Share

BAB 8

Keadaan Gita hari demi hari semakin memburuk. Makanan pun tak dapat masuk ke mulutnya. Dokter telah pesimis akan keadaan Gita yang tak kunjung berubah. Kedua orang tuanya belum juga datang. 

Bumi menyalakan televisi, berita nya sangat mengejutkan. Pesawat yang di naiki kedua orang tua Gita mengalami kecelakaan. Pesawat itu jatuh di laut lepas. Badan pesawat tidak tersisa. Banyak korban berjatuhan salah satunya kedua orang tua Gita. Bumi pergi ke kantor polisi untuk mendapatkan berita yang lebih akurat. Bahkan Bumi menanyakan nama-nama korban. Betapa terkejutnya nama kedua orang tua Gita ada di daftar korban. Korban yang di tulis adalah korban yang tidak selamat. 

Bumi mengurus pemakaman orang tua Gita. Selama pemakaman Bumi begitu gelisah. Dia bingung apa yang harus ia katakan pada Gita. Setelah Pemakanan selesai Bumi pergi ke rumah sakit. Betapa terkejutnya Bumi melihat Gita telah sadar dari kritisnya. Gita menanyakan keberadaan teman dan orang tuanya. Bumi menjawab bahwa teman nya berada di luar ruangan. Gita bertanya kembali tentang orang tuanya. Bumi pun menjelaskan dengan sangat pelan.

"Emm, Git!! itu... orang tua mu mengalami kecelakaan pesawat."

"Terus... ( menanhan tangis )."

"Mereka menjadi salah satu korban yang tidak selamat."

"Kenapa kamu tidak memberitahu ku soal ini."

"Aku kira kamu belum sadar!"

"Kan kamu bisa menelepon pihak rumah sakit dan tanya keadaan ku bagaimana."

"Ya , maaf Git!! aku bingung apa yang harus aku lakukan."

"Memang dari dulu kamu orang yang tidak berguna."

"Maksudnya?" Bumi merasa heran dengan perkataan Gita.

"Ya, dari dulu sampai sekarang kamu laki-laki yang tidak berguna, dulu saat ada seorang anak perempuan sedang dilecehkan oleh beberapa berandalan, apa kamu bisa membantu? jawab Bumi anak pak Sugito."

Bumi tercengang mendengar perkataan Gita. Gita telah mengetahui bahwa Bumi adalah teman semasa kecilnya. 

"Git!! kamu...." Bumi masih merasa heran dengan perkataan Gita.

"Kenapa? kaget, heran, bingung... kenapa aku bisa bicara begini?"

"Gita... kamu tau aku siapa?"

"Jelas, aku tau kamu siapa, dari pertama kamu muncul di kehidupan ku, aku sudah tau kamu siapa? kamu adalah laki-laki yang tidak berguna yang menjadi benalu di kehidupan aku dan keluarga ku." Gita mengucapkan kata kasar pada Bumi.

"Kamu, tau dari siapa?" ucap Bumi menanyakan.

"Aku tau dari kamu sendiri, Bodoh!! bahkan kamu sendiri tidak pernah sadar dengan ucapanmu."

"Maaf..." Bumi memegang tangan Gita.

"Kenapa kamu datang di kehidupan ku lagi? apa kamu belum puas telah menghancurkan kehidupan ku? apa keluarga mu belum puas telah menghancurkan keluarga ku? jawab Bumi, jawab...." Gita berteriak, dia sangat marah dengan Bumi. 

"Maaf, Git!! aku tidak ada maksud untuk mencelakaan mu."

Gita mengalami sesak napas, ia tak mampu berbicara lagi dengan Bumi. Dada nya sesak, Jantung nya berdebar kencang, tulang belakangnya terasa sakit. Bumi panik dan memanggil Dokter. Dokter langsung memberi penanganan darurat. Gita mengalami koma, dokter mengatakan bahwa kangker tulang belakang Gita telah menyebar keseluruh organ tubuhnya. Gita tidak akan bisa berjalan, bahkan bangun dari tempat tidur. Bumi dan teman-temannya tak kuasa menahan tangis. 

Bumi memikirkan apa yang terjadi 10 tahun yang lalu. Dulu mereka sangatlah dekat, kemana pun mereka lalu bersama. Orang tua Gita sangatlah baik pada Bumi dan keluarganya. Akan tetapi, semua berubah ketika Gita telah kehilangan kehormatannya. Harta orang tua Gita habis disebabkan membayar loyer untuk membela anaknya dipengadilan. Loyer itu adalah ayah dari Bumi. Mereka tidak bisa memberi keadilan pada Gita yang pada saat itu berusia 10 tahun. Ayah Bumi menghalalkan segala cara untuk membuat keluarga Gita bangkrut karena membayarnya. Ketika Gita telah kehilangan semuanya. keluarga Bumi mengacuhkan Gita bahkan keluarganya. Sawah, kebun bahkan perternakan sapi dan kambing sudah menjadi milik ayah Bumi. Kasus Gita dihentikan karena orang tua Gita sudah tidak mampu untuk membayar. Gita jadi bahan pembicaraan tetangga. Ia dianggap tidak suci, walaupun sebenarnya Gita adalah korban. 

Pada saat kejadian Gita bermain dengan Bumi. Lima anak berandalan datang dan menghajar Bumi. Gita berniat menolong Bumi. Awalnya mereka kabur sekencang mungkin ketika mendapat dua atau tiga pukulan. Akan tetapi mereka kembali dengan anggota yang lebih banyak. 

Gita memasang badan di depan Bumi. Gita di pukul tepat di tulang belakangnya. Gita tersungkur dan tak berdaya. Lalu mereka semua bergantian melecehkan Gita. Sedangkan Bumi hanya bisa diam melihat temannya. Gita dilarikan ke rumah sakit. Sekujur tubuhnya lebam dan berdarah. Orang tua tak sanggup berkata apapun. Melihat kondisi putrinya, kedua orang tua Gita melaporkan kekerasan dan pelecehan kepada polisi. Kasus itu dijalankan dengan ketentuannya. Ayah Bumi menjadi loyer keluarga Gita. Semua dikerahkan demi keadilan sang putri. Para pelaku di tangkap. sekitar lima anak berandalan terlibat kekerasan dan pelecehan. Kelima anak itu berusia 17 sampai 20 tahun. Saat di persidangan semua anak itu mengelak, mereka berbicara bahwa Gita yang telah memukul salah satu temannya. Bumi menjadi saksi kejadian. Namun Bumi malah berkata bahwa Gita yang telah memukul mereka sampai berdarah. Bumi berbohong dengan apa yang telah terjadi. Semua kebohongan yang diucapkannya adalah suruhan sang ayah. Ayah Bumi menyuruh untuk berkata yang sebaliknya, apabila ia mau hidup enak.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status