LOGIN“Tapi kamu nggak harus berbuat jahat seperti itu pada Melody, di mana hati kamu? Dia juga wanita seperti kamu, tapi kamu dengan tega memberikan penderitaan yang begitu besar padanya,” bela Alfred pada Melody.“Itu karena kamu, Al. Semua karena kamu aku melakukan hal jahat pada Melody. Aku ingin menyingkirkan dia supaya kamu hanya melihatku,” balas Nesya ikut geram seperti Alfred.Alfred sungguh tak dapat mempercayai hal ini, dia tak percaya kalau wanita yang dia cintai dan percayai berbuat seperti ini. Meski Alfred berniat menceraikan Nesya, tapi dia tetap mempercaya kalau Nesya adalah wanita yang baik.Tapi sekarang pikirannya berubah total tentang Nesya, wanita itu hanya terobsesi padanya dan bisa jadi membahayakan Melody.“Jangan tinggalkan aku, Al. Hanya kamu milikku, dan aku hanya mencintai kamu,” mohon Nesya memeluk kaki Alfred, berharap lelaki itu akan berubah pikiran.Alfred tak bergerak, berusaha mendorong Nesya menjauh dengan pelan. Tanpa pikir panjang, lelaki itu menin
Melihat kedatangan Alfred, membuat Reza panik dan memilih kabur dari sana. Dia tidak ingin tertangkap lagi dan berakhir di Penjara. Alfred tak memedulikan ketika Reza kabur, yang lebih penting adalah Nesya. Ternyata wanita itu ular berbisa yang selama ini meracuni dirinya untuk menjauhi Melody, ditambah dengan kasus penyekapan Melody beserta trauma yang dia derita.Alfred kembali mengingat masa dulu di mana Melody sempat menuduh Nesya, tapi dirinya tak mempercayai hal itu. Ternyata semua adalah benar, rasa bersalah kian merasuk dalam jiwa.“Al-Alfred,” kata Nesya terbata-bata, tak menyangka kalau suaminya akan ikut kemari.“Hebat, ya.” Alfred tertawa akan kebodohannya selama ini, “dasar penipu! Pengkhianat! Tukang selingkuh!”“Nggak, aku nggak pernah melakukan hal itu. Reza hanya berbohong, aku mohon kamu percaya denganku,” minta Nesya yang mencoba tetap tenang.“Wanita busuk, aku nggak akan tertipu lagi. Semua udah jelas, aku udah mendengar apa yang kalian bicarakan,” geram Al
“Sepertinya di Kamar, Tuan Muda. Sejak tadi belum keluar sama sekali,” jawab Tedy.“Masakan sesuatu yang enak untuk dia, dan minuman!” perintah Langit.“Baik.”Langit membuka jas yang dia pakai, melonggarkan dasi dan perlahan menuju kamar Melody yang tepat di seberang kamar Langit.Tampak sepi, dan Langit masuk dengan pelan. Terlihat Melody berbaring, dan ternyata tertidur pulas.Langit meneliti penampilan Melody yang berantakan, apa yang terjadi dengannya? Seperti terlibat perkelahian, pikir Langit meletakan jas di sofa.Langit tak ingin mengganggu tidur Melody, lelaki itu perlahan membuka satu persatu kancing kemeja yang dia pakai. Tubuh kekar nan gagah, membuat siapa saja yang melihatnya pasti langsung tergiur.Langit mencari kaos yang berada di lemari, sebagian bajunya juga berada di sini. Hal itu supaya lebih mudah saja, tapi tangannya terhenti ketika sebuah tangan memeluk Langit dari belakang.“Aku kira bermimpi melihat kamu berada di sini,” kata Melody yang masih memeja
“Hamil!” Alfred tak percaya hal ini akan terjadi, kenapa Nesya harus hamil ketika sebuah keputusan baru ingin dia ambil?Sial, bagaimana ini? “Sejak kapan kamu hamil?” tanya Alfred yang kini kembali menghampiri Nesya, seolah meragukan hal itu.“Aku baru mengetahui hal ini, tadinya ingin memberitahu kabar bahagia ini. Tapi, tapi yang aku dapat adalah kamu kembali mengejar Melody,” jawab Nesya dengan sendu, hatinya tentu sakit ketika Alfred tak juga melupakan Melody.“Kamu yakin kalau hamil?”Perkataan Alfred semakin menyakiti hati Nesya, apakah suaminya itu sedang meragukan kehamilannya?Nesya merintih kesakitan memegangi perutnya, pertengkaran dengan Melody tadi memberikan efek pada perutnya. Wanita itu terjatuh karena tak dapat menahan sakit yang menyerang perutnya.“Al, tolong aku,” pinta Nesya yang membuat Alfred panik, apalagi darah mulai keluar.Alfred langsung membawa Nesya ke rumah sakit, melihat sang istri merasa kesakitan membuat Alfred dilanda kegelisahan. Takut t
“Penjaga Villa tersebut sudah saya amankan, dan dia menyerahkan bukti CCTV kejadian hari itu,” jawab Seto menyerahkan rekaman CCTV milik Zen.“Bagus, dan pastikan dia tersembunyi dengan baik sampai saat sidang berlangsung!” perintah Langit yang sudah mengantongi saksi dan bukti.“Baik.”“Saya juga mendapatkan rekaman amatir dari ponsel Zen, ini percakapan antara dia, Nesya dan juga Reza,” lapor Darto mengorek lebih jauh informasi.“Good,” jawab Langit puas, “saya akan transfer gajian kalian 2x lipat sekalian Transport kalian.”“Terima kasih,” jawab keduanya.Sementara itu, Nesya diam-diam mengikuti Alfred beberapa hari ini. Dia merasa ada yang disembunyikan oleh sang suami, insting seorang istri pasti merasakan hal ini.Dan benar, Alfred menemui Melody dan mereka terlibat pertengkaran. Bahkan Nesya naik pitam karena melihat Alfred memeluk Melody.“Sialan, wanita jalang. Masih berani dia menggoda Alfred,” geram Nesya yang langsung turun dari mobil untuk menghampiri mereka.Nes
Ivander dan Nada sudah menyiapkan segalanya untuk menyambut kedatangan keluarga Langit yang ingin melamar Melody, beberapa tamu undangan dan saudara sudah berdatangan. Tampak Alby dan Alexandra sudah datang, diikuti dengan Alfred dan Nesya di belakang mereka. Alfred mengumpat kesal dalam hati karena Melody tak memedulikan dirinya sama sekali, sedangkan Nesya dengan percaya diri menunjukkan kalau dia berhasil memiliki Alfred.Proses lamaran berlangsung, tampak Melody begitu cantik dengan balutan kebaya berwarna peach. Sedangkan Langit menggunakan tuxedo dengan rambut rapi khas dirinya, keduanya tampak tersenyum bahagia hari ini.Tinggal selangkah lagi mereka akan menikah, para tamu, sahabat, dan juga saudara mengucapkan selamat untuk mereka berdua.“Kamu cantik sekali,” puji Ditto yang datang bersama istri beserta anaknya.Mendengar hal ini, membuat Langit menatap Ditto dengan tajam. Sedangkan yang ditatap hanya tampak diam tanpa dosa.“Calon suami kamu pencemburu,” bisik Ditto,







