Share

05

“Ah sebenarnya bukan rumah, saya ngekos dan kos an nya ada di daerah ****.” Ucap Laras

“Ouh ngekos, loh itu searah dengan rumah saya Laras.” Ucap Banyu

“Eoh benarkah?.” Tanya Laras

“Iya, Cuma beda beberapa blok dari kos an kamu.” Ucap Banyu

“Eoh? Wah tapi itu kan daerah perumahan elit kak.” Ucap Laras

“Sama saja rumah di sana, menurut saya tidak ada yang namanya rumah elit.

“ Ucap Banyu

“Eum.”

“Jadi saya boleh kan antar kamu pulang?.” Tanya Banyu

“Boleh kak kalau kakak tidak repot.” Ucap Laras

“Baik, pulang nanti tunggu saya di parkiran, kakak permisi dulu ya. Habis ini ada pelajaran terakhir.” Ucap Banyu lalu berdiri dari duduknya

“Eum iya kak.” Ucap Laras ikut bangun

“Kakak duluan.” Ucap Banyu lalu mencium kening Laras sekilas

Laras yang keningnya di cium pun Cuma kaget di tempat, ouh ayolah itu sangat mendadak. Tanpa di sadari pipi Laras pun menjadi merah, ouh Laras malu rupanya. Tapi benar, ini sangat memalukan, tapi ntah kenapa Laras sangat senang.

Lalu Laras pun kembali ke kelasnya dan mengikuti pelajaran terakhir.

“Lagi ngapain di parkiran sendirian?.” Tanya Damar

“Lagi nungguin seseorang.” Ucap Laras

Ya, yang sedang berada di parkiran itu Laras, sesuai janji tadi sekarang Laras sedang menunggu Banyu.

“Damar mau pulang, Laras mau ikut?.” Tanya Damar

“Sepertinya tidak, makasih untuk tawarannya.” Ucap Laras

“Eoh. Baik, hati-hati ya. Damar pulang dulu.” Ucap Damar, lalu setelah itu pergi meninggalkan Laras sendirian di parkiran.

“Maaf menunggu lama.” Ucap Banyu yang datang tiba-tiba dari arah belakang

“Eoh. Kakak, tidak apa-apa. Lagian baru menunggu sebentar.” Ucaplaras lalu tersenyum

“Baik, ayo.” Ucap Banyu, lalu menggandeng tangan Laras menuju mobilnya.

Ya setiap Banyu berangkat ke kampus selalu menggunakan mobil.

“Ayo masuk.” Ucap Banyu yang sedang membukakan pintu mobil untuk Laras.

Bukannya tidak mau masuk, Laras sedikit kurang pas masuk dan menggunakan mobil ini. Ya walaupun yang menggunakan itu Banyu, tapi tetap saja dia juga akan naik mobil ini sebentar lagi.

Laras agak sedikit ragu masuk ke dalam mobil, sebab mobil yang begitu bersih dengan tampilan begitu mewah. Menampakkan bahwa ini adalah deretan mobil yang di punyai kalangan atau pengusaha terkenal. Bisa di bilang kalau Banyu adalah kalangan dari kolega bisnis terkenal.

Mobilnya saja se mewah ini, apalagi nanti dengan rumahnya. Pasti sangat mewah dan megah, uh jadi ngeri sendiri membayangkannya.

“E,eh iya kak. Makasih.” Ucap Laras, setelah itu masuk ke dalam mobil tersebut.

Setelah Laras masuk, Banyu pun segera menutup pintu mobil dan berjalan ke samping mobil.

“Jangan tegang begitu, ini bukan lagi balapan loh.” Ucap Banyu yang sudah masuk dan duduk di sebelah Laras.

Setelah mengucapkan perkataan tadi, Banyu pun tersenyum. Senyum yang begitu tampan saat di lihat.

“E,eum iya kak.” Ucap Laras

“Panggil saja Banyu, tidak usah sungkan.” Ucap Banyu yang sedikit kurang suka dengan panggilan Laras terhadapnya.

“Eum tapi panggil nama saja seperti kurang pantas.” Ucap Laras sedikit tidak enak, gimana ya bilangnya. Banyu itu mungkin sekitar 2 tahun lebih tua dari Laras, jadi wajar saja Laras bilang seperti itu.

Tahu kan adat Jawa? Jika menyebut ke orang yang lebih tua itu kurang pantas dengan menyebutkan nama orangnya saja, lebih baik kita menyebut mereka dengan panggilan mas, aa, atau kakak saja itu baru lebih enak untuk di bilang.

“Heum, tapi panggilan kakak itu kurang enak buat di dengar.” Ucap Banyu, sambil mengendarai mobilnya.

“Eum iya juga.” Ucap Laras

“Eh, Laras panggil saya mas saja gimana?.” Tanya Banyu

“Eoh, bagus juga. Mas Banyu?.” Ucap Laras, dan mencoba panggilan baru yang Banyu sarankan.

“Wah keliatan bagus, saat kamu panggil saya Mas Banyu.” Ucap Banyu, lalu tersenyum

“Eum.” Ucap Laras, oh lihatlah muka Laras begitu memerah. Apakah dia malu saat di puji Banyu? Ah sepertinya memang benar, pipinya memerah bak tomat yang matang lucu.

Selama perjalanan, hanya beberapa kali mereka mengobrol. Selebihnya mereka sibuk dengan kegiatannya masing-masing.

“Nah sudah sampai, di sini bukan kos an kamu?.” Tanya Banyu yang menunjuk ke arah kos an

“Heum, benar itu kos an saya.” Ucap Laras, lalu tersenyum

“Baik, saya turun dulu. Hati-hati di jalan nanti ya mas Banyu?.” Ucap Laras, setelah itu segera keluar dari mobil dan melangkah menuju kos an nya..

Setelah sampai di depan kos an, Laras pun melambaikan tangannya ke arah mobil Banyu dan di balas lambaian tangan olah Banyu.

“Dia sangat manis, aku harap dia jadi milik saya.” Ucap Banyu, setelah itu kembali menjalankan mobilnya dan pergi meninggalkan kos an Laras.

“Uh memalukan, kenapa pipiku tiba-tiba memerah. Sangat memalukan.” Ucap Laras lalu segera pergi dan masuk ke dalam kos an nya.

Ke esokanya, Laras segera bersiap untuk pergi ke kampus. Tapi saat melangkah beberapa langkah meninggalkan kos an, Laras mendapati ada sebuah mobil yang menunggu di depan gerbang.

Ntah itu mobil siapa, tapi yang pasti Laras terus berjalan. Tapi saat Laras berjalan menjauhi mobil tersebut, mobil tersebut justru mengikutinya dan mengklakson nya terus menerus.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status