Share

13

Ketika perampok yang lari dari pertempuran sampai di kediaman kaptennya, perampok itu merasa lega.

Dia berusaha mengatur nafasnya dan kemudian mengetuk pintu.

Tokk.. tokkk... ketukan demi ketukan.

Dia tidak berani gegabah di depan kaptennya, entah apa yang akan terjadi padanya setelah kaptennya mengurus bocah gila yang mengamuk di luar sana.

Tapi pintu tetap tertutup rapat, akhirnya..

“Kapten, seseorang menyerang markas kita dan lebih dari lima orang kita telah tumbang.” Pria itu berteriak dengan jelas agar kaptennya bisa mendengarnya.

Pintu dibuka dengan cepat.

Seorang pria muncul di balik pintu. Usianya sekitar tiga puluhan, dia adalah salah satu dari tiga wakil kapten di markas perampok ini.

Bentuk tubuh yang brutal dan fitur wajah yang garang.

“Ada apa? Bicaralah dengan jelas.” Wakil kapten bertanya.

“Wakil Kapten Gun.” Perampok yang hendak melapor itu tertegun, namun dia tetap menjelaskan kejadian tersebut.

“Di depan gerbang adalah serangan mendadak, seorang bocah gi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status