共有

BAB 8

last update 最終更新日: 2021-10-11 21:49:57

Keadaan Gita hari demi hari semakin memburuk. Makanan pun tak dapat masuk ke mulutnya. Dokter telah pesimis akan keadaan Gita yang tak kunjung berubah. Kedua orang tuanya belum juga datang. 

Bumi menyalakan televisi, berita nya sangat mengejutkan. Pesawat yang di naiki kedua orang tua Gita mengalami kecelakaan. Pesawat itu jatuh di laut lepas. Badan pesawat tidak tersisa. Banyak korban berjatuhan salah satunya kedua orang tua Gita. Bumi pergi ke kantor polisi untuk mendapatkan berita yang lebih akurat. Bahkan Bumi menanyakan nama-nama korban. Betapa terkejutnya nama kedua orang tua Gita ada di daftar korban. Korban yang di tulis adalah korban yang tidak selamat. 

Bumi mengurus pemakaman orang tua Gita. Selama pemakaman Bumi begitu gelisah. Dia bingung apa yang harus ia katakan pada Gita. Setelah Pemakanan selesai Bumi pergi ke rumah sakit. Betapa terkejutnya Bumi melihat Gita telah sadar dari kritisnya. Gita menanyakan keberadaan teman dan orang tuanya. Bumi menjawab bahwa teman nya berada di luar ruangan. Gita bertanya kembali tentang orang tuanya. Bumi pun menjelaskan dengan sangat pelan.

"Emm, Git!! itu... orang tua mu mengalami kecelakaan pesawat."

"Terus... ( menanhan tangis )."

"Mereka menjadi salah satu korban yang tidak selamat."

"Kenapa kamu tidak memberitahu ku soal ini."

"Aku kira kamu belum sadar!"

"Kan kamu bisa menelepon pihak rumah sakit dan tanya keadaan ku bagaimana."

"Ya , maaf Git!! aku bingung apa yang harus aku lakukan."

"Memang dari dulu kamu orang yang tidak berguna."

"Maksudnya?" Bumi merasa heran dengan perkataan Gita.

"Ya, dari dulu sampai sekarang kamu laki-laki yang tidak berguna, dulu saat ada seorang anak perempuan sedang dilecehkan oleh beberapa berandalan, apa kamu bisa membantu? jawab Bumi anak pak Sugito."

Bumi tercengang mendengar perkataan Gita. Gita telah mengetahui bahwa Bumi adalah teman semasa kecilnya. 

"Git!! kamu...." Bumi masih merasa heran dengan perkataan Gita.

"Kenapa? kaget, heran, bingung... kenapa aku bisa bicara begini?"

"Gita... kamu tau aku siapa?"

"Jelas, aku tau kamu siapa, dari pertama kamu muncul di kehidupan ku, aku sudah tau kamu siapa? kamu adalah laki-laki yang tidak berguna yang menjadi benalu di kehidupan aku dan keluarga ku." Gita mengucapkan kata kasar pada Bumi.

"Kamu, tau dari siapa?" ucap Bumi menanyakan.

"Aku tau dari kamu sendiri, Bodoh!! bahkan kamu sendiri tidak pernah sadar dengan ucapanmu."

"Maaf..." Bumi memegang tangan Gita.

"Kenapa kamu datang di kehidupan ku lagi? apa kamu belum puas telah menghancurkan kehidupan ku? apa keluarga mu belum puas telah menghancurkan keluarga ku? jawab Bumi, jawab...." Gita berteriak, dia sangat marah dengan Bumi. 

"Maaf, Git!! aku tidak ada maksud untuk mencelakaan mu."

Gita mengalami sesak napas, ia tak mampu berbicara lagi dengan Bumi. Dada nya sesak, Jantung nya berdebar kencang, tulang belakangnya terasa sakit. Bumi panik dan memanggil Dokter. Dokter langsung memberi penanganan darurat. Gita mengalami koma, dokter mengatakan bahwa kangker tulang belakang Gita telah menyebar keseluruh organ tubuhnya. Gita tidak akan bisa berjalan, bahkan bangun dari tempat tidur. Bumi dan teman-temannya tak kuasa menahan tangis. 

Bumi memikirkan apa yang terjadi 10 tahun yang lalu. Dulu mereka sangatlah dekat, kemana pun mereka lalu bersama. Orang tua Gita sangatlah baik pada Bumi dan keluarganya. Akan tetapi, semua berubah ketika Gita telah kehilangan kehormatannya. Harta orang tua Gita habis disebabkan membayar loyer untuk membela anaknya dipengadilan. Loyer itu adalah ayah dari Bumi. Mereka tidak bisa memberi keadilan pada Gita yang pada saat itu berusia 10 tahun. Ayah Bumi menghalalkan segala cara untuk membuat keluarga Gita bangkrut karena membayarnya. Ketika Gita telah kehilangan semuanya. keluarga Bumi mengacuhkan Gita bahkan keluarganya. Sawah, kebun bahkan perternakan sapi dan kambing sudah menjadi milik ayah Bumi. Kasus Gita dihentikan karena orang tua Gita sudah tidak mampu untuk membayar. Gita jadi bahan pembicaraan tetangga. Ia dianggap tidak suci, walaupun sebenarnya Gita adalah korban. 

Pada saat kejadian Gita bermain dengan Bumi. Lima anak berandalan datang dan menghajar Bumi. Gita berniat menolong Bumi. Awalnya mereka kabur sekencang mungkin ketika mendapat dua atau tiga pukulan. Akan tetapi mereka kembali dengan anggota yang lebih banyak. 

Gita memasang badan di depan Bumi. Gita di pukul tepat di tulang belakangnya. Gita tersungkur dan tak berdaya. Lalu mereka semua bergantian melecehkan Gita. Sedangkan Bumi hanya bisa diam melihat temannya. Gita dilarikan ke rumah sakit. Sekujur tubuhnya lebam dan berdarah. Orang tua tak sanggup berkata apapun. Melihat kondisi putrinya, kedua orang tua Gita melaporkan kekerasan dan pelecehan kepada polisi. Kasus itu dijalankan dengan ketentuannya. Ayah Bumi menjadi loyer keluarga Gita. Semua dikerahkan demi keadilan sang putri. Para pelaku di tangkap. sekitar lima anak berandalan terlibat kekerasan dan pelecehan. Kelima anak itu berusia 17 sampai 20 tahun. Saat di persidangan semua anak itu mengelak, mereka berbicara bahwa Gita yang telah memukul salah satu temannya. Bumi menjadi saksi kejadian. Namun Bumi malah berkata bahwa Gita yang telah memukul mereka sampai berdarah. Bumi berbohong dengan apa yang telah terjadi. Semua kebohongan yang diucapkannya adalah suruhan sang ayah. Ayah Bumi menyuruh untuk berkata yang sebaliknya, apabila ia mau hidup enak.

この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード

最新チャプター

  • Langit Dan Bumi   BAB 11

    "Ayo-ayo makan!, mumpung masih hangat," kata Bumi. "Wah! Wah! , ada acara apaan nih? Banyak banget makanannya!" ucap Lebbi. "Ya, anggap saja!, sebagai tanda terima kasih saya pada kalian," sahut Bumi. "Biasa, guru lebai ya begitu guys..!" ujar Gita. "Ya sudah, ayo-ayo di makan jangan di pandangi saja!" kata Bumi. Mereka pun makan bersama. Suasana hangat yang telah membaur di diri mereka terutama Gita dan Bumi. Mereka juga menonton film horor. Gita sangat takut akan film horor tersebut, sehingga membuatnya hanya berdiam diri sambil menutup matanya dengan bantal sofa. Sangking takut nya Gita tidak sadar bahwa tangan nya telah memegang tangan Bumi dengan kencangnya. Karena keisengan teman-temannya tidak ada duanya. Rui mengagetkan Gita dengan kostum hantu. Seketika kaki Gita bergerak dan badan nya loncat hingga melompati tubuh Bumi. Ia menangis memeluk Bumi di hadapan teman-tem

  • Langit Dan Bumi   BAB 10

    "Leb..bi, apa di...a di...de..pan?" tanya Gita dengan terbatah-batah. “Ada di luar! Kenapa sih kalian ini seperti kucing dan tidur?” jawab Lebbi. “Di...a! ja...hat!” ucap Gita. Lebbi menghela napas panjang. Dia telah mengetahui perkara yang dialami Gita dan Bumi. Lebbi menyuapi Gita dengan makanan yang dibawa oleh Bumi. Setelah selesai Gita beristirahat dan Lebbi keluar dari ruangan. “Gimana Leb? Gita mau makan kan?” tanya Bumi. “Mau..! saya heran sama bapak! Kenapa sih bapak segitu pedulinya sama Gita? Padahal dulu bapak yang buat dia hancur!” kata Lebbi nyeletuk. “Iya itulah! Kesalahan terbesar saya pada dia.” “Bapak, pernah berpikir tidak! gimana ketika dia menikah? Apa yang dikatakan suaminya ke Gita? Seorang wanita yang di nikahi, namun telah menjadi seperti rongsokan.” “Ya, saya mengerti maksud mu!” “Seorang laki-laki tidak akan ada bekas nya, bagaimana anda bisa mengerti ucapan saya?” kata Gita lalu pergi

  • Langit Dan Bumi   BAB 9

    Kondisi keluarga Bumi tidak begitu baik. Sawah dan ladangnya tak berkembang. Hewan ternaknya pun banyak yang mati. Keluarganya bisa makan atas pemberian orang tua Gita. Kebun, sawah dan perternakan keluarga Gita percayakan pada Bumi sekeluarga. Mereka berbagi hasil untuk hasil panen. Namun apalah daya ayah Bumi memiliki sikap serakah. Dia ingin memiliki semua harta keluarga Gita. Sedemikian rupa ayah Bumi merencanakan kejadian itu. Sehingga harta keluarga Gita habis olehnya. Bumi yang masih berusia 14 tahun ikut perintah sang ayah.***Selang waktu tiga tahun berlalu. Keluarga Gita bangkit dari keterpurukan mereka. Gita tidak lagi bermain dengan Bumi. Karena Bumi telah pergi dari kampung halamannya. Orang tua Gita membangun semua pabrik roti. Perkebunan kembali mereka dirikan. Sedikit demi sedikit mereka menjadi orang terkaya di kampung halamannya.Usia Gita saat itu sudah menginjak 13 tahun. Suatu ketika Gita ke kebun disana dia bertemu dengan pak M

  • Langit Dan Bumi   BAB 8

    Keadaan Gita hari demi hari semakin memburuk. Makanan pun tak dapat masuk ke mulutnya. Dokter telah pesimis akan keadaan Gita yang tak kunjung berubah. Kedua orang tuanya belum juga datang. Bumi menyalakan televisi, berita nya sangat mengejutkan. Pesawat yang di naiki kedua orang tua Gita mengalami kecelakaan. Pesawat itu jatuh di laut lepas. Badan pesawat tidak tersisa. Banyak korban berjatuhan salah satunya kedua orang tua Gita. Bumi pergi ke kantor polisi untuk mendapatkan berita yang lebih akurat. Bahkan Bumi menanyakan nama-nama korban. Betapa terkejutnya nama kedua orang tua Gita ada di daftar korban. Korban yang di tulis adalah korban yang tidak selamat. Bumi mengurus pemakaman orang tua Gita. Selama pemakaman Bumi begitu gelisah. Dia bingung apa yang harus ia katakan pada Gita. Setelah Pemakanan selesai Bumi pergi ke rumah sakit. Betapa terkejutnya Bumi melihat Gita telah sadar dari kritisnya. Gita menanyakan keberadaan teman dan orang tuanya. Bum

  • Langit Dan Bumi   BAB 7

    Bumi memberikan sebuah hadiah pada Gita, saat semua murid tidak berada di dalam kelas. Bumi memberikan sebuah Boneka kesukaan Gita, Semua adegan itu di saksikan oleh Geng Cui. Namun, Gita menolak pemberian dari Bumi dan langsung pergi. Di kantin sambil memesan makanan Gita terus memikirkan Bumi. Tiba-tiba Bumi datang dengan membawa boneka dan kotak bekal untuk di berikan kepada Gita. Gita terkejut dan pergi meningglkan temannya. Bumi mengikuti Gita dari belakangKetika di kelas kekesalan Gita memuncak dengan Prilaku Bumi yang membuatnya malu."Pak, bapak tidak punya malu ya.. memberi begini dengan saya?" kata Gita kesal."Ini bukan dari saya, tadi ada orang yang datang ke saya membawa ini," kata Bumi berbohong."Siapa? terus orang nya mana?" kata Gita merasa heran."Sebelum masuk kelas dia datang dan memberikan pada saya, Mungkin saja ini dari orang tua mu yang menitipkan ke orang lain atau kurir," kata Bumi berusaha untuk menjelaskan."Ya s

  • Langit Dan Bumi   BAB 6

    Keesokan paginya Gita bangun dan turun dari tempat tidur. Dia berjalan mengelilingi rumah sakit dengan membawa infusan. Gita Merasa aneh dengan badannya. Tulang Belakangnya terasa sakit saat berjalan. Gita terjatuh dan kepalanya terbentur pinggiran keramik dan itu membuat kepalanya berdarah. Suster yang Melihat langsung menolong Gita yang tergeletak. kepala Gita harus segera dijahit karena luka yang cukup lebar. Orang tuanya segera datang dan melihat keadaan Gita. Bumi pun datang dengan tergesa-gesa. Kondisi yang belum begitu pulihlah yang membuat semua itu terjadi. Namun, setelah selesai dijahit Gita tetap ingin pergi dari rumah sakit. Gita merasa bosan hanya berdiam diri di dalam kamar tanpa melakukan kegiatan apapun.Dengan sangat terpaksa, orang tuanya membolehkan dirinya untuk beristirahat di rumah. Namun, harus tetap selalu kontrol kesehatan.Sesampainya di rumah Gita meminum obat dan beristirahat. Teman-temannya yang mengetahui kepulangan Gita, langsung me

続きを読む
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status