Share

Bab 17

LEBIH BAIK KITA BERPISAH 17

Tanpa Jonas di kantor, hari-hari terasa lebih menyenangkan. Tak ada yang diam-diam menatapku, mencuri pandang, atau tahu-tahu menghadang dan membicarakan hal absurd, masa lalu bersamanya, kini terasa telah jauh terlewat.

"Kantor terasa seperti surga!" Seru Evelyn.

Aku tertawa, karena apa yang dia katakan itu memang benar. Biasanya kami bicara berbisik-bisik, dan harus mengintip dulu, dia dimana, agar tak perlu berpapasan dengannya. Apalagi dia suka sekali nongkrong di pantry, minum kopi sambil merokok, padahal kami harus melewati pantry jika ingin ke toilet.

Di Lampung Barat, Jonas diminta memimpin proyek pembangunan puskesmas, jadi dia kini berada di pedesaan. Sebagai karyawan, pekerjaannya memang bagus sehingga Om Heru tetap mempertimbangkan agar tidak memecatnya. Kupikir mutasi ini jalan yang paling adil.

"Senjaaaaa, kurir kamu datang tadi!"

Loh?

Suara Mbak Arin membuatku berlari menuruni tangga. Entah mengapa sehari tak bertemu dengannya membuatku kelim
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status