Share

Bab 11

"Selamat pagi Mbak? Kopi atau teh?" Ternyata Stephen sudah di dapur saat aku siap-siap akan berangkat ke kantor.

"Kopi,  please, no sugar."

"Siap, Mbak."

Aku memandang Stephen yang sedang menyiapkan kopi untuk kami, rambutnya masih lembab karena sehabis keramas, memakai T-shirt dan celana jeans, tiba-tiba aku ingat beberapa hari yang lalu Langit disini menyiapkan kopi untuk kami.

"Mbak Bos! Mbak!"

Stephen menyadarkanku dari lamunanku.

"Eh,  iya?"

"Ini kopinya, jangan melamun, Mbak, masih pagi ini."

Aku menunduk memandang kopi hitamku, aromanya benar-benar harum.

"Kenapa lagi Mbak? Masih kepikiran, si bos, ya?" Stephen memandangku sambil meminum kopinya.

"Stephen, apa Langit punya pacar?"

"Setauku sih  nggak ada, Mbak , tapi si bos kan jarang di sini, jadi aku nggak tau kalau di luar dia punya pacar."

Aku memutar jariku di permukaan gelas kopiku. "Hmm ... bagaimana ya

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status