Share

21

Kartu SIM Tarno sudah jadi beberapa hari yang lalu. Namun belum ada permintaan dari Lastri untuk mengantarkannya pergi ke mana pun. Saat berangkat dan pulang dari toko, Lastri masih disopiri oleh Anto.

Tarno jadi bertanya-tanya dalam hati apakah Lastri merasa sungkan untuk menyuruhnya. Atau ia tidak nyaman bila harus satu mobil dengannya. Ia hanya bisa menebak-nebak dalam hati tanpa berani bertanya secara langsung.

Sampai siang itu, Lastri datang menemuinya. Ia sedang duduk dengan Samsul di halaman toko menunggu pembeli yang datang.

“Mas Tarno, kartu SIM nya sudah jadi kan?” tanya Lastri.

“Iya, sudah Bu.” Tarno mengangguk mengiyakan.

“Sebentar lagi, antarkan Aku ke suatu tempat ya. Ada suatu hal yang perlu kuurus.”

“Iya, Bu. Siap.”

“Kunci mobilnya dibawa Mas Anto. Minta saja padanya.” Lastri berlalu masuk ke toko untuk mengambil tas dan ponselnya di dalam toko.

Sedangk

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status