Share

Chaptire 24

"Minggir!"

Aku mendorong wajahnya yang terus saja menempel seperti bayi koala. 

"Aku belum sikat gigi." Dia menggeleng, aku langsung menarik hidungnya. 

"Pagi, Sayang. Pasti semalam cukup dapat banyak suntikan vitamin. Mungkin kita bisa mencoba satu kali lagi? Sebelum anak-anak bangun." Ugh... Nih laki mesumnya memang tak pernah hilang. 

Dia terus menempel saat aku sedang menyiapkan sarapan untuk anak-anakku. Celine dan Celena bangun pagi harus sarapan, minun susu, makan buah. 

"Kamu biasa sarapan apa?" 

"Sarapan kamu aja." Aku langsung menunjukkan pisau yang kupegang ke arah Danish. Dia terkekeh, mendekat ke arahku memeluk dari belakang, dan meremas payudaraku. 

"Aku lagi pegang pisau." 

"Papa juga punya pisau. Namanya Tiger, nggak tajam sih, tapi bisa bengkak." Aku menyipit ke arahnya. Apa maksudnya? 

"Apanya bengkak?" 

"Perutnya, bengkak selama sembilan bulan. Hehehe

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status