Kusembuhkan Lukamu Dengan Bismilah

Kusembuhkan Lukamu Dengan Bismilah

Oleh:  Meriatih Fadilah  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 Peringkat
95Bab
10.3KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Trauma yang mendalam membuat Kaysha tidak percaya akan cinta suci dari seorang pria lagi, apalagi membuat anak semata wayangnya lumpuh akibat ulah mantan suaminya. Hal ini juga membuat Kaysha menjadi wanita yang berhati dingin. Namun semenjak kehadiran seorang pria bernama Khaidir pedagang siomay membuatnya dia tenang dan percaya diri kembali. Mampukah Khaidir menaklukan hati seorang Kaysha yang berhati dingin?

Lihat lebih banyak
Kusembuhkan Lukamu Dengan Bismilah Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Yeni_Lestari87
ceritanya bagus. aku sukaa. ditunggu lanjutannya kakkk
2023-08-14 13:40:04
1
95 Bab
01. Suami Kejam
Seorang wanita duduk dengan berlinang air mata. Entah sudah berapa lama wanita itu duduk di pinggir ranjang yang terbuat dari bambu itu.Bahkan darah segar yang keluar dari bibirnya pun sudah mengering. Tidak ada yang memedulikannya, tidak ada yang menolongnya hanya seorang bocah laki-laki yang berumur empat tahun yang selalu menemaninya."Bunda, kenapa kok nangis?" tanya bocah itu."Eh anak Bunda baru pulang, gimana mengajinya sudah lancar atau belum? tanya Kaysha balik."Kok pertanyaan Fatih, nggak di jawab?" anak kecil itu menunggu jawaban ibunya."Nggak apa-apa sayang, sana cepat ganti pakaian terus makan ya, jangan lupa cuci tangan yang bersih, terus berdoa,” perintah Kaysha sembari membelai rambutnya"Iya Bunda,” jawabnya tersenyum kecil lalu berlari kecil menuju kamar kecilnya."Fatih tunggu sebentar!" Langkahnya terhenti saat Kasyha memanggilnya."Ada apa Bunda?" Dia menoleh ke belakang."Kok Fatih tadi nggak ngucapin salam masuk ke rumah?" tanya Kaysha bingung."Emm ... Bunda
Baca selengkapnya
02. Kekuatan Yang Terpendam
Setelah kejadian itu sikap Bagas suaminya masih sama saja acuh, tidak peduli bahkan kepada anak kandungnya sendiri.Hari-hari Kaysha hanya di penuhi air mata dan siksaan, entah apa yang ada di pikiran Kasyha yang mau bertahan dengan suami seperti Bagas.Seperti biasa Kaysha bangun sebelum subuh, setelah Shalat dia pun bergegas ke dapur memulai rutinitasnya mulai mencuci, membersihkan rumah sampai memasak.Ditatapnya malaikat kecilnya yang masih tertidur pulas lalu diciumnya anak itu sehingga dia menggeliat seperti cacing.Saat masuk ke kamar mandi Kaysha melihat banyak sekali cucian yang menumpuk, bagaimana tidak kakak ipar bersama suami dan anak-anaknya selalu ikut menumpuk cucian mereka di rumah mertuanya."Kenapa sih Mbak Bella numpang di sini melulu, keenakan dong di cuci in terus, lebih aku sisihkan saja, toh sama saja salah nggak salah tetap dimarahi," gerutunya dalam hati.Hampir satu jam Kaysha berkutat di kamar mandi walaupun akhirnya mencuci pun sudah selesai tinggal menjemu
Baca selengkapnya
03. Tidak Bisa Masuk Rumah
Kedua tangannya mengepal, tatapannya tajam ke depan dengan mulut sedikit mengerucut.Ibu Siska yang melihat duluan langsung menegur dan menghampiri Fatih yang berdiri dalam diam.Kaysha dan Ibu-ibu yang lain juga langsung menoleh ke arah Fatih, dan tentunya sebagai ibunya dia langsung memeluk dan mencium anaknya berkali-kali."Fatih kok diam kenapa Nak?""Apa Bunda sayang Fatih?""Tentu sayang lah Nak, buat apa hidup kalau nggak ada Fatih di samping Bunda.""Kalau begitu tinggalkan mereka Bunda!""Kaysha terperanjat dan kaget atas ucapan Fatih barusan begitu juga dengan ibu-ibu yang lain.Anak sekecil itu sudah mengerti urusan orang dewasa. Fatih selalu melihat ibunya selalu disakiti walaupun dia mengurung diri di kamar namun ikatan batin mereka sangatlah kuat."Fatih kok ngomongnya begitu siapa yang mengajari Nak?" tanya Kaysha dengan kelembutan."Wajah ini Bunda," Fatih memegang wajah Kaysha dengan kedua tangan kecilnya."Maaf in Fatih, Bunda.""Fatih belum bisa membahagiakan Bunda
Baca selengkapnya
04. Membawa Istri Simpanan
"Siapa dia Mas, kenapa kamu bawa ke rumah ini?" tanya Kaysha degan penasaran."Apa urusanmu?" jawab Bagas dengan emosi."Memang nggak ada, tetapi setidaknya jika kamu berbuat yang aneh jangan di sini, apa kata tetangga?""Nggak ada urusan sama tetangga ya, suka- sukakulah mau bawa siapa?""Perkenalkan nama saya Clara Fransisca.""Maaf, Mbak tadi suaminya Mbak tidak sengaja motornya menabrak mobil saya.""Oh maaf Mbak saya pikir temannya suami saya, terus kenapa nggak ke rumah sakit Mbak kalau ada yang luka," tanya Kaysha dengan heran."Saya yang nggak mau ke rumah sakit, trauma Mbak apalagi baunya jadi pingin muntah, tapi sakitnya nggak terlalu parah kok, cuma lecet sedikit," kata wanita itu."Kenapa nggak di antar ke rumahnya sih Mas, kasihan jadikan bisa langsung istirahat dengan tenang di rumahnya," tanya Kaysha dengan penuh selidik. "Saya yang mau di antar ke sini sekalian silaturahmi dengan Mbaknya.""Kalau boleh saya menginap sehari saja di sini, saya takut pulang sendiri lagi
Baca selengkapnya
05. Kecelakaan Fatih
Kaysha tertunduk dan lemas, pandangannya menatap sinis kepada mereka yang terlihat sangat bahagia."Sejak kapan kalian sudah menikah?" tanya Kaysha dengan suara gemetar menahan tangisnya."Maaf Mbak, aku sudah menikah dengan Mas Bagas empat bulan yang lalu, dan sekarang aku mengandung anaknya," jawabnya sambil memegang perutnya yang memang sedikit membuncit."Terus kenapa tadi malam kamu berbohong sama saya toh akhirnya Mas Bagas juga yang kasih tahu," jawab Kaysha yang masih duduk mengatur napasnya."Memang sengaja, kenapa memang, aku cuma mau lihat bagaimana reaksimu kalau aku menikah lagi, kamu pasti sakit hati dan cemburu bukan, karena aku ini tampan dam berkarisma," jawab Bagas yang memuji dirinya sendiri.Kaysha berdiri dan melanjutkan mencuci pakaian yang tadi sempat tertunda."Loh Kay, kok gitu aja reaksimu, nggak seru ah!" "Jadi aku harus gimana Mas, sedih, nangis udah basi Mas, terserah kalian mau ngapain yang jelas kamu ceraikan aku, kalau tidak aku bongkar semua kebusukan
Baca selengkapnya
06. Murkanya Kaysha dan Pertolongan Warga
"Berani kamu menyentuh anakku akan kupatahkan tanganmu!" teriak Kaysha.Kaysha memukul kepala Bagas dengan sebuah balok kayu yang di dapatnya di seberang jalan tadi.Entah apa yang merasuki Kaysha sehingga dia berani melawan Bagas."Urusan kita belum selesai, kalau sampai terjadi sesuatu dengan anakku, kamu akan kubuat menderita," ucapnya dengan api membara."Terserah kamu Kay, aku nggak takut sama kamu, dasar istri edan menyusahi saja," sahut Bagas dengan memegang kepalnya yang mengeluarkan darah segar dan merintih kesakitan."Augh sakit, dasar istri nggak waras ... Augh!"Namun tidak dengan para tetangga mereka hampir mengeroyok Bagas karena sikapnya yang tidak mencerminkan sikap orang tua yang baik, mereka geram, marah bahkan ada yang sempat memukul kembali kepala Bagas agar kembali waras."Kamu tuh yang edan anak kok dibiarkan gitu malah disumpahi, rasanya sendal jepitku ini mau tak sumpali di mulutmu itu," ucap Bu Lastri yang geram melihat tingkah laku Bagas."Huh ... dasar sua
Baca selengkapnya
07. Pertolongan Yang Tak Terduga
Khaysa masih terduduk tetapi wajahnya mengadah ke atas, memperhatikan dengan saksama wajah yang begitu sendu tapi sangat di rindukan.Matanya sedikit berembun dan wanita itu mengulurkan tangannya yang keriput termakan oleh usianya.Khaysa menyambutnya dengan hangat lalu wanita itu tersenyum dengan lembut."Ma ... maaf Bu, saya tidak sengaja soalnya tadi saya buru-buru," ucap Kaysha dengan terbata-bata.Namun seketika wanita itu langsung memeluk Kaysha dan menangis, air matanya langsung membasahi tangannya."Apa kabar Nduk?" kata wanita tua itu sambil merenggangkan pelukannya.Suara itu ... ya Mbok Darsi ...be ... betul ini Mbok Darsi pengasuh Kay?" tanya Kaysha dengan mata berbinar."Iya, Neng saya ... saya Mbok Darsi ... apa kabar cah ayu?" tanyanya bersemangat."Mbok .... hiks! hiks!""Kenapa toh Cah ayu, kok nangis, terus kenapa kamu ada di rumah sakit, ada apa, cerita sama Mbok, ayo kita duduk di sana dulu," ajaknya kepada Kaysha.Semua tetangga melihat mereka sedikit heran menga
Baca selengkapnya
08. Rindu Papa
Aku ingat-ingat dulu ya, begini ceritanya ....Flashback on."Assalamualaikum!""Walaikumsalam, ada apa malam-malam datang ke sini, mau ikut ceramah juga?" tanya Ibu Ratna dengan sewot."Maaf Bu, saya minta tolong siapkan pakaian Kaysha dan Fatih soalnya daripada Kay bolak balik ke rumah sakit buat ganti pakaian lebih baik di bawakan saja ke rumah sakit atau saya saja yang pilih bajunya kalau Ibu nggak keberatan sih?" jawab Nola dengan sopan."Memang saya pembantunya apa? Suruh dia saja yang pulang, lagian kerjaan di rumah itu masih banyak, siapa yang bersih-bersih? Saya ... enak saja dia itu punya gelar MENANTU, paham?" jawab Bu Ratna yang tambah sewot."Siapa sih Bu, yang datang rempong baget?" tanya Bagas menghampiri.Eh si Gendut Nola, ngapain kamu ke sini?" timpa Bagas lagi."Ya elah ini satu, woy sadar woy ... anak kamu itu masuk rumah sakit gara-gara kamu, kenapa kalian di rumah saja nggak ke rumah sakit?" jawab Nola dengan emosi."Alah, ngapain ke sana toh anaknya juga pasti
Baca selengkapnya
09. Pelukan Papa Yang Terakhir
"Assalamualaikum, Nak...""Wa ... Walaikumsalam, Papah ... ini Papah!""Pah ... Kay kangen Papah, maafkan Kay.""Papah mau kan maaf in Kay, gara-gara Kay Papah jadi sakit seperti ini.""Papah kok pakaiannya serba putih, bersih dan tampan, wah mau pergi ke mana sih Pah sudah rapih banget, kok nggak ngajak Kay?""Papah kok nggak ngomong dari tadi senyum terus, tapi senyum Papah sangat menyejukkan hati Kay.""Papah rindu Mamah ya, Kay juga tapi mau ikut kasihan Fatih nanti dia sendiri, Kay harus merawat anak Kay Fatih cucu Papah."Papah mau lihat cucu Papah, tapi masih belum sadar, nanti kalau sudah mendingan Kay kasih tau Papah ya, pasti dia suka ....""Loh anak Mamah udah bangun tuh lihat siapa yang datang, ini Eyang kamu sayang.""Loh kalian kok hanya tersenyum saja kok nggak ngomong, Pah ... Papah mau ke mana kok pergi ....""Kay kan belum meluk Papah jadi lupa, Pah ...Pah jangan tinggalin Kay, Pah ....!" teriak Kaysha seketika.Tiba-tiba Kaysha terbangun dari tidurnya, dilihat jam d
Baca selengkapnya
10. Fatih Sudah Sadar
Tiba di ruang perawatan, Fatih terlihat belum sadar juga setelah operasi itu. Namun yang membuat Kaysha bertanya-tanya dalam hati mengapa matanya selalu mengeluarkan air mata, seakan-akan tahu akan kesedihan bundanya.Menunggu dan menunggu, akhirnya tepat jam tujuh pagi perlahan-lahan mata itu terbuka dan memanggil Bundanya."Bun ... Bunda ....""Iya, Sayang, kamu sudah bangun Nak?" "Alhamdulillah ya Allah.""Bentar ya Nak, Bunda panggil Om Dokter dulu ya?" ujarnya sambil menuju ke luar ruangan."Nggak usah Nduk, biar Mbok aja yang panggil dokternya, kamu tunggu di sini saja temani Fatih," sahutnya tanpa persetujuan Kaysha Mbok Darsi bergegas pergi keluar mencari dokter.Tak lama kemudian Dokter beserta suster sudah berada di kamar Fatih, mereka langsung memeriksa kondisi Fatih yang masih lemas tetapi sudah bisa di ajak berkomunikasi oleh Bundanya."Bagaimana keadaan anak saya sekarang, Dok?" tanya Kaysha dengan cemas."Alhamdulillah keadaan Adek Fatih sudah membaik, cuma dia harus
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status