Share

bab 7

last update Dernière mise à jour: 2024-04-16 16:30:39

Sebentar lagi hari bahagia mereka akan tiba. Seharusnya Pras sangat bahagia karena calon mertua sudah menyetujui pernikahan mereka, bukan malah sebaliknya. Ia tampak begitu murung, dan cemberut.

Makanan yang sudah dihidangkan oleh ibunya, sama sekali tak disentuhnya. Semua masih utuh di atas meja. Ia seperti kehilangan selera untuk makan apa pun.

Dinta yang melihat perilaku tak biasa dari anaknya itu mencoba untuk bertanya, meski ia tau anak lelaki yang ia besarkan selama ini itu memiliki sifat yang tertutup.

Tapi apa salahnya ia mencoba menanyakan hal apa yang mengganggunya sehingga dia bersikap seperti orang gangguan mental.

"Ada masalah apa? Ayo cerita sama Mama," ujarnya mengusap lembut punggung lebar Pras.

"Ayah Nara sudah menyetujui pernikahan kami, Ma,"

"Terus? Harusnya kamu senang dong, sekarang kenapa malah murung seperti itu?" tukas wanita bersanggul mini itu.

"Oh mama tau, kamu tidak punya biaya ya, untuk melaksanakan itu semua?" tebak sang ibu.

"Makanya setiap mau mengerjakan apa-apa itu dipikir dulu, biar nggak menyesal seperti ini," lanjut wanita yang melahirkannya itu.

Pras menarik napas dalam. Ia tak ingin menceritakan hal yang telah terjadi saat bertemu dengan pengusaha kaya raya itu, tadi siang.

Kata-kata yang begitu melukai jiwanya. Rasanya ia belum bisa melupakan setiap huruf demi huruf kalimat yang nyelekit itu.

Dipikiran Pras saat ini, ayah Nara adalah seorang lelaki yang tak punya etika. Menghina orang secara terang-terangan. Percuma pebisnis namun menghargai sesamanya saja tak bisa. Apa ia pantas disebut calon mertua yang baik setelah penghinaan yang telah ia lakukan?

Pras terus mengerutu di dalam hati.

Dia berniat tak akan membuktikan apa pun pada lelaki setengah tua yang rambutnya sudah memiliki uban walau cuma satu-satu.

Ia akan meniti omongan Surya, bahwa Pras tak akan bisa ngasih makan putrinya dengan baik.

'Belum apa-apa kau sudah berani menjengkali aku, dasar kakek tua sialan! Aku masih muda, tenagaku masih kuat, kenapa dia menuduhku seolah tak bisa menafkahi Nara nantinya? Dia bukannya mendukungku untuk bangkit dan bekerja sama, ini malah menginjak harga diriku sampai remuk bak rempeyek. Kur4ng ajar!" makinya dengan sangat emosi. Tangannya terkepal kuat.

Ia mencoba menarik napas dalam agar bisa menghilangkan rasa sesak yang bersarang memenuhi rongga dadanya.

'Rasanya tak sudi untuk menyalami tangannya saat ijab kabul nanti. Dan jika aku telah sah menjadi suami Nara nanti, pasti setiap detiknya dia akan menyeragku dengan kata-kata kotor dari mulut busuknya, dan menghinaku habis-habisan. Mengkerdilkan semangatku.'

'Hidup cuma satu kali. Hari yang berlalu tak akan kembali. Bahagia itu adalah pilihan. Dan jika menikahi putrinya membuatku tidak bahagia karna ulah mertua, mengapa aku harus melanjutkan? Sebelum terlambat, sebaiknya aku mengambil keputusan besar dalam hidupku.'

'Nara, maaf , aku akan datang setelah menjadi sukses nanti, sehingga bisa membungkam mulut ayahmu itu dengan berlian berat satu kg. Kamu sabar ya, aku tau kamu wanita yang hebat dan juga kuat. Kamu pasti bisa melewati ini sendirian,"

Setitik butiran bening muncul di sudut matanya.

"Semoga kamu dan anak kita baik-baik aja, Nara. Maaf aku tak bisa melanjutkan rencana pernikahan kita."

Pras pun langsung mengambil tas besar di atas lemari. Lalu menyusun berbagai pakaian dan keperluan, meski ia belum tahu akan pergi kemana, tapi ia mengikuti saja kemana kaki akan membawanya.

.

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Latest chapter

  • Kusangka Suami Idaman   bab 55

    Beberapa waktu kemudian, Pras melenggang penuh semangat berjalan ke dalam rumah seraya menenteng surat cerai dari kantor pengadilan agama yang didapatnya tadi siang. Ia begitu lega bisa lepas dari wanita jahat itu. Kalau sampai berlama-lagi ia bersama perempuan itu bisa-bisa ia kehilangan ibunya. Beruntung semua itu cepat ketahuan, hingga kejadian buruk bisa diminimalisir.Ia berniat akan mendatangi buah hatinya. Sudah tak ada lagi yang ia takuti. Biasanya dia selalu bergerak secara sembunyi-sembunyi. Yang membuat ia sangat merasa tidak nyaman dan terkungkung.Ia sudah mendapatkan seorang suster baru untuk ibunya. Yang kali ini pasti berbeda, bukan perawat abal-abal. Karena ia memesannya dari suatu yayasan terkenal di daerahnya.Ia pun pamit kepada Dinta untuk pergi menemui Rio, cucu yang selama ini tak pernah dia akui. Wanita itu lantas memanggut saja bagai seeokor ayam yang sedang memakan butiran beras. Lalu dia harus bagaimana lagi? Mau mencegah sang anak pergi, itu juga sangat t

  • Kusangka Suami Idaman   bab 54

    “Lisa, jadi kau sudah mengetahui se-semuanya?” ucapnya terbata. Ia bingung akan menjelaskan apa kepada wanita yang duduk di hadapannya itu.“Serapat-rapatnya kau menyimpan bangkai, pasti suatu saat akan terbongkar juga, Mas. Seperti sekarang ini. Kau sudah berhasil membohongiku selama sepuluh tahun lamanya, kau sangat hebat dan luar biasa.” sarkasnya menyindir.“Aku bisa jelaskan ini semua sama kamu, Lisa. Aku sengaja tidak mem-”“Sudah, cukup, Mas. Aku tak mau mendengar alasan apapun yang keluar dari mulutmu.” potongnya dengan cepat, sebelum pria itu menyelesaikan perkataannya. Sudah tak ada lagi yang perlu dibahas. Sampai jumpa di pengadilan Mas,” tutupnya, lalu beranjak pergi menuju pintu keluar cafe itu.Pras hanya bisa menatap punggung wanita yang sebentar lagi akan resmi menjadi mantan istrinya itu. Ia merasa sedikit kehilangan, meski bapak hakim pengadilan belum mengetuk palunya.Dia sedih. Semua tak berjalan sesuai dengan apa yang diharapkannya ketika di rumah tadi. Perlahan

  • Kusangka Suami Idaman   bab 53

    “Sudah Mas, jangan kau lanjutkan lagi ucapanmu. Aku sudah paham, maksud dari perkataanmu itu apa. Tak perlu kau bicara panjang lebar lagi. Intinya kau memang tak pernah mencintaiku.” pungkasnya kecewa.Sepuluh tahun lamanya ia mendampingi pria itu. Namun setitik cinta pun sama sekali tak ia dapatkan. Wanita mana yang tak akan bersedih jika berada di posisi seperti dirinya?“Jadi, kapan kamu akan pulang? Ingat ya, aku ini suamimu, kau harus mengurus segala yang aku perlukan, jadilah istri yang baik,” tukasnya tanpa memperdulikan perasaan istrinya yang sedang kesal kepadanya.“Jangan ditunggu, Mas. Karena aku tidak akan pernah kembali!” tegasnya.“Hah? Maksud kamu gimana? Jangan aneh-aneh, deh!” cetusnya dengan jantung yang sedikit berdebar, karena suara wanita itu terdengar sangat serius. Tangannya sedikit bergetar saat menggenggam benda pintar yang biasa disebut smartphone itu.“Aku ingin kita cerai, Mas.”Deg!Jantung Pras seketika lepas dari tempatnya, saat mendengar penuturan d

  • Kusangka Suami Idaman   bab 52

    “Kamu melupakan istrimu yang ada di rumah. Jangan suka menyakiti hati wanita lah!” ucapnya nyelekit.“Iya, kamu benar. Aku tidak lupa kok, aku hanya merindukan anakku, itu saja. Tak ada maksud lain.” tutupnya.Melihat Rio yang baru selesai berganti pakaian, Nara langsung mengajaknya pulang. Tanpa menoleh lagi ke belakang untuk memperhatikan pria yang pernah berarti di masa lalunya itu.“Kita kok pulang duluan, Ma? Terus ayah sendirian dong, di sini?” “Sudahlah, Rio. Tak perlu kamu pikirkan dia. Ayahmu sudah dewasa, dia tau mana yang baik dan buruk untuk hidupnya.” jelas wanita yang memakai baju kaos hitam itu.“Tapi besok, ayah datang lagi kan, Ma?” Dia bertanya pada sang ibu dan berharap ia akan mendapatkan jawaban iya. Namun ternyata sebaliknya.Wanita itu malah menjawab lain, yang sama sekali tak sesuai dengan harapan bocah itu.“Rumah ayahmu itu jauh Nak, dia tidak bisa setiap hari datang ke sini.”“Ya sudah, kita aja yang datang kesana, Ma.” serunya antusias, karena ia juga ingi

  • Kusangka Suami Idaman   bab 51

    “Kenapa diam Om? Tolong jawab pertanyaan Rio tadi?” Rio merengek setengah memaksa. Ia ingin sebuah penjelasan yang sebenarnya.“Bukan apa-apa kok, Sayang, Om Pras tadi hanya salah sebut.” ucap Nara menyela diantara percakapan mereka.“Nggak! Aku mau dengar dari Om Pras sendiri.” Rio menolak alasan ibunya, ia yakin pria itu tak mungkin berkata sembarangan. Dia pasti memiliki maksud dan tujuan tertentu yang menyebut dirinya sebagai ‘ayah’.“M-jadi begini, Rio, sebenarnya-”“Kamu jangan percaya ucapan laki-laki ini, Nak. Dia orang jahat.” potong Nara di saat Pras sedang berbicara untuk menjelaskan segalanya.“Stop, Ma! Aku tak ingin mendengarkan apa pun dari mulut Mama. Aku ingin mengetahui yang sebenarnya, Om tolong bicara Om, katakan yang sejujurnya.” Anak itu terus memaksa Pras untuk berterus terang. Seketika pria berusia matang itu pun menghela napasnya dengan berat.“Baiklah, Nak. Kali ini Om akan bicara yang sebenarnya sama Rio. Tapi sebelum itu Om mau tanya dulu, seandainya meman

  • Kusangka Suami Idaman   bab 50

    “Om, Rio boleh minta sesuatu nggak?” lirihnya seraya menggenggam pergelangan tangan pria berbadan sedikit berisi itu.“Mau minta apa, Sayang. Kalau Om mampu, maka Om akan turutin.” sahutnya yang membelai rambut anak itu. Begitu indah yang ia rasakan. Saat menyentuh sang anak hatinya menjadi bergetar.“Rio pengen jalan-jalan sama Om, dan juga mama.” pintanya, kini kedua tangannya memegang tangan kedua orang tuanya, di kiri dan kanannya.“Tapi, Mama belum ada waktu libur, Rio!”Mendengar kata penolakan itu yang keluar dari mulut ibu kandungnya membuatnya emosi dan menghempaskan tangan wanita itu.“Mama memang selalu sibuk sama pekerjaan! Mama nggak pernah punya waktu buat aku!” sergahnya, kemudian dia berlari entah kemana.“Rio … tunggu Nak!” Pras berusaha mengejar, mengikuti setiap jejak langkah kaki anak itu.Betapa sedih hatinya. Bahkan di saat sedang sakit seperti ini pun wanita itu masih tidak mau meluangkan waktu untuknya. Anak mana yang tidak akan merasa kecewa jika berada di pos

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status