Share

Perjanjian

Penulis: Catish13
last update Terakhir Diperbarui: 2022-03-19 20:36:29

"Ky-Kyra..."

Kyra benci hidup diatur-atur. Sejak kecil, hidupnya selalu diatur. Ia tidak bisa bebas menentukan apa yang dia mau. Ia didoktrin oleh Pratama dan Nirmala. Hal itu membuatnya stres. Ia beberapa kali berpikir untuk bunuh diri, tapi ia selalu takut untuk melakukannya. Perjodohan kali ini pun sama. Ia tak menyangka bahwa jodoh sehidup-sematinya akan ditentukan oleh orang tuanya, bukan Tuhan. Padahal, ia selalu menginginkan yang namanya cinta pertama dan terakhir.

"Aku nggak suka dijodohin. Aku capek jadi bonekanya Ayah dan Bunda," sebut Kyra. Ia pun menatap Raka dengan tatapan dalam. Tak ada senyum di sana, hanya ada kesuraman. "Kakak mau dijodohin kayak gini?"

Raka tak langsung memberikan jawaban. Kyra tahu bahwa Raka ragu, seakan ia takut memberikan jawaban yang salah. "Tujuan perjodohan ini adalah kerja sama bisnis. Jika perusahaan kami bisa bekerja sama dengan Mahesa, kami akan diuntungkan. Mahesa juga akan diuntungkan dengan kerja sama ini. Aku terima perjodohan ini untuk bisnis," jelas Raka dengan tak beremosi.

"Meski tanpa dasar cinta?" tanya Kyra.

Raka mengangguk. "Cinta bisa dipupuk pelan-pelan seiring berjalannya waktu. Soal cocok atau nggak, itu urusan belakangan," jawab Raka. Entah kenapa, Kyra merasa jawaban itu terdengar sangat dingin dan tidak berperasaan.

Kyra mengangguk. Ia tak bisa menyalahkan pemikiran Raka, karena setiap orang punya tujuan hidup masing-masing. Ia juga tak bisa memaksakan Raka untuk berpikir seperti dirinya.

"Tapi, kalau kamu nggak mau, kita bisa nolak perjodohan ini," kata Raka.

"Nggak, nggak bisa," jawab Kyra. Ia menyandarkan punggungnya, lalu menaruh kepalanya di atas sandaran. Ia memandang langit malam yang hampa, hanya ada bulan sabit yang tertutup gurat awan tipis. "Ayah dan Bunda mau perjodohan ini terjadi. Kalau nolak, baik aku atau Kakak yang ngomong, tetep aku bakal dalam masalah besar. Aku ini bonekanya Ayah dan Bunda."

"Ma-Maksudmu apa?"

Kyra menegakkan kepala dan tubuhnya kembali, lalu ia tersenyum. "Apa Kakak mikir aku ini beneran kayak Dewi Matahari yang selalu senyum sana-sini, nyapa orang-orang dengan ramah, dan selalu tertawa seakan nggak punya beban?"

Ekspresi Raka berubah. Dia tampak terkejut, tapi di saat yang sama dia juga terlihat cemas. "Se-Sebenernya, ada apa?" tanyanya.

Kyra bukan orang yang suka mengumbar masalah hidup. Ia tidak mau orang-orang melihat dirinya yang penuh masalah. Ia ingin menjadi orang yang penuh semangat dalam hidup seakan benar-bensr tak punya masalah hidup, itu karena dia ingin menyemangati dirinya sendiri. Tapi, untuk kali ini, dan hanya pada Raka, entah kenapa ia ingin terbuka dan jujur.

"Kalau perjodohan ini dibatalin, apapun alasannya, Ayah dan Bunda bakal mikir kalau ini karena kesalahanku. Aku nggak tau hukuman apa yang bakal aku terima," jawabnya, lalu ia tersenyum. "Kalaupun perjodohan ini berlanjut, nantinya kalian bakal kecewa sama aku, dan Ayah-Bunda bakal tetap nyalahin aku. Apapun keputusannya, posisi aku selalu sama di mata Ayah dan Bunda. Dan, meski pada akhirnya kita nikah, aku nggak akan pernah bisa lepas dari Ayah dan Bunda. Aku bonekanya mereka."

Raka mengerutkan keningnya, namun matanya melotot dan menatap Kyra serius. "Apa yang udah mereka lakuin ke kamu selama ini? Apa itu alasan kamu berpikir untuk bunuh diri?"

Kyra tak menjawab dengan pasti. Ia hanya buang muka untuk kembali menatap pemandangan kota di malam hari. "Aku ngomong gini ke Kakak bukan untuk minta simpati Kakak," sebutnya. Ia kembali menatap Raka, dan kali ini ia menatap Raka dengan serius. "Aku cuma mau minta tolong sama Kakak. Tolong jangan buat masalah, jangan cari masalah. Aku nggak kenal Kakak kayak gimana, tapi aku mau Kakak penuh perhitungan dan hati-hati. Aku masih mau hidup."

"Kyra!" seru Raka emosi. Kyra tahu Raka ingin bicara sejak tadi, ingin memotong ucapannya yang nembuat Raka seperti ketakutan. Dan, seruan Raka adalah bukti bahwa Raka takut dan cemas. "Kalau kamu emang nggak mau perjodohan ini, bisa, 'kan, pilih cara lain?" Ia tampak marah.

"Udah aku bilang, 'kan, kalau aku nggak akan bisa batalin perjodohan ini," jawab Kyra tenang. "Lebih baik perjodohan ini dilanjutkan, karena resiko kerugianku lebih sedikit daripada dibatalin. Tapi, hal itu bisa terwujud kalau Kakak mau bekerja sama," jelasnya. "Jadi, aku mau kita buat perjanjian."

"Perjanjian?"

Kyra mengangguk. "Aku bakal pastiin kalau Mahesa akan ada di bawah D'Kratos saat Kakak udah mengambil alih perusahaan D'Kratos." Raka tercengang. Ia tampak terkejut, tapi juga terlihat tertarik dengan tawaran itu. "Sebagai gantinya, Kakak harus hati-hati dalam setiap tindakan dan keputusan, apapun itu. Aku mau Kakak bicarain dulu ke aku, dan aku bakal lakuin hal yang sama. Aku nggak mau siapaun dirugikan."

Raka mengerutkan keningnya. "Apa keuntungan yang kamu dapat dari perjanjian ini?" tanyanya. "Yang kamu sebutkan, itu untuk keuntunganku semua. Nggak ada keuntungan yang secara pribadi kamu dapatkan."

Kyra tersenyum. "Aku bakal dapetin itu seiring dengan berjalannya waktu. Jadi, Kakak cuma perlu setuju sama perjanjian ini," jawab Kyra. "Gimana?"

"Nggak. Aku juga berhak tahu apa keuntungan yang bakal kamu dapetin. Aku mau tahu apa yang kamu inginkan dari ini," kata Raka tegas.

"Kakak udah tahu, 'kan, apa yang aku mau? Aku udah sebutin dari awal, loh," jawab Kyra.

Raka terdiam dan tampak berpikir. "Kebebasan?"

Kyra mengangguk. "Aku mau lepas dari rantai Ayah dan Bunda," jawabnya. "Lalu, setelah Kakak mendapatkan apa yang Kakak mau, aku akan pergi."

"Pergi?"

Kyra mengangguk. "Aku muak sama hidupku yang diatur-atur ini. Selama aku masih ada di dalam jangkauan Ayah dan Bunda, aku nggak akan bisa mendapatkan kebebasan. Jadi, aku bakal pergi sejauh mungkin, termasuk dari Kakak."

Raka tampak takut. "A-Apa maksudmu? Kamu nggak berencana untuk mati, 'kan?"

Kyra terkekeh-kekeh. "Semua orang bakal mati pada waktunya," jawab Kyra. "Kalau emang kematian itu adalah kunci kebebasanku, aku nggak masalah. Dari awal, itu tujuanku. Kalau bunuh diri itu nggak dosa, udah aku lakuin dari dulu." Ia terkekeh-kekeh lagi.

"Se-Sebenernya, kamu kenapa, Kyra? Apa yang jadi masalahmu? Kenapa kamu selalu ngomongin soal kematian?"

Kyra menepuk pundak Raka pelan. "Bukan apa-apa, dan aku baik-baik aja. Itu yang perlu Kakak tahu. Yah, walaupun Ayah dan Bunda minta aku untuk terlihat selemah mungkin di depan Kakak dan orang tua Kakak, tapi aku nggak akan lakuin itu." Lalu, ia berdiri perlahan-lahan. "Aku ke toilet dulu. Kakak pesenin makanan untukku, apa aja boleh." Lalu, Kyra pun melangkah pergi dari hadapan Raka.

Memang, Pratama dan Nirmala memintanya untuk terlihat lemah demi menarik simpati. Tapi, Kyra tahu bahwa hal itu tidak boleh ia lakukan untuk mencapai tujuannya. Jika Angga dan Tika tahu, kemungkinan besar mereka akan membatarkan perjodohan ini. Penyakit jantung yang ia derita mungkin akan menyulitkannya untuk menghasilkan keturunan yang diinginkan Tika, terutama keturunan yang sehat. Ia tahu bahwa Pratama dan Nirmala belum memperhitungkan kemungkinan di masa depan.

Kyra menahan diri dengan baik di depan Raka. Sebenarnya, ia ingin mengatakan semua hal buruk yang terjadi padanya. Entah kenapa, ia merasa nyaman untuk bercerita dengan Raka. Tapi, ia harus mengendalikan diri. Ia harus tetap terlihat kuat dan baik-baik saja di depan Raka. Ia tak akan menunjukkan kelemahannya, dan ia akan membuktikan pada Raka bahwa ia bisa memberikan Mahesa Group pada D'Kratos nantinya. Dengan begitu, ia akan mendapatkan kebebasan.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Kyraka   Last but Not Least

    Tentu saja, masalah akan selalu datang dalam hidup sebagai pewarna kehidupan. Masalah berat akan terasa ringan saat ditanggung bersama, saat ada orang yang mau memberikan dukungan meski hanya dengan keberadaannya. Dan, itulah yang terjadi pada hidup Kyra semenjak ia bertemu dengan Raka. Dulu, rasanya ia bisa mengakhiri hidupnya kapan saja. Tapi, kini ia memutuskan untuk terus bertahan dan berjuang karena ia sudah memiliki orang-orang yang berharga. Raka sebagai suaminya, Arden sebagai anaknya dan Raka, sang bunda yang sudah berubah, dan kedua mertuanya yang selalu perhatian.Semenjak Mahesa Group bergabung di baqah D'Kratos, ada banyak sekali perubahan yang sangat baik yang membuat Mahesa Group yang sempat menurun akibat kasus Pratama pun bisa kembali naik dengan sangat cepat. Dalam waktu 1 tahun saja, semua sudah kembali stabil. Kyra bahkan bisa melakukan pekerjaan remot dari jarak jauh. Ia pun punya banyak waktu yang bisa ia habiskan bersama Arden dan Raka. "Babe." Kyra menoleh dan

  • Kyraka   From Bandung To Jakarta

    Kehidupan Kyra sealam di Bandung adalah kehidupan terbaiknya sejak sebelum hingga sesudah mengenal seorang Raka. Namun, ia yakin bahwa dengan tinggal di rumah baru, mencari suasana baru, dan lingkungan bermasyarakat yang baru, ia akan mendapatkan kehidupan yang jauh lebih menyenangkan dan terbaik di banding sebelumnya. Apalagi, kini telah banyak yang berubah di dalam hidupnya. Mulai dari pernikahannya dengan Raka, memiliki Arden sebagai anak mereka, perubahan sikap NIrmala, diterimanya dengan baik sebagai seorang Kyra yang penyakitan oleh banyak orang, dan kini ia sudah memiliki jantung yang lebih baik berkat bantuan ICD hingga memberinya kesempatan hidup lebih baik. Ia tidak pernah berhenti berterima kasih pada Bandung. Dan, mulai hari ini, ia, Raka, dan Arden akan menetap di Jakarta.Ada begitu banyak alasan yang membuat mereka memilih untuk pindah ke Ibu Kota. Pertama, tentu karena lokasi dengan perusahaan jauh lebih dekat. Orang tua mereka juga dapat berkunjung lebih sering tanpa

  • Kyraka   Harmonis

    Masalah dengan Hisyam dan Galih telah selesai. Mereka berdua mendapatkan hukuman kurungan penjara seumur hidup tanpa remisi atau pengurangan hukuman saat menjalani masa pidananya. Berbeda dengan ibu Hisyam, ia mendadpatkan hukuman kurungan penjara 20 tahun dan sejumlah denda. Sementara untuk Margaret yang telah menuntut cerai pada Hisyam dan disetujui akan mendapatkan hukuman penjara 5 tahun penjara dengan sejumlah keringanan-keringanan yang telah Kyra berikan. Memang, dilihat dari sisi mana pun, Margaret juga korban.Sudah tiga bulan berlalu semenjak resminya penggabungan perusahaan Mahesa menjadi berada di bawah D'Kratos. Selama tiga bulan itu, Kyra menjalani masa istirahatnya dengan cukup tenang. Satu bulan pertama memang sangat tenang untuknya, karena Raka telah menunjuk seseorang untuk menggantikan posisinya memimpin Mahesa Group. Tapi, setelahnya Kyra kembali memegang jabatan sebagai Direktur Utama Mahesa Group meski dilakukannya dari jarak jauh. Tentu saja hal itu akan mencipta

  • Kyraka   Operasi

    "Kalian heboh banget, sih," tukas Kyra sambil bangkit perlahan-lahan dengan bertumpu pada tangan kanannya. Lantas, ia menutup luka di lengan kirinya yang dalam dan mengeluarkan banyak darah.Bagi Kyra, menerima luka tembakan adalah hal yang sebenarnya sudah biasa ia dapatkan sejak dulu. Ada banyak bekas luka yang ia miliki di tubuhnya, dan kini ia harus mendapatkannya kembali. Memang lukanya tidak parah karena ia sempat menghindar di saat-saat terakhir. Meski sudah memakai rompi anti peluru di balik baju yang ia pakai, untunglah luka yang ia dapat hanya luka dalam di lengan kirinya akibat tertembak."Da-Darahnya banyak banget!" kata Raka terbata-bata.Kyra mengangguk. "Daging aku kecongkel panjang dan dalam, jadi wajar darahnya banyak gini. Aku mungkin bakal butuh transfusi kalau dibiarin. Aku juga bakal pingsan," kata Kyra dengan santai. "Karena acaranya juga udah kacau, aku pergi duluan, ya? Kakak urus sisanya aja, nanti nyusul ke rumah sakit. Aku sama King."King sudah mengangkat t

  • Kyraka   Launching

    Kyra sudah siap, pun dengan Raka. Arden mereka titipkan pada Nirmala yang sekarang selalu menjauhi keramaian dan acara-acara besar semenjak kasus Pratama. Bundanya itu lebih senang bersama cucu pertamanya, menghabiskan masa tua dengan bahagia dan jauh dari hal-hal yang merepotkan. Kyra dan Raka turun dari mobil yang sama. Acara launching peresmian bergabungnya Mahesa dengan D'Kratos ini dilaksanakan di ruang aula utama di gedung Mahesa Group. Tentu bukannya tanpa maksud. Hanya di Mahesa Group inilah keamanan bisa terjamin jauh lebih baik. Bagaimana pun juga, Mahesa Group adalah perusahaan yang bergerak di bidang keamanan terbaik se-Indonesia, meski sekarang menurun dan kalah saing semenjak kasus Pratama. Namun, Kyra terus berusaha untuk kembali ke posisi sebelumnya.Tentu saja acara ini amat sangat ramai dan meriah, karena bukan hanya mengundang masing-masing orang penting dari kedua perusahaan, tapi juga orang penting se-Indonesia, termasuk pejabat-pejabat negara yang terlibat di du

  • Kyraka   Persiapan

    "Kamu serius, Kyra?" tanya Raka. Ia baru saja sampai di rumah dan mendapati Kyra sedang berbaring di atas karpet depan televisi, sambil menemani Arden berguling-guling dan mencoba merangkak. "Menunda operasi itu resikonya besar buat kamu. Apalagi, kamu udah memutuskan untuk menunggu Margaret keluar dari penjara untuk menggantikanmu. Kamu tahu kalau tubuh kamu nggak kuat, 'kan? Sekarang aja kita harus mempersiapkan persidangan."Kyra merebahkan tubuhnya terlentang, membuat Raka mendekat untuk bersimpuh di sebelahnya, dan tiba-tiba saja mengecup bibir sang istri. "Duh, Kak. Mendadak amat," ujar Kyra sambil mendorong pundak Raka pelan. Perlahan, ia mengguling tubuhnya dan menaruh kepalanya di atas pangkuan Raka. "Nggak lama, kok, aku menunda operasinya. Cuma sampai dua kali sidang. Aku janji."Raka menghela napasnya kasar sambil geleng-geleng kepala. "Aku nggak habis pikir, deh, sama kamu, Kyra. Kamu selalu berhasil bikin aku jantungan dan gila."Dengan ringannya, sang istri malah terkek

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status