Share

18. CEO Kaivan

Sore hari yang teduh.

Arif Kaivan Mahardika seorang pengusaha duduk sendirian di sebuah teras cafe. Usianya tak muda lagi tapi penampilannya menawan dan bersahaja.

Pikiran dia saat ini begitu pelik bukan karena masalah pekerjaan tetapi tuntutan orang tua segera menikah. Nyaris berumur 40 tahun belum juga memiliki pasangan hidup.

Memangnya di mana bisa menemukan wanita baik-baik sekarang. Semua mata duitan silau dengan kekayaan! Gerutu di dalam hati.

Brukk!

Pandangannya teralihkan. Seorang anak kecil tak sengaja menabrak tungkai kaki untung saja tangan Kaivan sigap langsung menangkap tubuh mungil yang nyaris terpelanting ke lantai.

Di mana ibunya, mengapa melepasnya sendirian?! Benak Kaivan bertanya-tanya.

Papa! Papa!

Celoteh bocah laki-laki menggemaskan sangat mengagetkannya. Seumur hidup Kaivan inginkan panggilan itu dari buah hati belaian jiwa. Sayang kesempatan tersebut tak pernah kunjung tiba sampai anak berparas tampan datang menggugah pikiran.

"Hai Nak, di mana Mamamu?" sapanya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status