Apa perlu saya panggilkan dokter, Kay? atau kita langsung ke rumah sakit?" tanyanya panik."Enggak usah Mas, biasanya dibawa rebahan langsung hilang kok, Mas Dewa pulang saja, soalnya Kay mau istirahat dulu, nggak apa-apa 'kan?""Iya sudah kalau begitu, saya pulang dulu nanti kalau ada apa-apa segera hubungi saya," ucap Dewa yang nampak khawatir akan kesehatan Kaysha."Iya terima kasih ya Mas.""Selamat siang, Kay!""Assalamualaikum," jawab Kaysha dengan tersenyum."Wa ... Walaikumsalam," jawabnya gugup.Dewa pun pergi dari rumah Kaysha, namun di hatinya masih mengganjal apa yang dilakukan mereka sampai Dewa tidak tahu, dan sepertinya mereka menyembunyikan sesuatu."Aku akan mencari tahu Kay, firasatku mengatakan kamu lagi menyembunyikan sesuatu dariku, tapi aku berjanji Kay, tidak ada laki-laki sempurna seperti aku yang mampu bersanding denganmu, Kay!" ucapnya dalam hati.Malam harinya entah mengapa pembicaraan di telepon dengan orang itu masih teringat dan berputar-putar di kepala K
Namun pada saat mereka pergi Dewa kembali muncul yang membuat Kaysha hilang mood nya untuk pergi.Entah kenapa Kaysha sepertinya selalu diawasi oleh Dewa dan itu membuatnya malas bertemu dengan Dewa, sehingga setiap Dewa mengajaknya jalan atau hanya makan di luar Kaysha tidak mau diajak."Halo semuanya, selamat pagi!""Assalamualaikum!" ucap Kaysha."Walaikumsalam!" jawab Dewa dengan grogi."Kalian mau ke mana, sudah pada rapi, kok nggak ngajak-ngajak?" tanya Dewa berharap diajak oleh mereka."Maaf ya Om nggak ngajak Om dulu hari ini, soalnya Fatih ingin pergi sama Bunda dan Eyang saja, Fatih 'kan mau lebih dekat sama Bunda kayak dulu lagi, banyak yang mau Fatih cerita dengan Bunda, nanti kalau Om Dewa ikut nanti Bunda lebih perhatian ke Om Dewa bukan ke Fatih," jawabnya seakan-akan tahu akan maksud dari mata Kaysha yang menolak kehadiran Dewa."Om jangan sedih, setiap hari’ kan Om sudah sering ketemu, sedangkan Fatih baru dua hari ini bisa ngobrol dengan Bunda dengan lancar, maaf ya
Apakah ini yang dinamakan karma atau hanya kebetulan terjadi karena setahun yang lalu anak kandungnya lumpuh diakibatkan karena ulah ayahnya sendiri.Banyak orang yang mencibir keluarga Bu Ratna atas tingkah lakunya selama ini."Clara, katanya setelah melahirkan kita pulang ke kota tinggal di rumahmu yang besar mana buktinya, kok sampai sekarang kita masih di sini?" tanya Bu Ratna."Eh sadar diri dong Bu, kita mau ke kota bawa Mas Bagas yang pincang ini, apa kata dunia Bu seorang Clara Fransisca mempunyai suami yang miskin, kere, cacat pula, malu dong aku Bu sama teman sosialitaku.""Ini saja kalau bukan karena anakku Clarisa sudah aku tinggalin kalian yang menjadi benalu di hidupku.""Oh ya satu lagi aku akan minta cerai dari Mas Bagas setelah anak ini dua tahun, jadi aku memperkerjakan kalian untuk mengurusi anakku, jangan sampai dia kekurangan gizi, ingat ya Bu semua kebutuhan rumah ini aku yang penuhi, jadi sewajarnya kalau kalian membantu mengasuh anakku," ancam Clara dengan emos
"Assalamualaikum, Om!""Walaikumsalam Fatih!""Kok Om ada di sini tadi Fatih cari in di ujung sana katanya Om pergi sebentar, eh taunya kita ketemu di sini," celoteh Fatih."Oh Fatih cari in Om, mau makan siomay lagi, ayuk ke warungnya Om," jawabnya dengan ramah."Bentar Om, kenal in dulu ini Bunda Fatih namanya Bunda Kaysha, cantik 'kan Om Bunda Fatih?" tanyanya dengan polos.Seketika wajah Kaysha memerah antara malu dan marah, karena tadi sudah memarahi Khaidir yang merupakan teman baru Fatih.Berbeda dengan Khaidir yang tersenyum melihat wajah merona Kaysha, namun tiba-tiba dia memalingkan wajahnya dengan beristigfar."Kenapa, ada yang salah dengan wajah saya, sampai Anda memalingkan wajah seperti itu?" tanya Kaysha sudah emosi dari tadi."Maaf, bukan saya tidak menghargai wanita, tetapi saya tidak mau menatap Anda terlalu lama karena bisa menimbulkan dosa," jawabnya dengan sopan."Bunda, ini namanya Om ....""Namanya Om Khaidir bukan Om ganteng, ganteng dari mana nggak ada tuh?"
"Gimana Fatih senang hari ini?" tanya Kaysha dengan lembut."Iya bunda senang banget, lagian besok Fatih sudah mulai belajar ngaji sama Om ganteng itu," ucapnya polos.Ada keceriaan yang terpancar di wajah anak itu, Kaysha sangat senang setidaknya pria itu mengobati luka di dalam hati Fatih.Kaysha belum tahu luka yang ada di dalam hati Fatih adalah pemberian dari mantan suaminya itu, bahkan dia juga belum tahu kalau Bagas menjadi lumpuh dan sakit-sakitan, apakah mungkin karmanya karena telah menyia-nyiakan anak kandungnya.Sampailah mereka di rumah, dengan semangat Fatih langsung masuk ke kamar ingin mempersiapkan semua peralatan untuk mengaji tak lupa Fatih menyiapkan juga buku gambarnya karena katanya jika selesai mengaji dia ingin menggambar di sana."Bun, Fatih ingin cepat berdiri, tapi kapan ya Bun, Fatih capek duduk melulu di kursi roda," tanyanya seketika saat sedang mau tidur."Sabar dong Sayang, kata Om dokter Fatih akan segera bisa berjalan kembali, makanya selain berdoa Fa
Sampailah Kaysha di ruang kerjanya, namun dia di buat kaget dengan kedatangan Tante Lisa yang sudah ada di dalam."Loh, Tante Lisa!""Halo Sayang, apa kabarmu?" tanya Tante Lisa lalu berdiri menghampiri dan memeluk Kaysha."Alhamdulillah baik Tan, kok nggak kasih kabar mau datang?" tanya Kaysha yang tidak terlalu suka kedatangan tantenya itu secara tiba-tiba."Namanya juga kejutan, dari bandara Tante langsung ke sini," tukas Tante Lisa."Gimana keadaan Fatih sekarang sudah ada perubahan?""Alhamdulillah, sudah ada kemajuan.""Dan bagaimana dengan hubungan kalian?""Maksud Tante?""Ya kamu sama Dewa kapan kalian akan menikah?""Maaf Tan, untuk saat ini Kay tidak mau menikah dulu, masih mau fokus dengan kesembuhan Fatih."Dewa hanya diam, namun di hatinya berontak."Bagaimana denganmu Dewa, apa kamu masih mau menunggu Kay, atau memang dia tidak mencintaimu Dewa?""Saya terserah Kay saja Tante, jika saya disuruh menunggu kenapa tidak toh selama empat tahun juga saya menunggu," ucap Dewa
Khaidir tidak ingin terlalu memaksakan kehendaknya dengan Kaysha karena dia tidak mau masa lalunya muncul kembali, biarlah sejalan waktu jika memang Kaysha sudah bisa membuka pintu hatinya untuk seorang pria.Lagi pula yang ada di pikiran Khaidir adalah mereka juga baru bertemu tidak mungkin langsung menyukai, karena Khaidir juga tertutup perasaannya jika ada seorang wanita yang mendekatinya.Kadang Bu Salma sangat geram dan kesal dengan sifat anaknya yang terlalu pemalu mengatakan isi hatinya sampai pernah ada seorang gadis menyukainya begitu pun dengan Khaidir, tetapi karena sifat pemalunya itulah akhirnya gadis itu sudah dilamar oleh orang kota, dan Khaidir pun hanya gigit jari, dan dia selalu berkata itu berarti gadis itu bukan ditakdirkan buat dia.Mendengar perkataan Fatih membuat Bu Salma ingin segera menjodohkan Khaidir dan Kaysha, di mata Bu Salma Kaysha adalah wanita mandiri, dan pengalaman hidupnya yang pahit sudah cukup membuat Bu Salma sangat bangga jika memang Kaysha dit
Orang itu masih saja sama semenjak Kaysha pergi tidak berubah, orang-orang di kampung itu mulai resah dengan perilaku Bagas yang menjadi-jadi bahkan kadang Bagas mengamuk membuat warga ingin memasungnya.Namun selalu dihalang-halangi oleh ibunya. Pak RT dan warga sepakat jika dia berulah lagi maka dengan terpaksa akan dipasung atau dibawa ke rumah sakit jiwa.Bu Ratna semakin terpuruk melihat keadaan anak laki-lakinya itu, bahkan beliau sendiri mulai sakit-sakitan, apalagi Bella tidak terlalu memikirkan mereka.Makanan sehari-harinya mengandalkan dari pemberian Clara sewaktu masih dikasih, namun sampai kapan karena lama-lama tabungan mereka sudah mulai menipis.Seminggu kemudian datang seseorang yang mengaku suruhan dari Clara. Orang itu ingin membongkar rumah itu, betapa syok dan kaget mendengar ucapan orang itu.Namun jika berontak hukum yang akan berbicara, sehingga mau tak mau mereka mengkosongkan rumah itu.Sekarang Bu Ratna dan Bagas tinggal di rumah Bella anak perempuannya ya