Share

04

Setelah selesai makan, Laras pun membersihkan bibirnya dengan tissue yang dia bawa sendiri dari rumah. Malu juga jika sehabis makan bibirnya ada bekas makanan kan kurang pantas di lihat.

“Minta dong.” Ucap Damar

“Ini.” Ucap Laras sambil memberikan tissue yang masih bersih, iyalah masih bersih ya kali bekas Laras di berikan ke Damar.

“Makasih.” Ucap Damar lalu membersihkan bibirnya

Banyu yang melihat tingkah Laras dan Damar pun Cuma bisa berdehem dan berniat mencairkan suasana.

“Eh kak, mau tissue juga?.” Tanya Damar baik-baik

“Tidak terimakasih.” Ucap Banyu. Ya mungkin Banyu menolak karna dia kira tissue nya bekas Damar tadi kali ya, padahalkan bukan

“Ini kak, bibir kakak ada noda sausnya sedikit.” Ucap Laras memberikan tissue ke Banyu

“A,ah makasih.” Ucap Banyu menerima tissue tadi dengan sedikit gugup. Hei malu tau, sudah menolak tawaran Damar dan sekarang di bibir tiba-tiba ada noda saus kan memalukan.

“Iya kak sama-sama.” Ucap Laras kemudian tersenyum manis. Semua yang ada di sekitar kantin yang melihat senyum Laras pun terpesona dengan kecantikan Laras.

Ouh ayolah, bahkan Damar yang teman masa kecilnya saja jarang melihat senyum Laras secantik ini, atau mungkin Damar kurang memperhatikan saja? Tapi sungguh cantik senyuman yang di tunjukkan Laras sekarang.

Lihat Banyu dan semua murid yang melihat senyuman Laras tadi melongo begitu saja memandangi indahnya senyuman paras. Norak? Hei kemari saja lihat senyumannya begitu manis dan serasi dengan mukanya yang begitu cantik.

Setelah beberapa detik, Laras pun berhenti tersenyum dan kembali membersihkan bibirnya. Orang-orang yang tadi melihat senyuman Laras pun kembali sadar dan melakukan aktivitas nya lagi, seperti Banyu yang kembali membersihkan bibirnya yang terkena saus tadi.

“E,eh ngomong-ngomong, perkenalkan nama saya Banyu.” Ucap Banyu berniat memperkenalkan diri. Tidak usap memperkenalkan diri saja semua orang sudah tau nama kamu. Tapi ya namanya niat Banyu baik ingin perkenalan, ya Laras dan Damar pun menjawab dengan baik ucapan Banyu tadi.

“Ah, perkenalkan nama saya Damar kak.” Ucap Damar terlebih dahulu dan di balas senyuman oleh Banyu

“Nama saya Laras kak.” Ucap Laras

“Laras, nama yang cantik.” Ucap Banyu. Iyalah cantik seperti mukanya yang sangat cantik.

“M, makasih kak.” Jawab Laras dan sedikit menundukkan kepalanya, hei perkataan tadi mampu membuat Laras merasa Malu. Dan lihat pipinya memerah sekarang

Damar dan Banyu yang melihat Laras tersipu pun Cuma bisa tersenyum manis, baru kali ini Damar melihat Laras tersipu. Dan Banyu, baru kali ini melihat wajah yang begitu manis dengan di hiasi pipi yang sedikit memerah itu manis

Setelah berbincang-bincang, akhirnya Laras dan Damar pun kembali ke kelasnya untuk melanjutkan pelajaran berikutnya. Banyu? Dia juga kembali ke kelasnya untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.

Anehnya Banyu saat di kelas bukan nya memperhatikan pelajaran, tapi yang ada di pikiran dia Cuma ada bayangan Laras yang muncul. Apa mungkin dia jatuh cinta sama Laras? Jika benar menakjubkan, karena baru sekarang Banyu jatuh cinta lagi setelah sekian lama hatinya mati.

Laras? Dia hanya senyum-senyum sendiri saat pelajaran di mulai. Ouh ayolah, dia masih memikirkan perkataan manis yang Banyu katakan tadi. Sangat manis, sampai Laras pun senyum-senyum sendiri.

Damar? Dia hanya memperhatikan Laras yang sedari tadi terus saja tersenyum, aneh tapi ya sudahlah biarkan saja. Mungkin suasana hatinya lagi membaik sekarang.

Setelah pelajaran selesai, Laras pun pergi ke perpustakaan berniat untuk membaca dan mencari materi yang tadi di jelaskan oleh dosen. Sebab materi tadi masih belum Laras pahami.

Ntah suatu kebetulan lagi atau tidak, saat Laras mencoba mengambil buku, tepat di belakangnya ada Banyu yang sedang mencari buku juga. Jadi posisinya Laras ada di depan badan Banyu, karena tubuh Laras terbilang pendek kalau di samakan dengan Damar dan Banyu.

Maka Laras sekarang terlihat lebih kecil di depan Banyu, lucu. Saat sudah mendapatkan buku, Banyu pun melihat ke depan dan terdapat Laras di depannya. Banyu pun tersenyum.

“H,hai kak.” Ucap Laras

“Hai juga, ketemu lagi kita.” Ucap Banyu lalu tersenyum. Ntah memang Laras yang aneh atau gimana, baru kali ini melihat senyuman Banyu yang begitu manis dan memabukkan. Ouh senyumannya sangat manis.

“Kakak ngapain di sini?.” Tanya Laras mencari topik obrolan

“Ini, Kakak cari buku ini. Ada tugas dadakan soalnya dari dosen.” Ucap Banyu sambil menunjukkan buku di tangannya

“Kamu sendiri ngapain di sini?.” Tanya Banyu

“Ah ini, Laras cari buku yang tadi materinya dosen terangin. Soalnya tadi kurang fokus memperhatikan pelajaran tadi.” Ucap Laras

“Ouh gitu, lain kali perhatian pelajaran dengan baik ya.” Ucap Banyu sambil duduk di meja perpustakaan

Laras pun duduk di sebelah Banyu, sangat romantis.

Setelah beberapa hening, akhirnya Banyu pun membuka topik obrolan.

“Ouh iya, Laras nanti pulang kampus di antar atau sendiri?.” Tanya Banyu sambil melihat ke arah Laras

“Sendiri kak.” Jawab Laras

“Saya antar boleh?.” Tanya Banyu

“Memang tidak keberatan kak? Takutnya tidak se arah, nanti kakak makin jauh pulangnya.” Ucap Laras

“Rumahnya di daerah mana memang?.” Tanya Banyu

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status