Share

Bab 7

Dengan lemah dan lunglai Luna menekan kontak lampu di dekat pintu flat sehingga ruangan tersebut tampak benderang. Sepulang dari rumah Reza Isnandar Luna pergi kemakam Ayahnya. Menyedihkan memandang makam ayahnya yang di tumbuhi semak, sedangkan ia tidak bisa mendekati makam itu untuk mengelus nisannya berdoa atau menangis di sana. Hanya memandang makam tersebut dan mendoakannya dari makam orang lain, berharap agar doa itu sampai kepada sang Ayah di sana.

Kenapa?

Karena kita tidak tahu, bisa jadi seseorang sudah menunggunya untuk mengunjungi makam itu sejak lama. Jika mereka bisa memperlakukan ayahnya tang seorang polisi begitu kejamnya, bagaimana tidak mungkin mereka juga mencari keberadaan Luna.

Luna merogoh ponsel dalam jaket tipisnya, tulisan nomor yang tidak di ketahui terpampang di layar ponsel tersebut.

"Ya?"

"Bagaimana misimu hari ini?"

"Mudah. Bukankah aki sudah mengemailmu?"

"Begitukah? Aku belum membukanya. Jadi?"

"Aku sudah memasang pelacak di sepatunya. Bisakah kau kirimkan detailnya sekarang Kim?".

"Sebentar..."

Luna membuka jaketnya dan melempar jaket itu sembarang di atas kasur, lalu menindih jaket itu dengang badannya. Membuat kasur empuknya bergoyang.

"Laluna? Kau masih di sana?"

"Aku di sini, Kim." Luna kembali mendekatkan ponsel di telinganya.

"Aku sudah mengirim detilnya di tablet mu, kau bisa mengeceknya sekarang juga." Luna membuka koper dan mengambil benda putih persegi panjang dalam koper dan menghidupkannya. Menampilkan garis-garis dengan titik-titik merah seperti yang sering di lihat pada tampilan GPS. Luna mencek satu-satunya titik hijau dan membaca tulisan yang di tindihnya.

"Universitas Nusa Bakti?.." memfokuskan pencarian pada titik tersebut dan memperdalamnya. "Perpustakaan?"

"Seperti informasi yang sudah ku kirimkan padamu kan? Lelaki itu selalu ke perpustakaan di sabtu siang".

"selalu?"

"Mana ku tahu, aku hanya memperhitungkan dari postingan di akun sosialnya, f******k, i*******m, path, dan sebgainya".

"Dasar stalker."

"Hei. Itu memang kerjaku nona Laluna, untuk itu kita di pasangkan sebagai partner."

"Baiklah. Bisa kau retas emailnya?"

"Sudah kulakukan tapi tidak ada info penting disana."

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status