Share

HIDUP DALAM BAYANG-BAYANG

"Kenapa kamu bengong di situ?" hardik Bhara tanpa melihat lurus ke arah Alisa yang sejak tadi dia perhatikan dari ekor matanya sedang berdiri di ambang pintu.

Alisa mendekat sambil menggosok kedua tangan di depan rok kerjanya. Bhara berpaling sebentar dari monitor laptopnya.

"Saya mau mengajukan cuti, Pak."

Tangan Bhara berhenti mengetik untuk fokus mendengar permintaan Alisa. "Cuti apa?"

"Iya ... sepupu saya nikah di kampung minggu depan. Saya mau pakai cuti tahunan buat itu. Kebetulan jadwal Bapak juga nggak sibuk minggu depan makanya saya pikir sesuai." Alisa menjelaskan dengan gugup.

"Saya nggak diundang?" Bhara menopang dagu, memasang wajah menggemaskan.

"Emang Bapak mau datang?"

"Nggak boleh? Ada larangan pacar kamu nggak boleh datang?"

Kalau saat ini Alisa tengah makan, sudah pasti seluruh makanan di mulutnya tersembur keluar dan tersedak. "Bapak ngomong apa sih? Kita kan bukan--"

"Santai aja, kali," potong Bhara.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status