Share

110. All Well End Well

All Well, End Well

****

Alya menatapku, kedua matanya berkaca-kaca, perlahan, air matanya luruh membasahi pipinya.

"Kamu menangis, Alya?" Tanyaku sambil mengusap air matanya.

"Mas ...." ucapannya lirih, memanggilku.

Buru-buru aku merengkuhnya ke dalam pelukan.

"Kamu hebat, Alya, kamu sudah menunaikan kewajibanmu sebagai istri di malam pertama, kamu sekarang menjadi wanita dan seorang istri seutuhnya," kataku.

Alya menenggelamkan kepalanya dalam pelukan, isaknya masih terdengar.

"Aku sangat bahagia, Mas," ucapnya lirih.

"Andai aku tahu, kalau menjadi istri itu senikmat ini, seharusnya kita menikah lebih awal," kata Alya lagi.

Aku merenggangkan pelukan, mencoba melihat ekspresi Alya, dia tidak lagi menangis, senyum tipis terukir di bibirnya.

"Alya ... jangan katakan kalau kamu minta lagi?"

"Aku tidak bilang begitu," ucapnya sambil menutup wajahnya dengan telapak tangan.

Namun ucapan Alya tadi, cukup bagiku untuk kembali membawanya berpacu denganku.

"Kita lakukan lagi, ayolah, pokoknya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status