Share

31. Ketakutan Demian

"Apa? Kenapa kulkasnya kosong?" Acasha berpindah membuka setiap bagian kabinet atas. "Dikunci?? Bagaimana aku bisa sarapan jika tidak ada apa pun di sini?"

Acasha menggigit bibir dengan gelisah. Ia lantas memindai seluruh area dapur hingga perhatiannya tertuju pada tudung saji berwarna merah di tengah-tengah meja makan. Dengan langkah cepat dan alis berkerut, ia mendekati meja untuk membuka tudung saji tersebut.

Benar saja. Setelah tudung saji itu dibuka, dua potong sandwich dan segelas jus apel terhidang di sana. Acasha mendesah pelan sambil menarik sebuah kursi.

"Bukankah sudah kubilang, aku akan menyiapkan makananku sendiri?" tanyanya pada udara.

Mau tak mau, Acasha mulai menggigit sandwich tersebut sambil membayangkan sosok Demian dan Chesy mengenakan apron, menyiapkan sarapan bersama di dapur.

"Menyebalkan," gerutunya kemudian.

***

Setibanya di kantor, Acasha langsung disambut Ela, salah seorang sekretaris umum yang tampak sengaja menunggu kedatangan Acasha
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status