Share

Pacaran

Author: Catish13
last update Last Updated: 2022-03-20 08:13:59

Tok. Tok. Tok.

Kyra membuka pintu unit apartemennya. Ia yang sebelumnya sedang sibuk di dapur untuk membuat sarapan sampai terburu-buru dan tak sempat melihat ke lubang intip di pintu. "Ya?" Ia tercengang begitu melihat siapa yang berdiri di depannya. "Kak Raka?!" serunya.

Raka telah kembali pada penampilan berantakannya, seperti saat Kyra bertemu dengannya pertama kali. Kyra sebenarnya tidak peduli dengan penampilan Raka, tapi ia tetap tak menyangka bahwa Raka bisa menjadi dua orang yang berbeda dengan kepribadian yang berbeda juga tergantung dengan penampilannya. Saat ini, Raka telah kembali menjadi Dewa Kegelapan yang suram dan vibes yang terasa negatif.

"Ka-Kakak ngapain?" tanya Kyra terbata saking terkejutnya. Meski sudah tiga hari berlalu semenjak mereka dipertemukan untuk diperkenalkan, tapi Kyra tetap belum terbiasa dengan keberadaan Raka di dekatnya. "Ini masih jam 6 pagi, loh."

"Laper. Ayo, beli sarapan," ajaknya.

"Eh?" Kyra tercengang tak percaya. Memang, mereka sudah sepakat untuk mulai memperkenalkan status mereka sebagai pacar dan calon tunangan, tapi Kyra tak menyangka Raka benar-benar melakukan hal seperti ini. "Gi-Gimana kalau makan di tempatku aja? Aku lagi masak."

Raka sedikit mendongak, dan saat itu Kyra dapat melihat mata Raka yang tertutup sebagian poni itu tampak berbinar-binar. "Permisi." Dia pun melewati Kyra untuk masuk begitu saja, seperti tidak ada rasa sungkan sama sekali. Kyra sampai bingung, ia tak lagi merasakan sifat kikuk Raka yang ia tahu di pertemuan pertama mereka.

Kyra tak protes, karena ia tak masalah seperti ini. Ia juga sudah membuat kesepakatan dengan Raka, jadi ia harus mulai terbiasa.

Setelah menutup pintu, Kyra pun kembali ke dapur. Raka sudah duduk di kursi tinggi yang menghadap meja makan. Tak mungkin membiarkan Raka kelaparan, Kyra memberikannya segelas jus apel segar untuk raka. Baru kali ini Kyra menyajikan makanan untuk seseorang. Selama ini, ia hidup serba dilayani. Bahkan, sejak ia tinggal mandiri di sini, ia hanya melayani diri sendiri. Ia tak pernah mengundang teman ke apartemennya.

"Masak apa?" tanya Raka saat Kyra masih sibuk di depan kompor dengan berdiri memunggunginya.

"Cuma omelet makaroni," jawab Kyra. "Kamu ada alergi, nggak, Kak? Aku harus tahu, 'kan, ya, apa yang Kakak suka, apa yang bikin Kakak alergi, dan lainnya. Nanti, aku kasih tahu juga punyaku." Ia menyempatkan diri untuk membalikkan badan demi melihat perubahan ekspresi Raka seperti apa terkait pertanyaannya.

Raka menatapnya lama, tapi Kyra tak mengerti maksud dari tatapan itu. Poni yang menutupi sebagian wajah Raka membuat Kyra lebih sulit memahami ekspresi Raka. "Nggak suka alpukat, pare, dan daun pepaya. Suka pedes dan yang manis-manis. Alergi nanas," sebutnya. "Kamu?"

Kyra melanjutkan lagi kegiatannya. "Aku nggak bisa makan yang mengandung garam tinggi dan micin, kafein, berlemak kayak gorengan, makanan terlalu pedas, dan makanan terlalu manis. Aku suka manis, tapi aku nggak bisa banyak," sebut Kyra. "Kalau alergi, sih, sejauh ini nggak ada," tambahnya.

Tak ada tanggapan dari Raka. Hal itu membuat suasana terasa lebih hening.

Kyra tak terusik hal itu. Ia masih sibuk dengan masakan sederhananya. Setelah selesai memasak dan menyajikannya, Kyra membalikkan badan dan membawa makanan itu ke meja. Ia dan Raka duduk berhadapan, menikmati sarapan sederhana itu dengan ditemani segelas jus apel.

"Kak Raka harus sarapan pakai nasi, nggak?"

Raka menggeleng. "Jarang sarapan. Paling roti," jawabnya datar. "Apa menu sarapan kamu selalu kayak gini?"

Kyra tertawa mendengar pertanyaan Raka. "Nggak, lah. Se-mood-nya aja," jawab Kyra. "Kak Raka kalau laper, dateng aja. Nanti aku masakin. Gini-gini, aku cukup percaya diri sama kemampuan masakku."

Raka mengangguk. "Dengan senang hati."

Tawa Kyra pecah. Ia tak menyangka Raka akan menanggapi ajakannya itu dengan kalimat tak tahh malu, sama sekali tak ada rasa sungkannya. Tapi, Kyra tidak berkomentar apa-apa, hanya tertawa.

"Kamu hari ini kulian jam berapa?"

"Jam 9. Kakak?" tanya Kyra.

"Jam 10," jawab Raka. "Kita berangkat kampus bareng mulai hari ini. Kirimin aku jadwal kuliah kamu, dan aku bakal kirim punyaku. Kalau bisa, pulang bareng sekalian. Aku mau kita mulai saling mengenal pelan-pelan."

Kyra mengangguk sambil menyunggingkan senyum. "Dengan senang hati."

***

Raka menghentikan mobilnya di depan gedung FSRD yang tak jauh dari gerbang masuk ITB. Kyra keluar dari mobil itu, lalu melambaikan tangan pada Raka yang membuka jendela dan membalas lambaian tangannya. Memang berat bagi Raka, tapi ia harus terbiasa dengan hubungan ini. Ia harus bisa terlihat secara natural tentang hubungan mereka.

Selagi ia melajukan mobilnya perlahan, ia melihat Kyra dikerumuni banyak perempuan seakan itu memang circle pertemanan Kyra. Tapi, semakin diamati, Raka semakin merasa aneh. Meski Kyra di sana menjadi pusat perhatian, tapi entah kenapa, Raka melihat dan merasakan seakan Kyra sedang sendirian, seakan Kyra memasang tembok tinggi untuk membatask hubungannya teman-temannya.

Raka memarkirkan mobilnya di dekat gedung STEI. Ia keluar dari mobil seperti biasa. Tapi, tiba-tiba saja ada yang berlari ke arahnya sambil meneriaki namanya. Tentu Raka tahu siapa, sudah biasa. Tapi, tetap, Raka tak suka menarik perhatian.

"Raka!" sebut Vino dengan tegas. Ia langsung mencengkeramkan kedua tangannya di pundak Raka. "Sumpah demi warung Bu Tejo! Lo serius soal pertunangan lo sama Dewi Mataha-hmp!" Vino berhenti bicara karena Raka langsung membungkam mulut sahabatnya yang sering tak terkontrol itu.

"Tsk! Nggak usah ngegas bisa, 'kan?" tukas Raka kesal. Raka melepaskan mulut Vino, lalu ia menutup pintu mobilnya dan menguncinya. "Itu beneran, tapi gue nggak mau itu kesebar dulu. Sampai hari H, status kami pacaran, biar nggak aneh. Gue nggak mau dia dalam masalah, jadi semua harus hati-hati."

"Masalah?" Vino menatapnya bingung. "Ada apa?"

Sebenarnya, Raka juga tidak tahu pasti, namun ia yakin bahwa Kyra berada dalam posisi yang paling dirugikan dalam segi apapun. "Anak itu nggak kayak yang kita kira," jawab Raka serius. "Keceriaan, senyum, dan kepribadian yang kita kenal, semua itu cuma untuk nutupin kerusakannya. Pertunangan gue sama dia, itu nggak ada untungnya buat dia. Dia ngelakuin ini karena terpaksa. Salah dikit, dia bisa dirugikan."

"Lo tahu dari mana?"

"Dia yang bilang," jawab Raka. "Gue harus selidikin soal orang tuanya."

Vino mencengkeram lengan Raka kuat-kuat dan menghentikan langkah mereka. Vino menatap Raka dengan tatapan menahan amarah. "Lo mau bilang, kalau dia disiksa sama orang tuanya?"

Raka tahu alasan sahabatnya itu tampak marah. Sahabatnya itu pernah memiliki pengalaman serupa. Kembarannya, Vano, meninggal dunia karena depresi oleh tuntutan orang tua mereka. Meski kejadian sebelum mereka saling kenal, tapi Vino pernah menceritakannya pada Raka. "Iya," jawab Raka. "Dia bilang, dia nggak mau jadi boneka orang tuanya. Jadi, dia buat perjanjian sama gue. Dia bakal kasih perusahaan orang tuanya, dan gue harus bisa kasih kebebasan buat dia. Dia bilang, dia bakal pergi. Dan, dia punya pikiran untuk bunuh diri. Karena itu, gue harus hati-hati. Gue minta tolong sama lo juga, bantuin gue. Gue mau dia bebas dan bener-bener bahagia."

Vino tercengang. "Baru kali ini gue lihat lo begitu tertarik sama cewek. Lo keren juga, n*ir." Ia tertawa terbahak-bahak.

"Tsk! Sial." Raka tak bisa membantah kenyataan itu. Nyatanya, ucapan Vino benar.

Setelah pembicaraan mereka malam itu, Raka benar-benar memikirkan banyak hal. Semua ucapan Kyra malam itu ia pikirkan kembali, dan ia mendapatkan kesimpulan bahwa Kyra adalah korban penganiayaan Pratama dan Nirmala. Memang ia tak punya bukti. Karena itulah, ia akan menyelidiki lebih lanjut tentang Pratama dan Nirmala. Dia sudah bertekad untuk menyelamatkan Kyra. Dalam perjodohan ini, dia akan memberikan apa yang Kyra inginkan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kyraka   Last but Not Least

    Tentu saja, masalah akan selalu datang dalam hidup sebagai pewarna kehidupan. Masalah berat akan terasa ringan saat ditanggung bersama, saat ada orang yang mau memberikan dukungan meski hanya dengan keberadaannya. Dan, itulah yang terjadi pada hidup Kyra semenjak ia bertemu dengan Raka. Dulu, rasanya ia bisa mengakhiri hidupnya kapan saja. Tapi, kini ia memutuskan untuk terus bertahan dan berjuang karena ia sudah memiliki orang-orang yang berharga. Raka sebagai suaminya, Arden sebagai anaknya dan Raka, sang bunda yang sudah berubah, dan kedua mertuanya yang selalu perhatian.Semenjak Mahesa Group bergabung di baqah D'Kratos, ada banyak sekali perubahan yang sangat baik yang membuat Mahesa Group yang sempat menurun akibat kasus Pratama pun bisa kembali naik dengan sangat cepat. Dalam waktu 1 tahun saja, semua sudah kembali stabil. Kyra bahkan bisa melakukan pekerjaan remot dari jarak jauh. Ia pun punya banyak waktu yang bisa ia habiskan bersama Arden dan Raka. "Babe." Kyra menoleh dan

  • Kyraka   From Bandung To Jakarta

    Kehidupan Kyra sealam di Bandung adalah kehidupan terbaiknya sejak sebelum hingga sesudah mengenal seorang Raka. Namun, ia yakin bahwa dengan tinggal di rumah baru, mencari suasana baru, dan lingkungan bermasyarakat yang baru, ia akan mendapatkan kehidupan yang jauh lebih menyenangkan dan terbaik di banding sebelumnya. Apalagi, kini telah banyak yang berubah di dalam hidupnya. Mulai dari pernikahannya dengan Raka, memiliki Arden sebagai anak mereka, perubahan sikap NIrmala, diterimanya dengan baik sebagai seorang Kyra yang penyakitan oleh banyak orang, dan kini ia sudah memiliki jantung yang lebih baik berkat bantuan ICD hingga memberinya kesempatan hidup lebih baik. Ia tidak pernah berhenti berterima kasih pada Bandung. Dan, mulai hari ini, ia, Raka, dan Arden akan menetap di Jakarta.Ada begitu banyak alasan yang membuat mereka memilih untuk pindah ke Ibu Kota. Pertama, tentu karena lokasi dengan perusahaan jauh lebih dekat. Orang tua mereka juga dapat berkunjung lebih sering tanpa

  • Kyraka   Harmonis

    Masalah dengan Hisyam dan Galih telah selesai. Mereka berdua mendapatkan hukuman kurungan penjara seumur hidup tanpa remisi atau pengurangan hukuman saat menjalani masa pidananya. Berbeda dengan ibu Hisyam, ia mendadpatkan hukuman kurungan penjara 20 tahun dan sejumlah denda. Sementara untuk Margaret yang telah menuntut cerai pada Hisyam dan disetujui akan mendapatkan hukuman penjara 5 tahun penjara dengan sejumlah keringanan-keringanan yang telah Kyra berikan. Memang, dilihat dari sisi mana pun, Margaret juga korban.Sudah tiga bulan berlalu semenjak resminya penggabungan perusahaan Mahesa menjadi berada di bawah D'Kratos. Selama tiga bulan itu, Kyra menjalani masa istirahatnya dengan cukup tenang. Satu bulan pertama memang sangat tenang untuknya, karena Raka telah menunjuk seseorang untuk menggantikan posisinya memimpin Mahesa Group. Tapi, setelahnya Kyra kembali memegang jabatan sebagai Direktur Utama Mahesa Group meski dilakukannya dari jarak jauh. Tentu saja hal itu akan mencipta

  • Kyraka   Operasi

    "Kalian heboh banget, sih," tukas Kyra sambil bangkit perlahan-lahan dengan bertumpu pada tangan kanannya. Lantas, ia menutup luka di lengan kirinya yang dalam dan mengeluarkan banyak darah.Bagi Kyra, menerima luka tembakan adalah hal yang sebenarnya sudah biasa ia dapatkan sejak dulu. Ada banyak bekas luka yang ia miliki di tubuhnya, dan kini ia harus mendapatkannya kembali. Memang lukanya tidak parah karena ia sempat menghindar di saat-saat terakhir. Meski sudah memakai rompi anti peluru di balik baju yang ia pakai, untunglah luka yang ia dapat hanya luka dalam di lengan kirinya akibat tertembak."Da-Darahnya banyak banget!" kata Raka terbata-bata.Kyra mengangguk. "Daging aku kecongkel panjang dan dalam, jadi wajar darahnya banyak gini. Aku mungkin bakal butuh transfusi kalau dibiarin. Aku juga bakal pingsan," kata Kyra dengan santai. "Karena acaranya juga udah kacau, aku pergi duluan, ya? Kakak urus sisanya aja, nanti nyusul ke rumah sakit. Aku sama King."King sudah mengangkat t

  • Kyraka   Launching

    Kyra sudah siap, pun dengan Raka. Arden mereka titipkan pada Nirmala yang sekarang selalu menjauhi keramaian dan acara-acara besar semenjak kasus Pratama. Bundanya itu lebih senang bersama cucu pertamanya, menghabiskan masa tua dengan bahagia dan jauh dari hal-hal yang merepotkan. Kyra dan Raka turun dari mobil yang sama. Acara launching peresmian bergabungnya Mahesa dengan D'Kratos ini dilaksanakan di ruang aula utama di gedung Mahesa Group. Tentu bukannya tanpa maksud. Hanya di Mahesa Group inilah keamanan bisa terjamin jauh lebih baik. Bagaimana pun juga, Mahesa Group adalah perusahaan yang bergerak di bidang keamanan terbaik se-Indonesia, meski sekarang menurun dan kalah saing semenjak kasus Pratama. Namun, Kyra terus berusaha untuk kembali ke posisi sebelumnya.Tentu saja acara ini amat sangat ramai dan meriah, karena bukan hanya mengundang masing-masing orang penting dari kedua perusahaan, tapi juga orang penting se-Indonesia, termasuk pejabat-pejabat negara yang terlibat di du

  • Kyraka   Persiapan

    "Kamu serius, Kyra?" tanya Raka. Ia baru saja sampai di rumah dan mendapati Kyra sedang berbaring di atas karpet depan televisi, sambil menemani Arden berguling-guling dan mencoba merangkak. "Menunda operasi itu resikonya besar buat kamu. Apalagi, kamu udah memutuskan untuk menunggu Margaret keluar dari penjara untuk menggantikanmu. Kamu tahu kalau tubuh kamu nggak kuat, 'kan? Sekarang aja kita harus mempersiapkan persidangan."Kyra merebahkan tubuhnya terlentang, membuat Raka mendekat untuk bersimpuh di sebelahnya, dan tiba-tiba saja mengecup bibir sang istri. "Duh, Kak. Mendadak amat," ujar Kyra sambil mendorong pundak Raka pelan. Perlahan, ia mengguling tubuhnya dan menaruh kepalanya di atas pangkuan Raka. "Nggak lama, kok, aku menunda operasinya. Cuma sampai dua kali sidang. Aku janji."Raka menghela napasnya kasar sambil geleng-geleng kepala. "Aku nggak habis pikir, deh, sama kamu, Kyra. Kamu selalu berhasil bikin aku jantungan dan gila."Dengan ringannya, sang istri malah terkek

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status