun sama sekali tak ia dapatkan. Wanita mana yang tak akan bersedih jika berada di posisi seperti dirinya?“Jadi, kapan kamu akan pulang? Ingat ya, aku ini suamimu, kau harus mengurus segala yang aku perlukan, jadilah istri yang baik,” tukasnya tanpa memperdulikan perasaan istrinya yang sedang kesal kepadanya.“Jangan ditunggu, Mas. Karena aku tidak akan pernah kembali!” tegasnya.“Hah? Maksud kamu gimana? Jangan aneh-aneh, deh!” cetusnya dengan jantung yang sedikit berdebar, karena suara wanita itu terdengar sangat serius. Tangannya sedikit bergetar saat menggenggam benda pintar yang biasa disebut smartphone itu.“Aku ingin kita cerai, Mas.”Deg!Jantung Pras seketika lepas dari tempatnya, saat mendengar penuturan d

  • Kusangka Suami Idaman   bab 52

    “Kamu melupakan istrimu yang ada di rumah. Jangan suka menyakiti hati wanita lah!” ucapnya nyelekit.“Iya, kamu benar. Aku tidak lupa kok, aku hanya merindukan anakku, itu saja. Tak ada maksud lain.” tutupnya.Melihat Rio yang baru selesai berganti pakaian, Nara langsung mengajaknya pulang. Tanpa menoleh lagi ke belakang untuk memperhatikan pria yang pernah berarti di masa lalunya itu.“Kita kok pulang duluan, Ma? Terus ayah sendirian dong, di sini?” “Sudahlah, Rio. Tak perlu kamu pikirkan dia. Ayahmu sudah dewasa, dia tau mana yang baik dan buruk untuk hidupnya.” jelas wanita yang memakai baju kaos hitam itu.“Tapi besok, ayah datang lagi kan, Ma?” Dia bertanya pada sang ibu dan berharap ia akan mendapatkan jawaban iya. Namun ternyata sebaliknya.Wanita itu malah menjawab lain, yang sama sekali tak sesuai dengan harapan bocah itu.“Rumah ayahmu itu jauh Nak, dia tidak bisa setiap hari datang ke sini.”“Ya sudah, kita aja yang datang kesana, Ma.” serunya antusias, karena ia juga ingi

  • Kusangka Suami Idaman   bab 51

    “Kenapa diam Om? Tolong jawab pertanyaan Rio tadi?” Rio merengek setengah memaksa. Ia ingin sebuah penjelasan yang sebenarnya.“Bukan apa-apa kok, Sayang, Om Pras tadi hanya salah sebut.” ucap Nara menyela diantara percakapan mereka.“Nggak! Aku mau dengar dari Om Pras sendiri.” Rio menolak alasan ibunya, ia yakin pria itu tak mungkin berkata sembarangan. Dia pasti memiliki maksud dan tujuan tertentu yang menyebut dirinya sebagai ‘ayah’.“M-jadi begini, Rio, sebenarnya-”“Kamu jangan percaya ucapan laki-laki ini, Nak. Dia orang jahat.” potong Nara di saat Pras sedang berbicara untuk menjelaskan segalanya.“Stop, Ma! Aku tak ingin mendengarkan apa pun dari mulut Mama. Aku ingin mengetahui yang sebenarnya, Om tolong bicara Om, katakan yang sejujurnya.” Anak itu terus memaksa Pras untuk berterus terang. Seketika pria berusia matang itu pun menghela napasnya dengan berat.“Baiklah, Nak. Kali ini Om akan bicara yang sebenarnya sama Rio. Tapi sebelum itu Om mau tanya dulu, seandainya meman

  • Kusangka Suami Idaman   bab 50

    “Om, Rio boleh minta sesuatu nggak?” lirihnya seraya menggenggam pergelangan tangan pria berbadan sedikit berisi itu.“Mau minta apa, Sayang. Kalau Om mampu, maka Om akan turutin.” sahutnya yang membelai rambut anak itu. Begitu indah yang ia rasakan. Saat menyentuh sang anak hatinya menjadi bergetar.“Rio pengen jalan-jalan sama Om, dan juga mama.” pintanya, kini kedua tangannya memegang tangan kedua orang tuanya, di kiri dan kanannya.“Tapi, Mama belum ada waktu libur, Rio!”Mendengar kata penolakan itu yang keluar dari mulut ibu kandungnya membuatnya emosi dan menghempaskan tangan wanita itu.“Mama memang selalu sibuk sama pekerjaan! Mama nggak pernah punya waktu buat aku!” sergahnya, kemudian dia berlari entah kemana.“Rio … tunggu Nak!” Pras berusaha mengejar, mengikuti setiap jejak langkah kaki anak itu.Betapa sedih hatinya. Bahkan di saat sedang sakit seperti ini pun wanita itu masih tidak mau meluangkan waktu untuknya. Anak mana yang tidak akan merasa kecewa jika berada di pos

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status