مشاركة

75. TIDAK TAHAN

مؤلف: Ryanty_tian
last update آخر تحديث: 2025-12-18 15:30:04

“Kamu gila,” seru Melody ketika bersama Langit di depan Rumah.

“Tidak, saya serius ingin mengenalkan kamu pada keluarga saya,” jawab Langit dengan santai, “lagi pula sudah saatnya kamu tahu tentang saya dan hubungan kita bisa lebih serius lagi.”

Bukannya Melody tidak mau, tapi dia belum mempersiapkan apa pun. Dan ini adalah pertama kalinya Melody bertemu dengan orang tua Langit, apalagi dihadapkan dengan hal serius seperti pernikahan.

“Ayah udah memberi ijin?” tanya Melody hanya ingin memastikan.

“Bisa kamu dengar tadi perkataan ayah kamu, meski secara tidak langsung menjawabnya. Tapi, saya tahu dia memberikan ijin untuk saya membawa kamu,” jelas Langit dan Melody mengangguk saja.

“Dan kamu yakin nggak ada sentuhan apa pun sebelum menikah?”

Pertanyaan Melody sungguh membuat Langit tertawa, kenapa kekasihnya ini begitu polos dan terlalu penurut pada Ivander?

“Kamu percaya hal itu?” tanya Langit balik.

“Nggak.”

“Ya, sudah. Lagi pula terkadang saya tidak tahan jika terus berdek
استمر في قراءة هذا الكتاب مجانا
امسح الكود لتنزيل التطبيق
الفصل مغلق

أحدث فصل

  • LANGIT penuh MELODY   87. TAK TERBENDUNG

    “Penjaga Villa tersebut sudah saya amankan, dan dia menyerahkan bukti CCTV kejadian hari itu,” jawab Seto menyerahkan rekaman CCTV milik Zen.“Bagus, dan pastikan dia tersembunyi dengan baik sampai saat sidang berlangsung!” perintah Langit yang sudah mengantongi saksi dan bukti.“Baik.”“Saya juga mendapatkan rekaman amatir dari ponsel Zen, ini percakapan antara dia, Nesya dan juga Reza,” lapor Darto mengorek lebih jauh informasi.“Good,” jawab Langit puas, “saya akan transfer gajian kalian 2x lipat sekalian Transport kalian.”“Terima kasih,” jawab keduanya.Sementara itu, Nesya diam-diam mengikuti Alfred beberapa hari ini. Dia merasa ada yang disembunyikan oleh sang suami, insting seorang istri pasti merasakan hal ini.Dan benar, Alfred menemui Melody dan mereka terlibat pertengkaran. Bahkan Nesya naik pitam karena melihat Alfred memeluk Melody.“Sialan, wanita jalang. Masih berani dia menggoda Alfred,” geram Nesya yang langsung turun dari mobil untuk menghampiri mereka.Nes

  • LANGIT penuh MELODY   86. LAMARAN

    Ivander dan Nada sudah menyiapkan segalanya untuk menyambut kedatangan keluarga Langit yang ingin melamar Melody, beberapa tamu undangan dan saudara sudah berdatangan. Tampak Alby dan Alexandra sudah datang, diikuti dengan Alfred dan Nesya di belakang mereka. Alfred mengumpat kesal dalam hati karena Melody tak memedulikan dirinya sama sekali, sedangkan Nesya dengan percaya diri menunjukkan kalau dia berhasil memiliki Alfred.Proses lamaran berlangsung, tampak Melody begitu cantik dengan balutan kebaya berwarna peach. Sedangkan Langit menggunakan tuxedo dengan rambut rapi khas dirinya, keduanya tampak tersenyum bahagia hari ini.Tinggal selangkah lagi mereka akan menikah, para tamu, sahabat, dan juga saudara mengucapkan selamat untuk mereka berdua.“Kamu cantik sekali,” puji Ditto yang datang bersama istri beserta anaknya.Mendengar hal ini, membuat Langit menatap Ditto dengan tajam. Sedangkan yang ditatap hanya tampak diam tanpa dosa.“Calon suami kamu pencemburu,” bisik Ditto,

  • LANGIT penuh MELODY   85. MENGGEBU

    “Maaf, saya anaknya. Bapak sedang tidak enak badan, sehingga nggak bisa menemui kalian,” jawab Zoni, anak dari Zen.“Baiklah, nggak masalah,” kata Seto untuk sementara.“Kalian ingin menyewa Villa ini berapa lama? Saya bisa memberikan harga yang miring jika kalian bersedia,” tawar Zoni pada Seto dan Darto.Seto dan Darto sengaja tidak memberitahu tentang tujuan asli mereka datang, hal itu supaya mudah untuk menemui Zen. Tapi, yang datang malah anaknya.“Kami boleh melihat sebentar Villa tersebut?” minta Seto.“Boleh, mari ikut saya,” ajak Zoni yang begitu ramah.Seto dan Darto saling pandang, mereka mengikuti Zoni masuk Villa tersebut. Mereka harus mendapatkan informasi lebih dan melihat keadaan Villa, dan mungkin nanti malam bisa menyusup ke sana.Zoni menjelaskan beberapa hal tentang Villa ini, ada berapa jumlah kamar dan beberapa fasilitas yang ada. Seto menanggapi perkataan Zoni, sedangkan Darto mengamati beberapa tempat yang ada CCTV.“CCTV Villa ini lumayan banyak,” ujar

  • LANGIT penuh MELODY   84. LELAKI BRENGSEK

    Melody sangat ingin tertawa saat ini, apa Alfred lupa kalau saat ini dia sudah menikah dengan Nesya? Malah dengan mudah bilang cinta padanya, sungguh menggelikan. “Hei, kamu udah nikah. Pikir pakai otak kamu, biar waras dan nggak mempermainkan hati wanita,” kata Melody dengan sarkas, dia kesal karena Alfred begitu mudah berpaling. “Tapi aku emang mencintai kamu, Mel. Maaf aku baru menyadari hal itu dan membuat keputusan yang salah dengan menikah dengan Nesya,” jawab Alfred mengungkapkan isi hatinya. Kali ini Melody tak dapat menahan tawanya, sungguh menggelikan sekaligus membagongkan. Alfred sungguh menjadi lelaki pecundang sekarang, sudah menikah tapi masih menginginkan Melody. “Kamu emang nggak punya hati jadi laki-laki,” hina Melody yang tidak menyangka Alfred akan menjadi seperti ini. Padahal Melody sudah merelakan Alfred bersama Nesya, memutuskan untuk move on dan memulai hidup baru lagi. Dan sekarang Alfred dengan percaya diri menyatakan cinta padanya, padahal lelaki i

  • LANGIT penuh MELODY   83. KEJADIAN SEBENARNYA

    Di kediaman Mahapura. Melody terkejut bukan main ketika Roseline mengajaknya minum teh bersama, pasalnya calon mertuanya itu tak menunjukkan sikap ramah selama ini. Melody mengikuti kepala pelayan Kim menuju taman belakang rumah, wanita itu gugup bukan main menemui Roseline. Terlihat wanita itu duduk dengan anggun, menikmati harumnya teh.“Duduklah!” perintah Roseline ketika Melody datang.“Iya,” jawab Melody duduk.“Minumlah!” perintah wanita itu menatap datar Melody.“Terima kasih.”Melody yang sejak tadi mengamati cara minum Roseline, dan dia hanya mengikuti hal itu. Melihat wanita itu sama saja melihat Langit ketika diam, tatapan tajam itu juga sama.“Kamu sudah lama mengenal Langit?” tanya Roseline menatap Melody, begitu dingin dan mengintimidasi.“Kami bertemu ketika di Rumah sakit ketika Mamanya sakit, dan saya mulai mengenal Langit beberapa bulan terakhir karena kita baru bertemu,” jawab Melody jujur, meski dia salah telah membahas mama Langit.Roseline tampak terk

  • LANGIT penuh MELODY   82. INGATAN YANG KEMBALI

    “Kita tidur, yuk. Ngantuk,” ajak Bintang karena merasa sudah malam, dan waktu bercanda sudah habis.“Ayo, aku sudah merindukan bantal guling. Dan besok pagi aku ada rapat,” imbuh Galaxy mulai menguap.“Kalian tidur sana,” usir Langit.“Dih, bilang aja mau berduaan sama Melody,” ejek Galaxy memainkan bibirnya.“Kalau iya kenapa? Sirik?” jawab Langit langsung.“Sudahlah, ayo kita tidur,” ajak Awan menarik kedua saudara mereka masuk ke kamar. Bintang dan Galaxy menggerutu sepanjang perjalanan, sesekali mereka menoleh melihat Langit dan Melody untuk memastikan. Awan tampak senang melihat kebersamaan mereka, Melody memang pantas mendapatkan lelaki sebaik Langit.Melody berdiri di tepi kapal, menikmati pemandangan malam yang sangat jarang dia bisa nikmati. “Pakailah, supaya kamu tidak kedinginan,” kata Langit memakaikan jas yang dia pakai pada Melody.“Makasih,” jawabnya tersenyum.Langit berdiri di samping Melody, dan melakukan hal yang sama. Keduanya masih tampak diam, memilih

فصول أخرى
استكشاف وقراءة روايات جيدة مجانية
الوصول المجاني إلى عدد كبير من الروايات الجيدة على تطبيق GoodNovel. تنزيل الكتب التي تحبها وقراءتها كلما وأينما أردت
اقرأ الكتب مجانا في التطبيق
امسح الكود للقراءة على التطبيق
DMCA.com Protection Status