Share

Chapter 7

Penulis: AurumS
last update Terakhir Diperbarui: 2021-04-21 07:43:21

"Apa!"

Arumi tidak dapat menahan emosinya tangannya bahkan gemetar dengan wajah merah padam.

"Kau sudah mencuri ciumanku, dan sekarang kau mengatakan tahu siapa pria di dalam mimpiku? Dasar Pria mesum! Apa kau menyelip masuk ke dalam mimpiku tadi?"

Terdengar kekehan kecil dari mulut Randika. Pria bermanik hitam itu benar-benar merasa puas karena telah berhasil membuat Arumi marah.

"Dasar bocah, dia bahkan tidak tahu kalau itu adalah ciuman keduanya hari ini, ahahahaha kau terlihat sangat menggemaskan." Batin Randika.

Makanan yang Randika pesan sudah tiba. Meskipun marah tapi Brian menyiapkan semua sesuai dengan permintaannya. Dan untuk kesekian kalinya Arumi dia buat kaget dengan semua makanan yang di sajikan. Semua menu yang di sediakan membuat selerah makannya yang menggebu-gebu tadi menghilang.

Bagaimana tidak, semua yang di sajika pelayan adalah kesukaan Tuan muda Randika Garret. Nasi goreng udang ekstra pedas, di tambah dengan minuman perasan jeruk navel yang di campur dengan sedikit susu dan es batu. 

"Dia memesan semua makanan favoritnya. Jika hanya ini, di rumah pun juga ada Robot," batinnya kesal.

"Nikmatilah ... jika ada sesuatu yang kalian butuhkan, mereka siap melayani."

Brian menunjuk beberapa orang yang berdiri tidak jauh dari tempat duduk Randika dan Arumi.

"Apa ini makanan terbaik yang kau bilang tadi?" 

"Tentu saja. Dan ini enak."

"Enak menurutmu tidak untukku," sela Arumi mengatupkan bibir.

"Makanlah, jangan banyak bicara."

"Jika kau butuh yang lain pelayanku akan membuatkannya Nona."

"Tidak Brian, ini sudah cukup."

"Baiklah. aku permisi." Brian meninggalkan keduanya dengan senyuman yang tak henti mengembang.

"Apa kau ingin membunuhku dengan makanan pedas ini?"

"Diam dan nikmatilah."

Randika lalu menyodorkan secarik kertas kepada Arumi. "Baca semua isinya, dan jangan ada yang terlewati."

Gadis bermanik cokelat itu menerima selembar kertas dengan wajah kebingungan. "Apa ini?"

"Baca!"

Mata Arumi melebar setelah melihat apa yang tertera di atas kertas putih itu. Tertulis beberapa syarat yang harus Arumi patuhi seperti yang sudah dikatakan Randika setelah dia menyetujui perjodohan kemarin. Arumi membaca poin demi poin dalam lembaran perjanjian itu. Sesekali matanya akan melotot ke arah Randika dengan bibirnya yang komat kamit karena syarat yang dia anggap tidak masuk akal.

Isi Syarat :

Pihak 1 Randika Amirtha

Pihak ke 2 Arumi Chaska

1. Tidak bole ada rasa apapun di hubungan ini.

2. Pihak ke dua, tidak boleh berhubungan dengan pria mana pun tanpa seijin pihak pertama.

3. Tidak ada kemesraan dalam keadaan apapun.

4. Pihak ke dua, wajib melayani pihak ke satu dalam hal apapun. No debat.

5. Tidak boleh mencampuri urusan pribadi masing-masing.

"Apa ini tidak keterlaluan?"

"Tidak!"

"Semua syarat ini membuatku seperti pelayanmu."

"Menurutku, semua syarat ini masuk akal," sahut Randika.

"Apa kau yakin?"

"Sangat yakin."

"Tidak!"

"Berhenti membangkang Arumi."

"Ayolah, ganti poin kedua dan ke empat," pinta Arumi.

"Makanlah."

Arumi mengangkat sudut bibirnya, dan tidak menjawap. Gadis berponi itu memilih untuk melahap nasi goreng spesial udang ekstra pedasnya. Baginya untuk merubah keputusan Pria Robot seperti Randika sangatlah susah. Jadi lebih baik dia pasrahkan saja dan ikuti aturan main yang di inginkan pria bermanik hitam itu.

"Kau lebih manis jika diam seperti itu."

"Memangnya siapa yang berani melawan mu, Aku tidak ingin hidupku terancam karena kelakuan bar-bar Pria aneh seperti mu. Kau bahkan seenaknya mencium ku tadi."

"Urggghhh," Batin Arumi kesal

"Habiskan makananmu, seseorang akan mengantar mu kembali ke Mansion."

Sesuai perinta, Arumi meneguk habis minumannya. Makanan yang dia makan sangat pedas, membuatnya seperti mengeluarkan api dari dalam mulutnya.

"Kau tidak ikut pulang?"

"Tidak!"

"Lalu kenapa kau menjemputku."

"Ada yang harus aku selesaikan di sini."

"Menyelesaikan hasratmu bukan. lihatlah kau bahkan membawa ku ke tempat ini agar mudah meninggalkan ku, cihh ... dasar Robot mesum," batin Arumi kesal. 

"Jangan membatin, Aku tidak suka ada gadis aneh yang membatin di depanku."

"Dari mana kau tahu aku membatin."

Randika memutar kedua bola matanya, lalu mengambil ponsel dan menghubungi seseorang. Wajah Arumi tampak kesal karena Randika ternyata tidak menginginkannya. Seperti biasa, dia akan komat kamit tidak jelas merutuki orang yang membuatnya kesal, hingga tidak sadar dari kejauhan ada seseorang yang sedari tadi sedang mengamati gerak geriknya.

"Semoga kau baik-baik saja gadis kecil."

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • LOVE BROTHER   Chapter 134

    Randika mengerutkan keningnya melihat tingkah Arumi yang sedari tadi terus gelisah. "Nikmati sarapanmu dengan benar kenapa kau terus bergerak. Apa kursinya tidak nyaman.""Ti-tidak!""Lalu?"Randika mendorong pelan kursinya mendekat pada Arumi yang sepertinya tidak nyaman dengan dudukannya. "Ada apa Sayang? Apa tempat dudukmu tidak nyaman?""I-itu. Aku ...."Randika mengerutkan dahinya mencoba mengerti dengan ucapan istrinya. Sedangkan Amirta dan Jenny hanya tersenyum kecil melihat bagaimana Arumi malu-malu mengatakan akibat dari ulah anaknya. Untuk itu dia mengambil inisiatif untuk menyudahinya, agar Randika tidak terus bertanya dan membuat Arumi terus merasa malu."Sayang, istrimu hanya merasa tidak nyaman karena ulahmu semalam. Nukan begitu Sayang." Jenny menatap ke arah Arumi yang mulai tertunduk malu."Maksud mommy aku?" Randika menu

  • LOVE BROTHER   Chapter 133

    Fajar belum menunjukan dirinya, tetapi Randika sudah terjaga. Tatapannya terpaku pada wanita yang tidur di sampinganya. Punggung putih mulus Arumi membuat Randika tidak tahan untuk mengelusnya, yang kemudian membuat Arumi bergerak dengan mata yang masih terpejam."Sayang ...."Arumi terjaga, dia mengucak kedua matanya pelan agar penglihatannya tidak kabur. Perempuan yang baru saja melewatkan malam pertama bersama suaminya itu berusaha duduk. Namun, karena tubuh mungilnya tidak berbalutkan apapun, dia kembali ke posinya dengan kebih manikan selimutnya."Kau sudah bangun?" tanya Arumi saat mendapati pria yang baru saja resmi menjadi suaminya itu menatapnya dengan ternyum."Aku tidak bisa tidur jika keadaanmu seperti ini Sayang."Arumi mengerutkan kening, tidak mengerti dengan apa yang di bicarakan Randika. "Apa maksudmu dengan jeadaan sepert,i ini, Sayang. Memangnya apa yang terjad

  • LOVE BROTHER   Chapter 132

    "Kau sudah selesai membuka bajumu Sayang?"Randika keluar dari kaca pembatas antara bagian shower dan buthup dengan handuk yang melilit di pinggangnya, dada kekarnya membuat dia terlihat jantan dengan kulit yang basah.Cukup lama wanita itu mengagumi suaminya hingga tidak sadar pria itu kini sudah berdiri tetap di hadapannya. "Sayang?""Huh?"Randika tergelak melihat ekspresi istrinya yang malu-malu. "Berhenti merada malu, dan singkirkan tanganmu itu. Apa yang ingin kau tutupi, bukankah kita sudah sah."Arumi tidak bisa apa-apa, dia membiarkan Randika membersihkan dirinya, dan membuka sisa pakian dari tubuhnya. Sambil mandi, dia melihat bayangan Randika pada cermin besar yang sedang serius membersihkan bagian belakang tubuhnya. Tanpa sadar dia tersenyum dan bergumam. "Suami ku ternyata sangat tampan."Setelah selesai membersihkan tubuh, dan memakai handuk Ran

  • LOVE BROTHER   Chapter 131

    Meninggalkan keramaian pada Ballroom hotel, Randika dan Arumi memilih untuk lebih dulu beristirahat. Perempuan itu kelelahan karena lama berdansa bergantian dengan 3 pria. Randika, lalu Amirta, kemudian saudara laki-laki semata wayangnya, Mr Cool, Rilan Harrper. Dan Brian, dia sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk berdansa dengan Arumi, karena sibuk menenangkan Aurela yang sedang merajuk.Randika menggendong Istri tercintanya ala-ala bridal. ( Biar kaya pengantin yang lain gengs 😆.)Arumi menyembunyikan kepalanya di dada Randika karena malu, beberapa orang yang berada di lobi memperhatikan keduanya karena Arumi yang masih memakai gaun pengantin."Sayang, turunkan aku. Banyak orang di sini.""Memangnya kenapa kalau banyak orang.""Aku malu," bisik Arumi."Tidak perlu malu, kita sudah sah.""Tetap saja, ini memalukan Randika." Arumi sedikit meront

  • LOVE BROTHER   Chapter 130

    Ballroom hotel di penuhi dengan orang-orang berdansa. Dan Evanya, dia hanya bisa menahan kesalnya melihat dari jauh bagaimana Randika begitu lembut memperlakukan Arumi. Adegan ciuman keduanya bahkan membuat perempuan berdarah Jepang itu merasa jijik hingga meninggalkan titik di mana dia dan Damian bersembunyi untuk memantau keadaan.Kalimat janji suci yang di ucapkan Randika bahkan masih terngiang-ngiang di telinganya. Bagaimana pria itu kini menjadi milik orang lain, mengucapkan janji dengan sempurnah tanpa ada keraguan. Sedangkan dia, kini harus hancur dengan pata hati yang luar biasa. Kehancurannya itu semakin menjadi saat Damian mengatakan semua rencana mereka untuk menghancurkan pernikahan Randika dan Arumi telah gagal.Semua ranjau yang mereka siapkan ternyata sudah di bersihkan tetapi Evanya dan Damian tidak sadar akan hal itu, Detik setelah Arumi memasuki gedung, seharusnya perempuan itu jatuh pingsan karena terkena gas beracun di da

  • LOVE BROTHER   Chapter 129

    Cantiknya Arumi membisukan dunia Randika, wanita itu muncul dengan begitu anggun. Gaun putih yang melekat pada tubuh rampingnya, membuat dia semakin terlihat cantik. Gaun yang di gunakan Arumi memang terlihat polos. Namun, sangat memukau. Bagian dadanya terlihat sedikit terbuka, tetapi itu yang membuat Arumi terlihat mempesona karena terdapat beberapa swaroski yang menempel di bagian itu.Arumi datang di temani Daddy Amirtha sebagai pendampingnya. Mereka mendekat dan Daddy Amirta menyetahkan Arumi kepada Randika. Hal pertama yang di lakukan wanita itu adalahpp menatap manik Randika yang seperti kebingungan, lalu menggenggam jemarinya erat, agar pria yang memiliki manik mata hitam itu bisa meredahkan ketegangannya.Randika mulai tersadar ketika terdengar seseorang memberikan pertanyaan. "Apa kalian siap?"Keduanya pun menjawab secara bersamaan. "Ya, kami siap.""Baiklah! ... Randika Garrett, ête

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status